Banyak Kecelakaan, Melbourne Larang Penyewaan Skuter Listrik

Ratusan insiden kecelakaan picu keluhan dan kemarahan publik

Jakarta, IDN Times - Kota Melbourne di Australia melarang penyewaan skuter listrik. Para pejabat menyoroti risiko keselamatan yang tidak dapat diterima.

Dewan kota tersebut pertama kali menyambut skuter pada Februari 2022, dan akan mengoperasikan uji coba selama dua tahun. Namun, ratusan kecelakaan sejak saat itu telah memicu keluhan dan kemarahan publik.

Pemungutan suara pun dilakukan oleh anggota dewan pada Selasa (13/8/2024), dengan hasil enam banding empat untuk melarang penggunaan skuter segera.

Wali Kota Melbourne, Nicholas Reece, mendukung langkah tersebut dan mengaku masyarakat juga mendukungnya. Ia pun mengaku muak dengan perilaku buruk beberapa pengguna skuter.

"Terlalu banyak orang yang mengendarai skuter di trotoar. Orang-orang tidak memarkirnya dengan benar. Mereka menaikkan, berserakan di sekitar kota seperti konfeti, seperti sampah, yang dapat membahayakan orang yang tersandung," kata Reece, dikutip dari BBC.

1. Melbourne berikan waktu 30 hari untuk operator singkirkan skuter listrik

Pemerintah kota mengatakan bahwa mereka akan mengakhiri kontrak uji coba dengan dua perusahaan. Pihaknya akan memberikan waktu 30 hari kepada operator Lime dan Neuron untuk membersihkan pusat kota dari kendaraan roda dua itu. Sejak uji coba dilakukan dua tahun lalu, sekitar 1.500 skuter Lime dan Neuron telah didistribusikan ke seluruh kota.

Kedua perusahaan mengaku telah berinvestasi secara signifikan dalam beberapa bulan terakhir untuk meningkatkan keamanan dan peraturan seputar penggunaan skuter. Neuron menuturkan, mereka berencana untuk memasang kamera kecerdasan buatan (AI) pada skuter guna mencegah penyalahgunaan. 

"Kami masih percaya bahwa Melbourne adalah kota yang sangat baik untuk skuter listrik. Jika diberi kesempatan, kami dapat dengan cepat menerapkan berbagai langkah untuk mengatasi banyak, jika tidak semua, kekhawatiran anggota dewan," kata manajer umum Neuron, Jayden Bryant, dikutip dari The Straits Times.

Baca Juga: Helikopter Jatuh di Atap Hotel di Australia

2. Melbourne susul kota lainnya yang larang penggunaan skuter listrik

Banyak Kecelakaan, Melbourne Larang Penyewaan Skuter ListrikIlustrasi suasana kota Melbourne, Australia. (unsplash.com/Denise Jans)

Keputusan terbaru Melbourne tersebut mengikuti kota-kota lainnya, seperti Barcelona hingga Montreal dalam melarang atau membatasi lokasi penggunaan skuter listrik. Paris pun melarang penggunaan skuter listrik pada September lalu.

Hanya dalam dua dekade, skuter listrik telah tumbuh menjadi pasar dunia yang bernilai puluhan miliar dolar per tahun. Bagi para penggemarnya, skuter listrik merupakan revolusi transportasi yang memungkinkan para penumpang berkeliling kota yang padat dengan mudah dan dengan biaya yang minim.

Sementara untuk mereka yang kontra, skuter tersebut dianggap sampah jalanan yang dapat menyebabkan cedera dan merupakan wabah bagi para pejalan kaki yang ingin hidup tenang.

3. Pertumbuhan skuter listrik dan risiko keselamatan

Banyak Kecelakaan, Melbourne Larang Penyewaan Skuter ListrikIlustrasi brankar rumah sakit. (pexels.com/Pixabay)

Para peneliti di University of New South Wales melaporkan pertumbuhan skuter listrik telah menyebabkan peningkatan cedera terkait dan rawat inap di rumah sakit. Sebagian besar di antaranya adalah pria berusia akhir 20-an hingga awal 30-an.

Pada Desember 2023, Rumah Sakit Royal Melbourne menerbitkan laporan yang mengungkapkan bahwa hampir 250 pengendara skuter listrik datang ke unit gawat darurat dengan cedera pada 2022. Mayoritas kasus melibatkan pengemudi mabuk, kebut-kebutan, dan tidak mengenakan helm.

Seorang juru bicara rumah sakit mengatakan, kecelakaan skuter listrik bahkan telah menyebabkan kematian dan kerusakan otak, dengan cedera terutama di antara pasien yang lebih muda.

Baca Juga: Kenapa Banyak Jenis Ular yang Hidup di Australia? Ini Penjelasannya!

Rahmah N Photo Verified Writer Rahmah N

.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Rama

Berita Terkini Lainnya