Korea Selatan Imbau Warganya Tinggalkan Lebanon dan Israel

Dikhawatirkan meningkatnya eskalasi konflik di Timur Tengah

Jakarta, IDN Times - Kementerian Luar Negeri Korea Selatan (Korsel), pada Minggu (4/8/2024), mendesak warganya yang tinggal di Lebanon dan Israel untuk meninggalkan negara tersebut sesegera mungkin di tengah meningkatnya masalah keamanan di Timur Tengah.

Hal ini disampaikan kementerian saat mengadakan pertemuan untuk meninjau situasi keamanan di Timur Tengah. Pihaknya juga mengkaji langkah-langkah untuk perlindungan yang aman bagi warganya di kawasan tersebut.

1. Terdapat 530 warga Korsel di Israel dan 130 di Lebanon

Wakil Menteri Luar Negeri Kedua Korsel, Kang In-sun, yang memimpin pertemuan tersebut, mendesak warganya yang tinggal di Lebanon dan Israel untuk segera meninggalkan negara tersebut menggunakan penerbangan yang tersedia.

Kang juga menginstruksikan kementerian dan misi luar negeri untuk melakukan yang terbaik, guna memastikan keselamatan warga Korea jika terjadi keadaan darurat. Saat ini, terdapat sekitar 530 warga Korsel di Israel, 130 di Lebanon, dan 110 di Iran. 

Korsel telah mengeluarkan peringatan perjalanan dengan level 3 atau peringatan keberangkatan untuk di seluruh wilayah Israel dan Lebanon, serta peringatan level 4 atau larangan perjalanan berlaku di Jalur Gaza. Sementara itu, sebagian besar wilayah Iran berada di bawah peringatan level 2 atau peringatan perjalanan, kecuali untuk beberapa wilayah perbatasan, Yonhap melaporkan.

Baca Juga: Jumlah Pasien terkait Suhu Panas Ekstrem Capai 1.546 Orang di Korsel

2. Beberapa negara juga telah mendesak warganya untuk meninggalkan Lebanon

Korea Selatan Imbau Warganya Tinggalkan Lebanon dan IsraelPotret bendera Lebanon. (pexels.com/Jo Kassis)

Korsel juga menyatakan keprihatinan yang mendalam atas peningkatan ketegangan di Timur Tengah akhir-akhir ini.

"Korsel sangat mendesak semua pihak untuk menahan diri secara maksimal, dan berharap upaya diplomatik untuk meredakan ketegangan, termasuk negosiasi untuk gencatan senjata dan pembebasan semua sandera, akan terus berlanjut tanpa henti," demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri Korsel dalam siaran persnya pada 1 Agustus.

Beberapa negara telah mendesak warganya untuk meninggalkan Lebanon karena kekhawatiran atas eskalasi konflik di kawasan Timur Tengah. Amerika Serikat (AS), Inggris, Australia, Prancis, Kanada, Arab Saudi, Jepang, Turki, dan Yordania termasuk di antara negara-negara yang telah mendesak warganya untuk meninggalkan Lebanon sesegera mungkin. Hal ini juga mengingat semakin banyak penerbangan yang dibatalkan atau ditangguhkan di satu-satunya bandara komersial di Beirut.

3. Apa penyebab eskalasi konflik di Timur Tengah baru-baru ini?

https://www.youtube.com/embed/WkXx2C-8VvU

Ketegangan di kawasan meningkat setelah Israel membunuh komandan senior Hizbullah, Fuad Shukr, di Beirut dan pembunuhan pemimpin politik Hamas Ismail Haniyeh di Teheran minggu lalu. Baik Iran maupun Hamas telah mengidentifikasi Israel sebagai pelaku. Iran telah bersumpah untuk melakukan pembalasan yang keras terhadap Israel.

Para pejabat Barat khawatir bahwa Hizbullah, milisi dan gerakan politik yang didukung Iran yang berpusat di Lebanon, dapat memainkan peran kunci dalam pembalasan semacam itu, yang pada gilirannya dapat memicu respons serius Israel.

Upaya diplomatik oleh AS dan negara Barat lainnya terus dilakukan untuk meredakan ketegangan di kawasan tersebut. Di sisi lain, Pentagon mengatakan pihaknya sedang mengerahkan kapal perang dan jet tempur tambahan ke kawasan Timur Tengah untuk membantu mempertahankan Israel dari kemungkinan serangan oleh Iran dan proksinya, dilansir BBC.

Baca Juga: Korsel Waspada Peningkatan Kasus Malaria di tengah Gelombang Panas

Rahmah N Photo Verified Writer Rahmah N

.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Rama

Berita Terkini Lainnya