Korut Luncurkan 2 Rudal Balistik, Salah Satunya Diperkirakan Gagal

Balas latihan militer Korsel, Jepang, dan AS

Intinya Sih...

  • Korut meluncurkan dua rudal balistik ke arah timur, dengan jarak tempuh 600 km dan 120 km.
  • Seoul, Tokyo, dan AS menggelar latihan militer 'Freedom Edge' di Laut China Timur untuk meningkatkan kesiapan terhadap Korut.
  • Korut mengecam latihan militer gabungan dan memperingatkan tindakan balasan terhadap latihan militer AS bersama Korsel dan Jepang.

Jakarta, IDN Times - Korea Selatan (Korsel) melaporkan bahwa Korea Utara (Korut) menembakkan dua rudal balistik ke arah timur pada Senin (1/7/2024). Kepala Staf Gabungan (JCS) menuturkan, satu rudal balistik jarak pendek diluncurkan dari daerah Jangyon di Provinsi Hwanghae Selatan, sekitar pukul 05.05 pagi waktu setempat.

Rudal tersebut terbang sejauh 600 kilometer dan mendarat di perairan di kota Chongjin, timur laut Korut, dikutip dari Yonhap. Sementara, rudal balistik lainnya diluncurkan dari daerah yang sama sekitar pukul 05:15 pagi dan terbang hanya sekitar 120 kilometer. Peluncuran kedua diperkirakan gagal dan mendarat di Korut.

Insiden ini terjadi setelah Pyongyang memperingatkan tindakan balasan terhadap latihan militer gabungan yang diadakan oleh AS bersama sekutu Asia Timurnya, Korsel dan Jepang.

1. Korsel memperkuat pemantauan dan kewaspadaan terhadap rudal Korut

Menurut juru bicara JCS, Lee Sung-jun, rudal kedua mungkin terbang secara tidak normal pada tahap awal penerbangannya dan jika meledak di udara, puing-puingnya bisa saja mendarat di Korut.

JCS mengecam keras peluncuran terbaru Pyongyang karena dianggap sebagai tindakan provokatif yang sangat mengancam perdamaian dan stabilitas di Semenanjung Korea. Pihaknya berjanji untuk mempertahankan kesiapan yang luar biasa terhadap provokasi semacam itu.

"Sambil memperkuat pemantauan dan kewaspadaan terhadap peluncuran tambahan, militer kami mempertahankan postur kesiapan penuh sambil berbagi data rudal balistik Korut dengan otoritas AS dan Jepang," kata JCS.

Baca Juga: Korut Kirim Balon Isi Sampah Lagi ke Korsel

2. Korut menyebut latihan militer Korsel-Jepang-AS sebagai NATO versi Asia

Kementerian Luar Negeri Korea Utara (Korut) mengecam latihan militer gabungan yang dilakukan oleh Seoul, Tokyo, dan Washington, yang berlangsung baru-baru ini. Korut menyebut aliansi militer ketiga negara itu sebagai 'NATO versi Asia', dilansir Reuters dari kantor berita KCNA pada Minggu.

"Korut tidak akan mengabaikan penguatan blok militer yang dipimpin oleh AS dan sekutunya, serta akan melindungi perdamaian regional dengan respon yang agresif dan luar biasa," kata kementerian tersebut dalam sebuah pernyataan.

Pyongyang juga mengatakan bahwa Washington melanjutkan upayanya untuk menghubungkan Seoul-Tokyo dengan NATO. Sebelumnya, Korut telah lama mengutuk latihan gabungan antara AS dan Korsel sebagai latihan untuk invasi dan bukti dari kebijakan yang bermusuhan oleh kedua negara tersebut terhadap Korut.

Korsel, Jepang, dan AS menggelar Latihan 'Freedom Edge' di Laut China Timur, selama tiga hari yang berlangsung sejak 27 Juni 2024. Latihan militer tersebut mencakup pertahanan udara, perang anti-submarine, pencarian dan penyelamatan, serta pencegatan maritim dan pelatihan siber pertahanan, guna meningkatkan kesiapan mereka terhadap ancaman rudal dan nuklir Korut.

Komando Indo-Pasifik AS menuturkan, latihan berskala besar tersebut melibatkan kapal induk helikopter Ise dan kapal perusak Aegis Atago dari Pasukan Bela Diri Maritim Jepang, serta kapal induk bertenaga nuklir AS Theodore Roosevelt. Selain itu, turut serta dalam latihan itu, yakni kapal perusak Korsel, juga pesawat terbang dari ketiga negara.

"Latihan tersebut dimulai di laut lepas di selatan Pulau Jeju, Korsel, untuk mempromosikan interoperabilitas trilateral dan melindungi kebebasan demi perdamaian dan stabilitas di Indo-Pasifik, termasuk Semenanjung Korea," demikian pernyataan trilateral yang dikeluarkan oleh komando tersebut, dikutip dari Kyodo News.

Baca Juga: Bandara Korsel Tutup Landasan Pacu 3 Jam karena Balon Korut

3. Konflik di Semenanjung Korea antara Korut-Rusia vs Korsel-AS

Korut Luncurkan 2 Rudal Balistik, Salah Satunya Diperkirakan GagalBendera Korea Utara. (Unsplash.com/Micha Brändli)

Peluncuran terbaru Korut pada awal pekan ini terjadi lima hari setelah pihaknya menembakkan rudal balistik ke Laut Timur pada Rabu. Pyongyang mengklaim pada hari berikutnya telah berhasil melakukan uji coba rudal dengan hulu ledak ganda. Namun, Korsel menepis klaim tesebut sebagai penipuan dan mengatakan peluncuran berakhir dengan kegagalan karena rudal meledak di udara.

Peluncuran terbaru ini juga terjadi di tengah meningkatnya kekhawatiran mengenai perjanjian kemitraan strategis komprehensif yang ditandatangani oleh Pemimpin Korut Kim Jong Un dan Presiden Rusia Vladimir Putin pada 19 Juni. Dalam kesepakatan itu, kedua negara akan memberikan bantuan militer terhadap satu sama lain, jika salah satu pihak mendapat serangan bersenjata.

Baru-baru ini, Korsel mengumumkan bahwa pihaknya akan meninjau kembali kemungkinan memasok senjata langsung ke Ukraina. Ini sebagai protes terhadap pakta pertahanan Korut-Rusia, yang dianggap sebagai pelanggaran terhadap resolusi Dewan Keamanan PBB.

Di sisi lain, Seoul dan Washington menuding Pyongyang memasok senjata untuk Perang Moskow di Ukraina. Namun, kedua negara komunis tersebut membantah tuduhan itu.

Korut telah berulang kali melakukan uji coba rudal balistik di tengah kekhawatiran yang masih ada terkait uji coba nuklirnya yang ketujuh, di mana yang terakhir terjadi pada 2017.

Baca Juga: Korut Sebut AS, Jepang, Korsel Mulai Bentuk NATO Asia

Rahmah N Photo Verified Writer Rahmah N

.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya