Mengenal Bigung, Sistem Roket Korsel yang Lulus Uji untuk Ekspor ke AS

Uji coba senjata asing Pentagon, menjelang ekspor Korsel-AS

Intinya Sih...

  • Sistem roket Korea 'Bigung' lulus uji coba senjata asing di AS.
  • Uji coba dilakukan di Hawaii dengan keberhasilan 100% selama lima tahun terakhir.
  • Keberhasilan uji coba membuka pintu untuk ekspor sistem persenjataan Korsel ke AS.

Jakarta, IDN Times - Sebuah sistem roket buatan Korea 'Bigung', yang akan diekspor ke Amerika Serikat (AS), berhasil lulus uji coba senjata asing (FCT) tahap akhir yang diadakan Departemen Pertahanan AS di Hawaii.

Senjata tersebut dikembangkan oleh perusahaan pertahanan dalam negeri Korsel, LIG Nex1. Pihaknya mengatakan keenam roket berpemandu Bigung berukuran 2,75 inci tersebut, berhasil mencapai target pada Jumat (12/7/2024) lalu.

Roket dimuat di kapal Cheonjabong milik Angkatan Laut (AL) Korsel, tempat uji coba peluncuran berlangsung, di perairan lepas pantai Hawaii, dilansir KBS World.

Baca Juga: Korut Sebut AS, Jepang, Korsel Mulai Bentuk NATO Asia

1. Program uji coba senjata asing yang diterapkan AS

Uji coba terakhir Bigung dilakukan di sela-sela latihan maritim Rim of the Pacific (RIMPAC) 2024. Uji coba tersebut juga merupakan serangkaian evaluasi yang berhasil dilakukan oleh Pentagon selama lima tahun terakhir, yang mana menunjukkan tingkat keberhasilan 100 persen dalam semua uji coba perbandingan asing.

Program FCT ditujukan untuk mengevaluasi teknologi luar biasa yang dikembangkan oleh perusahaan pertahanan dari negara-negara sekutu Washington, sebelum menghubungkannya dengan proyek pengembangan dan akuisisi militer AS.

Sistem peluru kendali Bigung, yang dikembangkan untuk menyerang bantalan udara pesawat pendarat Korea Utara (LCAC) ketika dimuat ke dalam kendaraan, pertama kali digunakan oleh marinir Korsel pada 2016.

Sejak saat itu, LIG Nex1 telah mengembangkan peluncur roket 2,75 inci yang mampu dimuat ke dalam kendaraan permukaan tak berawak (USV) berukuran kecil untuk diekspor.

2. Keberhasilan Bigung akan membuka pintu ekspor

https://www.youtube.com/embed/onIzOZ88bjE

Arirang News melaporkan, Bigung merupakan roket pemandu berbiaya rendah, yang dapat ditembakkan dari darat, laut, dan udara. Roket tersebut dikenal karena efektivitas biaya dan kemampuannya untuk secara akurat mencapai beberapa target sekaligus.

Keberhasilan pada uji cobanya menandai tonggak penting. Sebab, hal itu akan membuka pintu untuk ekspor, yang mewakili pertama kalinya sistem persenjataan lengkap buatan Korsel diintegrasikan ke dalam persenjataan AS.

Nantinya, ekspor akan dilakukan setelah persetujuan anggaran oleh Kongres AS dan prosedur kontrak setelah peluncuran uji coba.

Baca Juga: Korsel Pertimbangkan Bakal Suplai Senjata ke Ukraina

3. Kerja sama pertahanan antara Seoul-Washington

Mengenal Bigung, Sistem Roket Korsel yang Lulus Uji untuk Ekspor ke ASIlustrasi bendera Amerika Serikat. (unsplash.com/Brandon Mowinkel)

Sehari sebelum peluncuran, Kepala Operasi AL AS, Lisa Franchetti, mengunjungi kapal Cheonjabong, guna melihat lebih dekat senjata tersebut. Dia menuturkan, uji coba peluncuran Bigung selama RIMPAC menandai kemajuan lain dalam mengintegrasikan sistem tak berawak ke dalam operasi angkatan laut AS.

Sementara itu, Komandan Komando Indo-Pasifik AS, Samuel Paparo, juga menunjukkan ketertarikan yang besar terhadap senjata Korsel.

"Jika kita tidak ingin tahu tentang kemampuan satu sama lain, kita saling merugikan satu sama lain. Jadi, tentu saja saya tertarik dengan hal ini," ujarnya pada Senin (15/7/2024).

"Jika kita dapat menemukan cara untuk membangunnya baik dengan lisensi satu sama lain atau ekspor satu lama lain, jika itu berhasil dan bagus, serta bermanfaat bagi aliansi, kita harus melakukannya," sambungnya.

Baca Juga: Rumania Akan Beli Howitzer K-9 Korsel Senilai Rp15 Triliun

Rahmah N Photo Verified Writer Rahmah N

.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya