Inggris Minta Industri China Tidak Dukung Militer Rusia

China dituduh mengirim komponen penting militer untuk Rusia

Intinya Sih...

  • Inggris menyerukan China untuk tidak mendukung militer Rusia.
  • Kantor Luar Negeri Inggris menegaskan komitmen kuat terhadap Ukraina dan hubungan London-Beijing.
  • Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menuding China mengirim komponen penting untuk mesin perang Rusia.

Jakarta, IDN Times - Inggris menyerukan kepada China agar perusahaan-perusahaan negara itu tidak memberikan dukungan kepada militer Rusia. Hal ini disampaikan oleh Menteri Luar Negeri (Menlu) Inggris, David Lammy, saat bertemu Menlu China Wang Yi di sela-sela pertemuan Menlu ASEAN di Vientiane, Laos, pada Jumat (26/7/2024).

"Menlu Lammy menggarisbawahi komitmen kuat Inggris terhadap Ukraina dan mendesak Beijing untuk mencegah perusahaan-perusahaannya mendukung kompleks industri militer Rusia, yang menimbulkan ancaman material terhadap keamanan dan kemakmuran internasional," demikian pernyataan Kantor Luar Negeri, Persemakmuran, dan Pembangunan Pemerintah Inggris.

Baca Juga: Indonesia Gandeng Perusahaan China untuk Garap Blok Migas

1. Inggris sambut baik kesempatan kerja sama London-Beijing

Inggris Minta Industri China Tidak Dukung Militer RusiaMenteri Luar Negeri Inggris, David Lammy. (x.com/David Lammy)

Menurut kantor tersebut, para menteri melakukan diskusi awal yang konstruktif dan Lammy menguraikan visi Inggris untuk pendekatan jangka panjang, konsisten, dan strategis terhadap hubungan London-Beijing.

"Menlu Lammy menetapkan bahwa pemerintah akan bekerja sama semampunya, bersaing jika diperlukan, dan menantang jika memang harus," kata pernyataan Pemerintah Inggris.

"Ia menegaskan bahwa Inggris akan selalu bersikap tegas dalam memprioritaskan keamanan nasional, serta mendukung hak asasi manusia," sambungnya.

London juga menyambut baik kesempatan untuk bekerja dengan sesama anggota Dewan Keamanan PBB dan ekonomi terbesar kedua di dunia tersebut, guna mengurangi tantangan global seperti perubahan iklim.

2. Menlu Wang serukan sikap seimbang, pragmatis, terbuka, dan kooperatif antara China-Inggris

Baik Lammy maupun Wang, sepakat untuk bekerja sama membangun saluran komunikasi jangka panjang. Wang menyerukan upaya bersama China-Inggris untuk mengembangkan hubungan yang stabil dan saling menguntungkan.

Selain itu, dia menyerukan meluncurkan potensi kerja sama dan meningkatkan pembangunan masing-masing sambil memperkuat komunikasi. Wang juga mendorong koordinasi bilateral dalam urusan internasional dan memikul tanggung jawab mereka untuk bersama-sama mempromosikan perdamaian dunia.

Wang mendesak kedua pihak untuk menetapkan orientasi kebijakan yang tepat, menjunjung tinggi sikap yang seimbang, pragmatis, terbuka, dan kooperatif, serta, memberikan harapan yang stabil dan positif bagi semua sektor di kedua negara.

Di sisi lain, Wang juga menyampaikan harapan bahwa Inggris dapat menyediakan lingkungan bisnis yang adil, jujur, dan tidak diskriminatif pada perusahaan China, dilansir Xinhua.

Baca Juga: Inggris soal Gencatan Senjata: Perang Gaza Tidak Bisa Ditoleransi Lagi

3. AS menyebut China mempunyai peran dalam perang Rusia-Ukraina

Inggris Minta Industri China Tidak Dukung Militer RusiaIlustrasi pasukan militer. (pexels.com/Pixabay)

China telah menjadi mitra penting bagi Rusia, di mana negara itu berupaya meringankan dampak sanksi yang dijatuhkan oleh Amerika Serikat (AS) dan negara lain terkait perang di Ukraina. Dalam wawancara dengan BBC, Menlu AS Antony Blinken menuding Beijing membangun mesin perang Moskow dengan menyediakan komponen-komponen penting.

"Komponen-komponen itu digunakan untuk membantu Rusia dalam upaya yang luar biasa untuk membuat lebih banyak amunisi, tank, kendaraan lapis baja, dan rudal. Sekitar 70 persen peralatan mesin dan 90 persen mikroelektronika yang diimpor Rusia berasal dari China," kata Blinken.

Pada Mei, Washington mengumumkan sanksi yang menargetkan sekitar 20 perusahaan yang berpusat di China dan Hong Kong. Disebutkan, salah satu diantaranya mengekspor komponen untuk pesawat nirawak, sementara yang lain membantu Rusia menghindari sanksi Barat pada teknologi lainnya.

Beijing pun telah berulang kali membantah tuduhan bahwa pihaknya memasok senjata untuk Moskow. Menurut China, perdagangannya dengan Rusia tidak menjual senjata mematikan dan pihaknya secara hati-hati menangani ekspor barang-barang yang memiliki kegunaan ganda sesuai dengan hukum dan peraturan.

Baca Juga: China Naikkan Batas Usia Pensiun Secara Bertahap, Ini Alasannya!

Rahmah N Photo Verified Writer Rahmah N

.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya