Jumlah Warga Jepang Berusia 100 Tahun Capai 95 Ribu Orang

Rekor tertinggi selama 54 tahun berturut-turut

Intinya Sih...

  • Jumlah penduduk Jepang yang berusia 100 tahun atau lebih diperkirakan mencapai rekor 95.119 pada September 2024, menandai rekor tertinggi selama 54 tahun berturut-turut.
  • Angka harapan hidup rata-rata di Jepang naik menjadi 87,14 untuk wanita dan 81,09 untuk pria pada 2023 setelah pandemik COVID-19.
  • Jepang menghadapi krisis populasi dengan populasi lansia yang terus bertambah menyebabkan melonjaknya biaya medis dan kesejahteraan serta menyusutnya tenaga kerja.

Jakarta, IDN Times - Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja dan Kesejahteraan Jepang mengatakan bahwa jumlah penduduk yang berusia 100 tahun atau lebih di Jepang diperkirakan mencapai rekor 95.119 pada September 2024. Ini menandai rekor tertinggi selama 54 tahun berturut-turut.

Kementerian mencatat, jumlah keseluruhan warga lanjut usia (lansia) yang berusia 100 tahun hingga 15 September 2024 naik 2.980 dari tahun sebelumnya. Wanita menyumbang 88,3 persen dari total, yakni sebanyak 83.958. Sementara, terdapat 11.161 pria yang berusia 100 tahun.

1. Pemerintah Jepang akan meningkatkan kesejahteraan para lansia

Jumlah Warga Jepang Berusia 100 Tahun Capai 95 Ribu OrangBendera Jepang. (Unsplash.com/ Roméo A.)

Kementerian kesehatan menambahkan, angka harapan hidup rata-rata di Negeri Sakura naik menjadi 87,14 untuk wanita dan 81,09 untuk pria pada 2023. Angka tersebut naik untuk pertama kalinya dalam tiga tahun, setelah pandemik COVID-19.

"Kami akan berupaya untuk meningkatkan layanan kesejahteraan sosial. Ini termasuk perawatan medis dan keperawatan sehingga para lansia dapat terus hidup dengan nyaman di komunitas mereka sendiri," kata juru bicara kementerian tersebut pada Selasa (17/9/2024), dikutip dari Kyodo News.

Kementerian juga mengungkapkan bahwa terdapat 153 orang yang berusia 100 tahun pada 1963, saat data pertama kali dikumpulkan. Angka tersebut melampaui 1.000 pada 1981 dan pertama kali melampaui 10 ribu pada 1998, di mana sebagian karena kemajuan medis.

Baca Juga: FBI Gagalkan Operasi Peretas China, Bebaskan 200 Ribu Perangkat 

2. Orang tertua di dunia berada di Jepang

Saat ini, Jepang menjadi rumah bagi orang tertua di dunia yang masih hidup. Pada Agustus 2024, Tomiko Itooka yang berusia 116 tahun tercatat sebagai orang tertua di dunia dalam buku Guinness World Records. Perempuan tersebut merupakan penduduk dari kota Ashiya di Prefektur Hyogo yang lahir pada 23 Mei 1908.

Sedangkan, pria tertua di Jepang adala Kiyotaka Mizuno yang berusia 110 tahun. Ia adalah warga dari kota Iwata di Prefektur Shizuoka yang lahir pada 14 Maret 1914.

NHK News melaporkan, berdasarkan prefektur, Shimane memiliki proporsi tertinggi, yakni 159,5 untuk setiap 100 ribu orang. Prefektur tersebut menduduki puncak daftar selama 12 tahun berturut-turut, lalu diikuti oleh Kochi dan Kagoshima. Sementara, Saitama berada di posisi terbawah selama 35 tahun berturut-turut dengan 45,8 orang berusia 100 tahun per 100 ribu orang, disusul Aichi dan Chiba.

3. Krisis demografi di Jepang

Jumlah Warga Jepang Berusia 100 Tahun Capai 95 Ribu OrangSuasana di Shibuya, Tokyo, Jepang. (unsplash.com/Jezael Melgoza)

Data terbaru pemerintah tersebut semakin menyorot krisis demografi yang berlangsung lambat. Serta, mencengkram negara dengan ekonomi terbesar keempat di dunia seiring dengan bertambahnya usia dan menyusutnya populasi.

Kementerian Dalam Negeri dan Komunikasi mengatakan, proporsi penduduk berusia 100 tahun ke atas menempatkan Jepang di peringkat teratas dalam daftar 200 negara dan kawasan dengan jumlah penduduk lebih dari 100 ribu orang.

Negara tersebut menghadapi krisis populasi yang terus memburuk. Sebab, populasi lansia yang terus bertambah menyebabkan melonjaknya biaya medis dan kesejahteraan, di satu sisi tenaga kerja yang harus menanggungnya menyusut, dilansir Channel News Asia.

Baca Juga: Seorang Pelajar Ditikam di Dekat Sekolah Jepang di China

Rahmah N Photo Verified Writer Rahmah N

.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ernia Karina

Berita Terkini Lainnya