Zelenskyy Sebut Pasukannya Menekan Wilayah Kursk

Gubernur Belgorod umumkan keadaan darurat

Intinya Sih...

  • Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, mengklaim pasukannya berhasil menekan lebih jauh ke wilayah Kursk, Rusia barat daya.
  • Ukraina juga dilaporkan telah melakukan serangan dengan drone yang menargetkan empat lapangan udara Rusia.
  • Gubernur Belgorod Vyacheslav Gladkov mengumumkan keadaan darurat di wilayahnya akibat serangan Ukraina yang menyebabkan 200 ribu warga Rusia mengungsi.

Jakarta, IDN Times - Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, mengatakan pasukannya telah bergerak menekan lebih jauh ke wilayah Kursk, Rusia barat daya. Pada Rabu (14/8/2024), dia mengatakan bahwa pasukannya telah menangkap ratusan tentara Rusia.

Ukraina juga mengklaim telah melakukan serangan yang menargetkan empat lapangan udara Rusia dengan drone. Pihak Rusia sendiri mengaku telah menghancurkan 117 drone Ukraina dan beberapa rudal, sebagian besar di wilayah Kursk, Voronezh, Belgorod dan Nizhny Novgorod.

1. Zelenskyy klaim ratusan prajurit Rusia ditangkap

Zelenskyy Sebut Pasukannya Menekan Wilayah KurskPresiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy (Twitter.com/Volodymyr Zelenskyy)

Lebih dari sepekan setelah pasukan Ukraina melakukan serangan lintas batas ke Kursk, Zelenskyy mengatakan tentaranya terus menekan dan mendapat keberhasilan. Sebanyak 74 pemukiman telah dikuasai saat ini.

"Kami bergerak lebih jauh. Dari satu hingga dua kilometer di berbagai wilayah sejak awal hari," katanya dalam siaran televisi, dikutip VOA News.

"Ratusan prajurit Rusia telah menyerah, dan mereka semua akan menerima perlakuan yang manusiawi, mereka tidak mengalami perlakuan seperti itu bahkan di tentara Rusia mereka sendiri," tambahnya.

Wakil Perdana Menteri Ukraina Iryna Vereshchuk mengatakan, pihaknya akan menciptakan zona penyangga keamanan di Kursk. Rencananya, mereka akan membuat koridor evakuasi dan mengatur akses bantuan kemanusiaan ke wilayah tersebut.

Baca Juga: Lithuania: Rusia Pindahkan Tentara dari Kaliningrad ke Kursk

2. Ukraina lancarkan serangan udara besar ke Rusia

Pada Rabu malam, Rusia mengatakan bahwa Ukraina telah melancarkan serangan besar dengan drone dan rudal. Setidaknya empat wilayah yang melaporkan serangan tersebut yakni Kursk, Voronezh, Belgorod dan Nizhny Novgorod.

Pangkalan udara di Voronezh, Kursk, Savasleyka dan Borisoglebsk juga telah menjadi sasaran serangan pasukan Kiev.

Dilansir Al Jazeera, Gubernur Belgorod Vyacheslav Gladkov mengumumkan keadaan darurat, menyalahkan Kiev yang melakukan pemboman tiada henti.

"Situasi di wilayah Belgorod masih sangat sulit dan tegang," katanya.

Hampir 200 ribu warga Rusia di perbatasan terpaksa mengungsi akibat serangan lintas batas Ukraina. Di Belgorod, pihak berwenang mengklaim pasukan Ukraina telah menghancurkan rumah-rumah penduduk dan membunuh warga sipil.

3. Rusia gunakan pasukan dari personel wajib militer di Kursk

Zelenskyy Sebut Pasukannya Menekan Wilayah Kurskilustrasi (Pexels.com/Jakson Martins)

Serangan mendadak Ukraina di Kursk telah membuat sibuk pihak Rusia. Moskow dikabarkan telah mengerahkan pasukan cadagangan militer, serta para wajib militer. Penggunaan personel wajib militer dalam perang tidak populer di Rusia. Dalam awal invasinya ke Ukraina, Presiden Rusia Vladimir Putin berjanji wajib militer tidak akan berpartisipasi dalam operasi tempur.

Dilansir The Moscow Times, namun laporan pengerahan wajib militer Rusia dalam perang terjadi. Para ahli menilai, para wajib militer itu menunjukkan sifat tidak terorganisir dari batalyon reguler.

"Bagi wajib militer, tujuan utamanya adalah menyelesaikan tugas mereka, mendapatkan selembar kertas itu, dan hanya itu, sehingga negara membiarkan mereka sendirian. Mereka tidak membutuhkan apa-apa lagi," kata Tipusyak, wajib militer Rusia yang ditangkap Ukraina.

Setidaknya ada 52 keluarga yang mencari informasi di Kementerian Pertahanan Rusia terkait putra mereka, khawatir dikerahkan di garis depan pertempuran. Mereka juga melucurkan petisi.

"Kami adalah ibu dari wajib militer, dan kami meminta Anda (Presiden Putin) untuk menarik wajib militer dari zona pertempuran. Mereka tidak memiliki pengalaman dalam pertempuran militer dan kekurangan senjata," kata Oksana Deeva, ibu dari seorang wajib militer.

Baca Juga: AS: Rusia Harus Keluar dari Ukraina jika Khawatir soal Kursk

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ernia Karina

Berita Terkini Lainnya