Partai Komunis China Pecat 2 Eks Menhan atas Tuduhan Korupsi

Pelanggaran terhadap disiplin militer dan partai

Jakarta, IDN Times - Partai Komunis China memutuskan untuk memecat dua mantan menteri pertahanan (Menhan) karena melanggar disiplin dan hukum negara secara serius.

Dilansir NHK News, pada Kamis (27/6/2024), kedua menhan tersebut adalah Li Shangfu dan pendahulunya Wei Fenghe. Penyelidikan menemukan bahwa mereka menyalahgunakan jabatan untuk mencari keuntungan dari orang lain, serta menerima sejumlah besar uang dan barang berharga.

Disebutkan, Biro Politik Partai Komunis telah memutuskan untuk memindahkan dugaan kasus kriminal ke badan terkait di militer guna pemeriksaan dan penuntutan

1. Dicopotnya Li dan Wei dari Partai Komunis yang berkuasa

Menurut laporan Xinhua, Li sedang diselidiki atas tuduhan korupsi dan penyuapan. Li menghabiskan sebagian besar kariernya sebagai spesialis di bidang rudal dan pengadaan. Dia juga berada di bawah sanksi perjalanan dan keuangan dari Amerika Serikat (AS) atas pembelian perangkat keras militer Rusia, pada saat dia tidak lagi terlihat pada September tahun lalu dari pandangan publik selama hampir dua bulan. Li dicopot dari jabatannya pada Oktober 2023.

Sementara itu, Wei diselidiki pada September dan dicurigai melanggar disiplin politik dan organisasi secara serius, dengan membantu orang lain mendapatkan keuntungan yang tidak pantas dalam pengaturan personel. 

Dia telah kehilangan kepercayaan dan kesetiannya, serta mencemari lingkungan politik militer, membawa kerusakan besar pada tujuan partai, pengembangan pertahanan nasional dan angkatan bersenjata, serta citra para pejabat senior.

Atas tuduhan korupsi yang melanggar disiplin militer dan partai, kemungkinan mereka akan berujung pada hukuman penjara seumur hidup. Keduanya menghadapi tuntutan di bawah sistem peradilan yang dijalankan oleh Tentara Pembebasan Rakyat (PLA), sayap militer Partai Komunis.

Baca Juga: China Perpanjang Bebas Visa untuk Australia-Selandia Baru-Polandia

2. Tindakan keras pemerintahan Xi Jinping terhadap korupsi

Partai Komunis China Pecat 2 Eks Menhan atas Tuduhan KorupsiPresiden China Xi Jinping. (twitter.com/SpokespersonCHN)

Tuduhan korupsi pernah dilontarkan di masa lalu terhadap banyak pemimpin militer di bawah pemerintahan Presiden dan pemimpin partai Xi Jinping, yang juga mengepalai angkatan bersenjata sebagai ketua Komisi Militer Pusat (CMC).

Xi juga telah menjadikan tindakan keras terhadap korupsi sebagai ciri khas pemerintahannya sejak dia berkuasa lebih dari satu dekade yang lalu, dilansir Associated Press.

Orang dalam menduga adanya pembersihan besar-besaran terhadap perwira yang diduga berkonspirasi dengan kekuatan luar atau tidak cukup loyal kepada Presiden Xi Jinping. Militer memiliki struktur yang terpolitisasi dan birokratis di bawah kepemimpinan Xi sebagai CMC. Baik Li maupun Wei tidak mungkin naik pangkat di militer tanpa persetujuan Xi

Baru-baru ini, Xi menggunakan pertemuan militer untuk menunjukkan komitmennya dalam melanjutkan tindakan keras terhadap korupsi.

3. Militer China lakukan pembersihan anti-korupsi besar-besaran sejak 2023

Partai Komunis China Pecat 2 Eks Menhan atas Tuduhan KorupsiIlustrasi bendera China. (unsplash.com/Arthur Wang)

Di sisi lain, para komentator China menggambarkan pemecatan Li dan Wei sebagai bukti bahwa negara serius dalam memerangi korupsi.

"Ini menunjukkan bahwa militer bertekad untuk memerangi korupsi. Tidak peduli seberapa tinggi pangkat atau seberapa berpengaruhnya para oknum, mereka tidak akan ditoleransi," kata seorang komentator militer, Song Zhongping, dikutip dari The Straits Times.

Pada Desember 2023, Beijing mencopot 9 pejabat tinggi militer dari badan legislatif tertingginya, Kongres Rakyat Nasional. Pada bulan yang sama, 3 eksekutif senior perusahaan milik negara yang terkait dengan militer juga diberhentikan dari badan penasihat tertinggi, Konferensi Konsultatif Politik Rakyat China.

Pada saat itu, beberapa media Barat dan Hong Kong melaporkan bahwa pemecatan tersebut mungkin terkait dengan penyelidikan korupsi dalam pengadaan Pasukan Roket militer, yang mengelola persenjataan nuklir dan rudal.

China memiliki militer tetap terbesar di dunia, angkatan laut terbesar, dan persenjataan nuklir yang berkembang pesat. Negara ini juga telah berinvestasi besar-besaran, guna meningkatkan peralatannya dalam upaya memodernisasi kekuatan tempurnya. 

Baca Juga: China Perpanjang Bebas Visa untuk Australia-Selandia Baru-Polandia

Rahmah N Photo Verified Writer Rahmah N

.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya