Australia Cabut Larangan Petenis Novak Djokovic Masuki Negaranya

Sempat dilarang masuk Australia hingga 2025

Jakarta, IDN Times - Petenis dunia asal Serbia, Novak Djokovic, telah tiba di Australia pada Rabu (28/12/2022) waktu setempat.

Dilansir AP News, Petenis berusia 35 tahun tersebut sedang bersiap merebut gelar Australian Open ke sepuluhnya.

Dia akan bermain di Adelaide International mulai Minggu untuk melakukan pemanasan, mempersiapkan diri bakal turnamen awal tahun depan.

Sebelumnya, Djokovic sempat dilarang masuk ke Negeri Kanguru pada awal 2022 karena status vaksin COVID-19-nya.

1. Australia cabut larangan tiga tahun visa Djokovic

Australia akhirnya mengizinkan Djokovic melakukan perjalanan ke turnamen Grand Slam, setelah memberikan visa pada November lalu.

Menteri Imigrasi Australia, Andrew Giles, mencabut larangan untuk Djokovic memasuki Australia selama tiga tahun, setelah mempertimbangkan semua faktor yang relevan.

Djokovic pun lega mengetahui bahwa dirinya bisa kembali ke negara yang dipimpin oleh Perdana Menteri Anthony Albanese tersebut.

"Australian Open telah menjadi Grand Slam saya yang paling sukses. Saya membuat beberapa kenangan terbaik di sana," kata Djokovic pada bulan lalu, dikutip dari BBC.

"Saya ingin kembali ke sana (Australia), saya ingin bermain tenis, melakukan yang terbaik," lanjutnya.

Australian Open akan berlangsung dari tanggal 16-29 Januari 2023 di Melbourne.

Baca Juga: Xi Jinping ke Albanesse: Saya Menantikan Hubungan Baik China-Australia

2. Djokovic lewatkan Australian Open 2022 karena aturan COVID-19 di Australia

Australia Cabut Larangan Petenis Novak Djokovic Masuki NegaranyaIlustrasi suasana bandara. (pexels.com/Skitterphoto)

Djokovic pada awal 2022 ditahan oleh Penjaga Perbatasan Australia saat memasuki negara tersebut, dan dipaksa tinggal di hotel imigrasi.

Saat itu, Australia memberlakukan wajib vaksin COVID-19 bagi setiap orang yang ingin memasuki negranya. Pengecualian diberlakukan bagi mereka yang memiliki penanganan medis khusus, sehingga tidak bisa menerima vaksin. 

Namun, Djokovic menentang vaksinasi COVID-19 karena mengklaim telah memperoleh pengecualian medis tanpa harus divaksinasi, sebab dia baru sembuh dari COVID-19, dikutip dari Channel News Asia.

Dia pun mengajukan banding. Setelah 10 hari, akhirnya pemerintah Australia memutuskan bahwa dia tidak memenuhi persyaratan untuk dibebaskan dari aturan vaksinasi.

Akhirnya, Djokovic dideportasi, visanya pun dibatalkan, dan dia tidak diizinkan masuk ke Australia hingga 2025.

3. Djokovic akan menyamai gelar Rafael Nadal

Australia Cabut Larangan Petenis Novak Djokovic Masuki NegaranyaPetenis dunia asal Serbia, Novak Djokovic. (twitter.com/DjokerNole)

Novak Djokovic telah memenangkan 21 Grand Slam. Dia pun hanya satu gelar Grand Slam di belakang Rafael Nadal yang memegang rekor 22 gelar.

Australian Open telah dia menangkan sebanyak sembilan kali, termasuk tiga kali terakhir dia bermain. 

Dalam tenis, Grand Slam merupakan pertandingan tingkat tertinggi yang terdiri dari empat pertandingan terkemuka, yakni Australian Open, French Open, Wimbledon, dan US Open.

Baca Juga: Polisi Australia Diberedel Peluru saat Gerebek Apartemen

Rahmah N Photo Verified Writer Rahmah N

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya