Rayakan 71 Tahun Gencatan Senjata, Korut Janji Perkuat Negaranya!

Sebut AS dan Korsel ingin ciptakan perang nuklir

Jakarta, IDN Times - Korea Utara (Korut) memperingati ulang tahun ke-71 gencatan senjata Perang Korea (1950-1953) dengan upacara yang dihadiri oleh pemimpin negara tersebut, Kim Jong-un.

Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) pada Minggu (28/7/2024) melaporkan, dalam perayaan tersebut Kim bertemu dengan para veteran perang yang pernah bekerja di jabatan penting di partai berkuasa, pemerintah, dan militer yang diadakan di Stadion Dalam Ruangan Pyongyang sehari sebelumnya.

Kim tidak menyampaikan pidato. Tetapi Ri Il-hwan, sekretaris Komite Sentral Partai Buruh Korea yang berkuasa, menyerukan kepada generasi muda untuk menghormati para veteran perang.

"Merupakan kehormatan bagi generasi kita untuk mengenang, bukan hanya dengan rasa sakit tetapi juga dengan rasa hormat era dramatis yang mengubah tahun-tahun perang yang paling membawa bencana menjadi kemenangan terbesar," kata Ri, dikutip dari Korea Herald.

1. Korut janjikan penghancuran total musuh pada peringatan Perang Korea

Selain itu, perwira dari Angkatan Darat Ri Un-ryong dan perwira dari Angkatan Laut Yu Kyong-song juga berpidato. Mereka menuduh Amerika Serikat (AS) dan Korsel bertekad untuk memprovokasi perang nuklir. 

Para pejabat militer berjanji untuk meningkatkan efisiensi perang guna melancarkan serangan dahsyat terhadap musuh kapan saja dan tanpa penundaan, serta menghancurkan sepenuhnya musuh-musuhnya begitu Kim Jong-un memberi perintah, dilansir dari Reuters.

Pyongyang-Washington tidak memiliki hubungan diplomatik. Pembicaraan mengenai pengurangan ketegangan dan denuklirisasi Korut telah terhenti sejak 2019. Baru-baru ini, media pemerintah Korut mengatakan diperkirakan tidak ada yang berubah dan tidak peduli siapa presiden yang terpilih selanjutnya di Gedung Putih.

Baca Juga: Peretas Korut Dituduh Mencuri Rahasia Militer dan Nuklir AS-Inggris

2. Korut semakin menegaskan hubungannya dengan Rusia

Rayakan 71 Tahun Gencatan Senjata, Korut Janji Perkuat Negaranya!Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un (kiri) dan Presiden Rusia Vladimir Putin saat bertemu di wilayah Amur, Timur Jauh Rusia pada 13 September 2023. (dok. Laman resmi Presiden Rusia/en.kremlin.ru)

Surat kabar Partai Buruh Korea, Rodong Sinmun, melaporkan pada 28 Juli bahwa para tamu yang menghadiri perayaan tersebut termasuk perwakilan misi diplomatik asing. Artikel tersebut memuat foto yang memperlihatkan Duta Besar Rusia Alexander Matsegora duduk di sebelah Menteri Luar Negeri Korut Choe Son-hui.

Pada Juni, Pyongyang-Moskow menandatangani perjanjian yang menetapkan bantuan militer timbal balik jika terjadi keadaan darurat. Para pengamat mengatakan, Korut ingin menyoroti hubungan yang lebih dekat dengan Rusia sebagai bagian dari upayanya untuk melawan AS, NHK News melaporkan.

3. Perang Korut-Korsel hanya berakhir dengan gencatan senjata

Rayakan 71 Tahun Gencatan Senjata, Korut Janji Perkuat Negaranya!Ilustrasi bendera Korea Utara (kiri) dan bendera Korea Selatan (kanan). (pixabay.com/www_slon_pics)

Perang Korea meletus pada 25 Juni 1950, ketika pasukan Korut yang dipimpin tank menyerbu Korsel. AS dan 20 negara sekutu lainnya bertempur di pihak Korsel di bawah bendera PBB. Konflik tersebut berakhir dengan gencatan senjata, bukan perjanjian damai, pada 27 Juli 1953.

Pyongyang menyebut tanggal 27 Juli sebagai 'Hari Kemenangan', sementara Seoul tidak memperingati hari tersebut dengan peristiwa besar apa pun. Permusuhan kedua Korea hanya berakhir dengan gencatan senjata, bukan perjanjian. Ini berarti kedua belah pihak secara teknis masih berperang.

Baca Juga: Korut Kirim Balon Sampah, Mendarat di Istana Presiden Korsel

Rahmah N Photo Verified Writer Rahmah N

.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Rama

Berita Terkini Lainnya