Sabu Ditemukan di Permen yang Dibagikan Badan Amal Selandia Baru

Permen mengandung metamfetamin yang berpotensi mematikan

Intinya Sih...

  • Polisi Selandia Baru melacak permen metamfetamin yang berpotensi mematikan, setelah 3 orang termasuk anak-anak dirawat karena memakannya.
  • Hingga 400 orang mungkin menerima permen dari badan amal di Auckland, polisi meminta agar pemilik permen segera menghubungi kepolisian.
  • Pihak berwenang menyatakan bahwa dosis metamfetamin dalam permen tersebut bisa mencapai 300 dosis dan dapat menyebabkan kematian.

Jakarta, IDN Times - Polisi di Selandia Baru sedang melacak permen yang mengandung kadar metamfetamin yang berpotensi mematikan, setelah didistribusikan oleh sebuah badan amal di Auckland. Tiga orang, termasuk seorang anak, telah dilarikan ke rumah sakit setelah mereka mencicipi permen tersebut.

Hingga 400 orang mungkin telah menerima permen dari Auckland City Mission sebagai bagian dari paket makanan. Polisi telah meminta orang-orang yang memiliki permen yang dibungkus dengan kemasan rasa nanas kuning merek Rinda untuk segera menghubungi kepolisian.

"Sangat penting bagi masyarakat untuk menyadari permen-permen ini dan bahaya yang ditimbulkannya," kata Inspektur Detektif Glenn Baldwin dalam konferensi pers pada Rabu (14/8/2024), seraya menambahkan bahwa masalah tersebut sangat memprihatinkan, dikutip dari BBC.

1. Polisi Selandia Baru akan bekerja sama dengan Interpol untuk mengusut kasus ini

Baldwin menambahkan, kasus makanan yang dicampur dengan sabu seperti itu telah terjadi sebelumnya, dan mereka kemungkinan akan bekerja sama dengan interpol dalam penyelidikan yang mungkin memerlukan waktu. Sebanyak 16 paket telah ditemukan sejauh ini.

Auckland City Mission menuturkan, permen tersebut disumbangkan secara anonim oleh seorang anggota masyarakat dalam paket eceran tersegel. Pihaknya mengatakan bahwa tidak tahu bahwa permen itu mengandung metamfetamin saat didistribusikan

Lembaga amal tersebut memberi tahu pihak berwenang pada 13 Agustus, setelah mendapat keluhan dari seorang penerima tentang permen yang rasanya aneh. Lalu, lembaga itu kemudian mengirim permen yang masih ada di lokasi ke Yayasan Narkoba Selandia Baru untuk diuji. 

2. Permen yang diuji mengandung sekitar 3 gram metamfetamin

Sabu Ditemukan di Permen yang Dibagikan Badan Amal Selandia BaruIlustrasi obat-obatan. (unsplash.com/Mireille Raad)

Yayasan mengonfirmasi bahwa kadar metamfetamin yang berpotensi mematikan terkandung dalam sampel tersebut. Laporan itu menemukan sekitar 3 gram metamfetamin di dalam permen yang dikirim untuk pengujian.

"Dosis umum untuk ditelan adalah antara 10-25 mg, jadi permen yang terkontaminasi ini mengandung hingga 300 dosis. Menelan obat dalam jumlah tersebut sangat berbahaya dan dapat mengakibatkan kematian," kata Sarah Helm, juru bicara Yayasan Narkoba Selandia Baru.

Menurut yayasan, metamfetamin dapat menyebabkan nyeri dada, jantung berdebar, kejang, hipertemia, mengigau, dan kehilangan kesadaran. Setiap permen bisa memiliki nilai jual di pasaran sekitar 1.000 dolar Selandia Baru (sekitar Rp9,4 juta).

3. Kemungkinan sabu tersebut dikemas dalam bungkus permen guna menghindari deteksi

https://www.youtube.com/embed/q5zx6YVFqT0

Produsen permen asal Malaysia, Rinda Food Industries, mengatakan bahwa merek dagangnya telah disalahgunakan dan pihaknya tidak menoleransi penggunaan obat-obatan terlarang apapun dalam produk-produknya.

"Perusahaan kami berkomitmen untuk memastikan bahwa produk kami memenuhi standar keselamatan dan peraturan tertinggi," ujarnya, dikutip dari The Straits Times.

Polisi menduga narkoba tersebut mungkin dikemas dalam bungkus khas Rinda berwarna kuning oleh para pengedar atau bandar, guna menghindari deteksi. Permen tersebut kemudian disumbangkan ke badan amal Auckland City Mission, yang secara tidak sengaja mendistribusikannya melalui bank makanan.

Polisi mengatakan, meskipun insiden itu bisa jadi kecelakaan dan bukan merupakan operasi yang ditargetkan, mereka belum bisa mengambil keputusan apapun karena masih dalam penyelidikan.

Baca Juga: Amnesty Desak Aparat Usut Tuntas Pembunuhan Pilot Selandia Baru

Rahmah N Photo Verified Writer Rahmah N

.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Siantita Novaya

Berita Terkini Lainnya