India Laporkan Kasus Pertama Dugaan Mpox
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Kementerian Kesehatan India pada Minggu (8/9/2024) melaporkan kasus dugaan mpox yang ditemukan pada seorang pria yang baru-baru ini bepergian dari luar negeri.
Meski begitu, pihaknya tidak menyebutkan secara rinci jenis virus mpox apa yang mungkin diderita pasien, tetapi tes sedang dilakukan untuk mengonfirmasi infeksi tersebut, dilansir dari The Straits Times.
1. Kasus mpox di India ditangani sesuai dengan protokol yang ditetapkan
Kementerian telah memberikan jaminan bahwa pihaknya telah mengambil tindakan tegas guna mengatasi kasus tersebut. Pihaknya juga menyatakan bahwa pasien tersebut telah diisolasi di rumah sakit dan dalam kondisi yang stabil.
"Kasus ini ditangani sesuai dengan protokol yang ditetapkan. Pelacakan kontak terus dilakukan, guna mengidentifikasi sumber potensial dan menilai dampaknya di dalam negeri," kata kementerian tersebut dalam sebuah pernyataan.
Baca Juga: Gedung Ambruk di India, 8 Orang Tewas dan 28 Lainnya Terluka
2. India telah mewaspadai penyebaran mpox
Editor’s picks
Surat kabar harian lokal setempat, The Hindu, melaporkan bulan lalu bahwa India telah waspada sejak jenis baru mpox menjadi ganas di Afrika. Negara tersebut juga telah menerapkan langkah-langkah kuat untuk mengelola dan mengurangi potensi risiko apa pun. India telah mendeteksi 30 kasus mpox strain lama antara tahun 2022 hingga Maret 2024.
Pada 14 Agustus, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyatakan wabah mpox sebagai darurat kesehatan masyarakat, yang menjadi perhatian internasional setelah varian baru tersebut teridentifikasi. Strain baru dari virus tersebut adalah Clade 1b, yang pertama kali terdeteksi di Republik Demokratik (RD) Kongo. Mpox jenis baru ini telah menyebar ke Asia dan Eropa.
3. Perkembangan kasus mpox terkini di Afrika
Virus Mpox kerap menyebar melaui kontak dekat. Biasanya ringan, akan tetapi dapat berakibat fatal dalam kasus yang jarang terjadi. Adapun gejalanya, yakni flu dan lesi berisi nanah pada tubuh.
Menurut laporan UNICEF, Kongo mencatat lebih dari 18 ribu kasus dugaan mpox. Sejauh ini, kelompok anak-anak menyumbang setengah dari total kasus yang dilaporkan. Sekitar 629 orang meninggal dunia akibat virus tersebut, yang mana sebagian besar adalah anak-anak.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Afrika mengatakan, pesawat kargo berisi vaksin berhasil mencapai ibu kota RD Kongo, Kinshasa pada 5 September.
Sementara itu, menurut pihak berwenang pada Sabtu, kampanye vaksinasi terhadap mpox di Kongo diperkirakan akan dimulai pada 2 Oktober mendatang. Para petugas kesehatan yang berada di tiga provinsi yang paling terkena dampak akan diprioritaskan, dilansir Deutsche Welle.
Baca Juga: Uni Eropa Kirim 100 Ribu Dosis Pertama Vaksin Mpox ke RD Kongo
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.