Jumlah Pasien terkait Suhu Panas Ekstrem Capai 1.546 Orang di Korsel

Peringatan status gelombang panas tertinggi juga dikeluarkan

Jakarta, IDN Times - Kementerian Dalam Negeri Korea Selatan (Korsel) mengatakan pada Senin (5/8/2024), bahwa gelombang panas nasional telah menyebabkan lonjakan jumlah pasien yang menderita penyakit terkait panas.

Terhitung sejak 20 Mei hingga Sabtu lalu, terdapat 1.546 orang, yang berarti 10 orang lebih banyak dibandingkan dengan jumlah pasien tahun lalu. Selama periode tersebut, 11 orang dilaporkan meninggal dunia karena penyakit yang disebabkan oleh suhu panas yang ekstrem.

1. Panas yang ekstrem juga mengakibatkan banyaknya hewan ternak mati

Menurut Badan Meteorologi Korea (KMA) pada 4 Agustus, suhu mencapai 40 derajat celcius di kota Yeoju, Provinsi Gyeonggi, pada pukul 15.33 siang waktu setempat pada Minggu. Ini menandai pertama kalinya suhu melampaui ambang batas sejak 2019.

Kini, Negeri Ginseng telah mencatat suhu yang melampaui 40 derajat celcius sebanyak 8 kali, termasuk kejadian terbaru. Suhu ekstrem pertama tercatat pada 1 Agustus 1942, dan tidak ada kejadian serupa hingga peningkatan signifikan pada Agustus 2019.

Gelombang panas juga membunuh 257.483 hewan ternak dari 11 Juli-3 Agustus 2024, termasuk 235.880 unggas. Selain itu, 5.867 ikan pipih dari enam peternakan ikan mati akibat panas, Yonhap melaporkan.

Baca Juga: Korsel Brencana Beri Bantuan Kemanusiaan untuk Korban Banjir Korut

2. Korsel imbau warganya hindari aktivitas di luar ruangan

Jumlah Pasien terkait Suhu Panas Ekstrem Capai 1.546 Orang di KorselSuasana kota Seoul, Korea Selatan. (Unsplash.com/Jana Sabeth)

KMA menuturkan, gelombang panas saat ini diperkirakan akan terus berlanjut, setidaknya selama 10 hari ke depan. Suhu siang hari tetap di atas rata-rata, yakni berkisar antara 30-36 derajat celcius di seluruh negeri.

Pekan lalu, Kementerian Dalam Negeri mengeluarkan peringatan atas responsnya pada gelombang panas di level 'serius', yang merupakan level tertinggi dalam sistem empat tingkat. Pihaknya menyerukan kepada masyarakat untuk menghindari aktivitas di luar ruangan antara pukul 14:00-17:00, serta mencari tempat yang sejuk jika merasa pusing, mual atau sakit kepala.

Peringatan gelombang panas telah diberlakukan setiap hari sejak KMA mengumumkan berakhirnya musim hujan pada 27 Juli.

3. Korsel akan mengalami panas menyengat hingga 14 Agustus

Jumlah Pasien terkait Suhu Panas Ekstrem Capai 1.546 Orang di KorselPotret Istana Gyeongbokgung di Seoul, Korea Selatan. (unsplash.com/Aismu Tahir)

KMA juga mengatakan, fenomena malam tropis juga diperkirakan akan terus berlanjut, yang merujuk pada fenomena saat suhu terendah tetap berada di atas 25 derajat celcius antara pukul 18:01 malam sebelumnya dan pukul 09:00 keesokan harinya.

Korsel juga mengalami banyak malam tropis, dengan Juli menjadi bulan dengan jumlah malam tropis tertinggi yang pernah tercatat.

Gelombang panas saat ini yang terjadi di Korea Selatan dipicu oleh konvergensi sistem tekanan tinggi Tibet dan Pasifik Utara, yang mencerminkan kondisi parah pada musim panas 2018.

Panas yang menyengat ini diperkirakan akan berlangsung setidaknya hingga 14 Agustus mendatang, dengan suhu dan kelembapan yang tinggi yang terus memengaruhi negara itu, dilansir Korea Herald.

Baca Juga: Diduga Bocorkan Data, Pejabat Intelijen Korsel Ditangkap 

Rahmah N Photo Verified Writer Rahmah N

.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Rama

Berita Terkini Lainnya