Arab Saudi Bentuk Aliansi Internasional untuk Dirikan Negara Palestina

Pembentukan negara Palestina merupakan dasar perdamaian

Intinya Sih...

  • Arab Saudi bentuk aliansi internasional untuk mendirikan negara Palestina dan menerapkan solusi dua negara
  • Menteri Luar Negeri Arab Saudi mengecam krisis kemanusiaan akibat perang di Gaza dan pelanggaran Israel di Tepi Barat
  • Israel terlibat dalam perang lintas perbatasan dengan Hizbullah, menewaskan ribuan warga Palestina dan ratusan orang Lebanon

Jakarta, IDN Times - Arab Saudi mengumumkan pembentukan aliansi internasional yang bertujuan untuk mendirikan negara Palestina dan menerapkan solusi dua negara.

"Hari ini, atas nama negara-negara Arab dan Islam, bersama dengan mitra-mitra Eropa kami, kami mengumumkan peluncuran Aliansi Internasional untuk Menerapkan Solusi Dua Negara," kata Menteri Luar Negeri (Menlu) Arab Saudi, Faisal bin Farhan, dalam pertemuan tingkat menteri pada Kamis (26/9/2024).

"Kami mengundang anda untuk bergabung dalam inisiatif ini," sambungnya, dikutip dari Anadolu Agency.

Saat berbicara di sela-sela Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York mengenai masalah Palestina dan upaya-upaya untuk mencapai perdamaian, Faisal tidak memberikan rincian lebih jauh mengenai aliansi tersebut.

1. Serangan Israel di Palestina adalah pelanggaran berat

Saudi Press Agency (SPA) mengatakan bahwa Faisal mengecam krisis kemanusiaan yang dahsyat yang disebabkan oleh perang di Gaza dan pelanggaran berat yang dilakukan oleh pasukan pendudukan Israel di Tepi Barat. Ia menggambarkan tindakan-tindakan tersebut sebagai bagian dari kebijakan pendudukan dan ekstremisme kekerasan yang lebih luas.

"Hak untuk membela diri tidak dapat membenarkan pembunuhan puluhan ribu warga sipil, penghancuran sistematis, pemindahan paksa, penggunaan kelaparan sebagai senjata perang, hasutan untuk kebencian, dehumanisasi atau penggunaan penyiksaan sistematis, termasuk kekerasan seksual dan kejahatan lain yang terdokumentasi menurut laporan PBB," ujarnya.

Terkait meningkatnya kekerasan di kawasan tersebut, termasuk serangan Israel yang terus berlanjut terhadap Lebanon, Menlu Arab Saudi memperingatkan adanya potensi konflik yang lebih luas.

"Kita tengah menyaksikan eskalasi regional yang berbahaya, yang memengaruhi negara saudara kita, Lebanon, dan mengancam akan memicu perang regional yang membahayakan kawasan kita dan seluruh dunia," Faisal menuturkan, seraya mendesak penghentian segera perang yang sedang berlangsung dan semua pelanggaran hukum internasional.

Baca Juga: Gaza Tolak Terima 88 Jenazah Tanpa Identitas dari Israel

2. Pembentukan negara Palestina merupakan hak yang fundamental

Faisal menegaskan kembali bahwa pembentukan negara Palestina yang merdeka merupakan hak fundamental dan dasar perdamaian, bukan sekadar hasil akhir yang harus dinegosiasikan dalam proses politik yang masih jauh.

"Kami memuji negara-negara yang baru-baru ini mengakui Palestina, dan kami menyerukan kepada semua negara untuk menunjukkan keberanian dan mengambil langkah yang sama, bergabung dengan konsensus internasional yang diwakili oleh 149 negara yang telah mengakui Palestina," ungkapnya.

Ia juga mempertanyakan kredibilitas sistem internasional yang tidak berdaya menghentikan mesin perang.

3. Serangan Israel di Gaza dan Lebanon

Hizbullah dan Israel telah terlibat dalam perang lintas perbatasan sejak dimulainya perang Israel di Gaza, menyusul serangan lintas perbatasan oleh Hamas pada 7 Oktober tahun lalu.

Menurut data terbaru yang dirilis pada Kamis oleh Kementerian Kesehatan Palestina, serangan Israel di Gaza telah menewaskan setidaknya 41.534 warga Palestina dan melukai 96.092 orang. Lebih dari separuh korban yang terbunuh adalah wanita dan anak-anak, termasuk 1.300 bayi dan balita di bawah usia dua tahun.

Sementara itu, menurut Badan Pengungsi PBB (UNHCR) pada Jumat, konflik yang meningkat antara pasukan Israel dan Hizbullah telah menyebabkan lebih dari 90 ribu orang mengungsi sejak 23 September. 

Israel telah menolak seruan global untuk gencatan senjata dengan Hizbullah dan melanjutkan kampanye pengeboman yang telah menewaskan lebih dari 700 orang di Lebanon sejak Senin dan 5 ribu orang terluka, menurut angka terbaru dari Kementerian Kesehatan Masyarakat Lebanon, Al Jazeera melaporkan.

Baca Juga: Palestina Khawatir Serangan Israel di Lebanon Tutupi Situasi di Gaza

Rahmah N Photo Verified Writer Rahmah N

.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ernia Karina

Berita Terkini Lainnya