Terkena Skandal, Australia Cabut Medali dari Veteran

Kejahatan pasukan khusus Australia di Afghanistan

Intinya Sih...

  • Australia mencabut penghargaan militer dari sekelompok veteran perang atas tuduhan kejahatan perang di Afghanistan.
  • Laporan Brereton menyimpulkan adanya informasi yang dapat dipercaya tentang dugaan pembunuhan tidak sah terhadap 39 warga Afghanistan oleh atau melibatkan anggota ADF.
  • 19 anggota militer Australia, baik yang masih aktif maupun yang sudah pensiun, dirujuk ke penyelidik khusus guna menentukan apakah ada cukup bukti untuk mengajukan tuntutan pidana.

Jakarta, IDN Times - Australia mencabut penghargaan militer dari sekelompok veteran perang atas tuduhan bahwa mereka yang berada di bawah komando mereka melakukan kejahatan perang di Afghanistan.

"Tuduhan yang menjadi pokok bahasan Laporan Brereton bisa dibilang merupakan tuduhan kejahatan perang Australia yang paling serius dalam sejarah kita," kata Menteri Pertahanan Richard Marles kepada Parlemen pada Kamis (12/9/2024), seraya menambahkan bahwa ini akan selalu menjadi masalah yang memalukan secara nasional, dikutip dari The Straits Times.

Pemerintahan Perdana Menteri Anthony Albanese telah menyelesaikan komitmennya, guna menyelesaikan rekomendasi dari laporan Inspektur Jenderal Pasukan Pertahanan Australia (ADF) untuk penyelidikan kasus di Afghanistan.

1. Marles tidak merinci nama veteran yang ditarik medalinya

Pada 2016, Inspektur Jenderal ADF menugaskan Paul Brereton untuk melakukan penyelidikan atas peristiwa-peristiwa di Afghanistan, setelah adanya klaim pelanggaran serius oleh anggota Kelompok Tugas Operasi Khusus di Afghanistan dari tahun 2005-2016.

Laporan Brereton membuat berbagai temuan dari 143 rekomendasi. Pemerintah Albanese pun telah mengambil tindakan akhir yang berasal dari laporan tersebut, yang menghasilkan penyelesaian 139 dari rekomendasi-rekomendasi tersebut.

Sementara itu, sebagai bagian dari penyampaian rekomendasi akhir penyelidikan, Marles telah menulis surat kepada beberapa perwira yang bertugas di Afghanistan, untuk memberi tahu mereka bahwa medali yang diberikan atas pengabdian akan ditarik. Meski begitu, pihaknya belum menyebutkan nama perwira yang akan kehilangan penghargaan atau berapa banyak yang akan terkena dampak.

2. Sekitar 25 anggota ADF dari pasukan khusus terlibat pembunuhan 39 warga Afghanistan

Terkena Skandal, Australia Cabut Medali dari VeteranIlustrasi pasukan militer. (pexels.com/Pixabay)

Penyelidikan selama empat tahun menyimpulkan pada tahun 2020 bahwa terdapat informasi yang dapat dipercaya tentang dugaan pembunuhan tidak sah terhadap 39 warga Afghanistan oleh atau melibatkan sekitar 25 anggota ADF dari pasukan Resimen Layanan udara Khusus (SAS) dan Resimen Komando Australia. Tindakan itu sebagai bagian dari budaya memaksa rekrutan junior untuk membunuh tawanan yang tidak berdaya, guna menguras darah mereka untuk pertempuran.

Berdasarkan rekomendasi laporan, 19 anggota militer Australia, baik yang masih aktif maupun yang sudah pensiun, dirujuk ke penyelidik khusus guna menentukan apakah ada cukup bukti untuk mengajukan tuntutan pidana.

3. Australia terlibat dengan pasukan NATO dalam misi di Afghanistan

Terkena Skandal, Australia Cabut Medali dari VeteranBendera Australia. (Pexels.com/Hugo Heimendinger)

Pada 2023, seorang mantan prajurit SAS Oliver Schulz menjadi orang pertama dari para veteran yang didakwa melakukan kejahatan perang. Ia dituduh menembak mati seorang warga sipil di ladang gandum di Provinsi Uruzgan pada 2012.

Tahun lalu, pengadilan sipil menemukan veteran perang Australia yang paling banyak mendapat penghargaan adalah Ben Roberts-Smith. Dilaporkan, kemungkinan besar ia telah membunuh 4 warga Afghanistan secara melawan hukum, saat ia masih menjadi kopral SAS. Namun, ia belum didakwa secara pidana, Associated Press melaporkan.

Australia berpartisipasi dalam pasukan internasional pimpinan NATO yang melatih pasukan keamanan Afghanistan dan memerangi Taliban selama dua dekade, menyusul lengsernya militan tersebut dari kekuasaan pada tahun 2001. Tercatat, lebih dari 39 ribu tentara Australia dikerahkan di Afghanistan dan 41 di antaranya tewas.

Baca Juga: Australia Ancam Denda Medsos yang Sebar Misinformasi

Rahmah N Photo Verified Writer Rahmah N

.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Siantita Novaya

Berita Terkini Lainnya