China Perpanjang Bebas Visa untuk Australia-Selandia Baru-Polandia

Upaya China dalam membuka diri terhadap dunia luar

Jakarta, IDN Times - China mengumumkan bahwa pihaknya akan memperpanjang kebijakan bebas visa bagi warga negara Australia, Selandia Baru, dan Polandia.

Kementerian Luar Negeri mengatakan, warga negara dari ketiga negara tersebut akan diizinkan untuk masuk dan tinggal di China tanpa visa hingga 15 hari untuk keperluan bisnis, pariwisata, mengunjungi kerabat dan teman, hingga transit.

"Aturan itu akan berlaku mulai 1 Juli 2024 hingga 31 Desember 2025," kata kementerian tersebut, dikutip dari The Straits Times, pada Rabu (26/6/2024).

1. Pertanda meningkatnya hubungan China dengan Australia, Selandia Baru, dan Polandia

Meski begitu, aturan itu tidak berlaku untuk individu dari ketiga negara tersebut yang tidak memenuhi kriteria pembebasan visa. Mereka masih diharuskan untuk mendapatkan visa China sebelum masuk.

Beijing berharap dengan kebijakan tersebut negara-negara terkait dapat memberikan lebih banyak kemudahan visa kepada warga negara China, dilansir Xinhua.

Pengumuman itu juga merupakan tanda terbaru dari semakin dekatnya hubungan dengan ketiga negara tersebut, menyusul kunjungan Perdana Menteri China Li Qiang ke Selandia Baru dan Australia baru-baru ini, guna membahas perdagangan dan investasi.

Serta, pertemuan Presiden Polandia Andrzej Duda dengan Presiden China Xi Jinping di Beijing pada 24 Juni. 

Baca Juga: 15 Nelayan RI Diduga Tangkap Ikan Ilegal di Australia

2. China menerapkan pembebasan visa kepada 11 negara Eropa

China Perpanjang Bebas Visa untuk Australia-Selandia Baru-PolandiaIlustrasi bandara di Beijing, China. (pexels.com/Zbigniew Bielecki)

Sejak awal tahun ini, Beijing telah mengumumkan secara bertahap skema pembebasan visa, di mana 11 negara Eropa lainnya dan Malaysia juga mendapatkan akses tersebut.

Warga negara Austria, Belanda, Belgia, Hungaria, Irlandia, Italia, Jerman, Luksemburg, Prancis, Spanyol, dan Swiss termasuk di antara negara-negara Eropa yang diizinkan memasuki China tanpa visa hingga akhir tahun depan, Euro News melaporkan.

Ini dilakukan Beijing tidak hanya untuk bisnis dan pariwisata, tetapi juga untuk mendorong pertukaran antara warga negara China dan warga negara asing, serta keterbukaan tingkat tinggi terhadap dunia luar.

3. Setelah pandemik, China masih berjibaku dengan perekonomian yang lesu

China Perpanjang Bebas Visa untuk Australia-Selandia Baru-PolandiaIlustrasi kota Shanghai, China. (unsplash.com/Bernd Dittrich)

Menurut stastik imigrasi China, sebanyak 35,5 juta orang asing masuk dan keluar pada 2023. Angka tersebut dinilai masih rendah jika dibandingkan data pada 2019, tahun terakhir sebelum pandemik melanda, yakni 97,7 juta orang.

Pemerintah telah mencari investasi asing untuk membantu meningkatkan perekonomian yang lesu. Beberapa pengusaha telah datang untuk menghadiri pameran perdagangan dan pertemuan. Ini termasuk Elon Musk dari Tesla dan Tim Cook dari Apple. 

Meski begitu, pada tahun lalu dilaporkan terjadi lonjakan minat terhadap China sebagai tujuan wisata di kalangan orang Eropa. Data dari agen perjalanan online, Trip.com, menunjukkan peningkatan keseluruhan pemesanan dari Eropa ke China sebesar 663 persen, dibandingkan pada 2022 dan peningkatan hampir 29 persen dibandingkan 2019.

Tercatat, Inggris dan Jerman termasuk di antara 10 besar sumber wisatawan yang datang ke China secara global. Adapun tujuan wisata paling populer di kalangan orang Eropa, yakni Shanghai, Beijing, Guangzhou, dan Shenzhen.

Baca Juga: Taiwan Deteksi 26 Pesawat Militer China Mulai Mendekat

Rahmah N Photo Verified Writer Rahmah N

.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya