Jepang Akan Kembangkan Kereta Peluru Shinkansen Tanpa Masinis

Layanan tersebut akan dimulai pertengahan tahun 2030-an

Intinya Sih...

  • JR East akan mengoperasikan kereta peluru tanpa masinis di jalur Joetsu Shinkansen pada tahun fiskal 2028, dengan target layanan tanpa pengemudi pada pertengahan tahun 2030-an.
  • Presiden JR East, Yoichi Kise, menyatakan bahwa teknologi self-driving memungkinkan perusahaan untuk merencanakan jadwal kereta lebih fleksibel dan melibatkan staf dalam tugas yang lebih luas.
  • Perusahaan berharap sistem otomatis ini dapat mengurangi kesalahan manusia, meningkatkan keselamatan, dan membantu mengatasi kekurangan masinis di masa mendatang.

Jakarta, IDN Times - East Japan Railway (JR East) mengatakan pihaknya akan mulai mengoperasikan kereta peluru tanpa masinis di beberapa bagian dari jalur Joetsu Shinkansen untuk layanan komersial pada tahun fiskal 2028. Meski begitu, masinis akan tetap berada di dalam kereta untuk mengawasi operasi.

Kereta otomatis tersebut akan berjalan sejauh 55,7 km antara stasiun Nagaoka dan Niigata, keduanya berada di Prefektur Niigata. JR East menargetkan akan memulai layanan tanpa pengemudi di seluruh bagian jalur Joetsu Shinkansen pada pertengahan tahun 2030-an, Kyodo News melaporkan.

Baca Juga: Jepang Dilanda Gempa, Layanan Kereta Shinkansen Berhenti Sementara

1. Teknologi self-driving untuk mengubah operasi dalam bisnis kereta

Presiden JR East Yoichi Kise mengatakan pada konferensi pers bahwa teknologi self-driving memungkinkan perusahaan untuk merencanakan jadwal kereta dengan lebih fleksibel, serta memungkinkan anggota staf kereta untuk terlibat dalam berbagai tugas yang lebih luas.

"Masinis akan tetap berada di dalam kereta tanpa pengemudi, guna memandu penumpang dalam keadaan darurat dan melaksanakan tugas-tugas lainnya," ujarnya pada Selasa (10/9/2024).

"Perusahaan berharap dapat mengubah cara kerja karyawan dengan memperkenalkan berbagai macam teknologi dan mengubah operasi pada bisnis perkeretaapian," sambungnya, dikutip dari NHK News.

2. JR East akan memperluas operasi tanpa masinis ke layanan kereta peluru lainnya

Jepang Akan Kembangkan Kereta Peluru Shinkansen Tanpa MasinisIlustrasi kereta peluru Jepang, Shinkansen. (unsplash.com/henry perks)

JR East berharap dapat menguji coba kereta tanpa masinis pada tahun 2029 di jalur pendek yang tidak lagi beroperasi, sebelum meluncurkannya antara Tokyo dan Niigata pada jalur Joetsu Shinkansen pada pertengahan tahun 2030-an.

Perusahaan tersebut juga sedang mempertimbangkan untuk memperluas operasi self-driving ke layanan kereta peluru lainnya, seperti jalur Hokuriku dan Tohoku Shinkansen. Masing-masing jalur tersebut menghubungkan antara Tokyo dan wilayah di pesisir Laut Jepang, serta antara ibu kota dan prefektur di timur laut Jepang.

Di antara operator kereta peluru lainnya di Negeri Sakura, JR Central, operator Jalur Tokaido Shinkansen yang menghubungkan Tokyo dan Osaka, mengatakan bahwa mereka akan memperkenalkan kereta peluru tanpa masinis sekitar tahun 2028.

Dikutip dari The Straits Times, kecepatan maksimum Shinkansen pada rute Joetsu adalah 275 km per jam, dan pada jalur lain kereta dapat melaju pada kecepatan 300 km per jam atau lebih cepat.

Baca Juga: Menhub: Popularitas Whoosh Setara Shinkansen

3. Kereta tanpa masinis adalah upaya mengatasi krisis demografi di Jepang

Jepang Akan Kembangkan Kereta Peluru Shinkansen Tanpa MasinisSuasana Akihabara di Tokyo, Jepang. (unsplash.com/Nicholas Doherty)

JR East mengatakan sistem otomatis tersebut akan mengurangi kesalahan manusia, meningkatkan keselamatan, dan membantu mengatasi kekurangan masinis yang diperkirakan akan terjadi di masa mendatang.

Saat ini, Jepang sedang menghadapi penurunan angka kelahiran dan populasi yang menua, yang menjadikannya sebagai negara tertua kedua di dunia. Hal ini pula berdampak pada kekurangan populasi usia kerja di banyak sektor ekonomi.

Baca Juga: Melesat Bak Peluru, Ini 6 Fakta Shinkansen si Kereta Cepat dari Jepang

Rahmah N Photo Verified Writer Rahmah N

.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya