Wilayah Zaporizhzia Dihujani Rudal Rusia, 17 Warga Ukraina Tewas 

Salah satu korban adalah anak-anak

Jakarta, IDN Times - Zapporizhzhia, kota di tenggara Ukraina, pada Sabtu (8/10/2022) jadi target serangan rudal Rusia. Beberapa rudal yang mengenai kota tersebut menyebabkan 17 orang tewas.

Sebagian wilayah Zaporizhzhia telah dicaplok oleh Rusia dengan referendum yang dinilai Ukraina sebagai langkah ilegal. Pasukan Ukraina terus melancarkan upaya mebebaskan wilayah itu, sedangkan Rusia juga sibuk untuk mempertahankannya. 

1. Zaporizhzhia dihujani rudal oleh Rusia

Zaporizhzhia, yang juga memiliki pembangkit listrik nuklir (PLTB) terbesar di Eropa, telah menjadi salah satu arena pertempuran yang berdarah antara pasukan Moskow dan Kiev. Pada Minggu pagi, pejabat lokal Anatliy Kurtev mengatakan, kota tersebut dihujani rudal pada malam harinya oleh Rusia.

"Sebagai akibat dari serangan rudal semalam di Zaporizhzhia, gedung apartemen dan jalan di daerah perumahan kota telah rusak," kata Kurtev, pejabat sekretaris administrasi kota, dikutip Reuters.

"Saat ini, 17 orang diketahui tewas," tambahnya.

Serangan dari pihak Rusia itu telah dilakukan sejak Kamis pekan lalu. Awalnya korban tewas dilaporkan hanya satu orang, tapi terus mengalami peningkatan jumlah.

Baca Juga: Rusia Tunjuk Sergey Surovikin sebagai Jenderal Perang Baru di Ukraina

2. Kejahatan yang disengaja

Wilayah Zaporizhzia Dihujani Rudal Rusia, 17 Warga Ukraina Tewas ilustrasi senjata Rusia (Twitter.com/ Минобороны России)

Meski secara resmi Rusia telah mencaplok Zaporizhzhia, tapi tidak seluruh wilayah di daerah milik Ukraina tersebut yang dikuasai Moskow. Pertempuran sengit masih terjadi di beberapa lokasi.

Melansir RTE, Layanan Darurat Ukraina melaporkan, dari 17 orang yang tewas, salah satunya adalah anak-anak. Sebuah bangunan perumahan lima lantai di jalan utama juga hampir hancur total karena serangan.

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, mengatakan bahwa Zaporizhzhia telah menjadi sasaran serangan rudal besar-besaran setiap harinya. Dia menggambarkan serangan sebagai kejahatan yang disengaja.

3. Rusia coba rebut kembali daerah di Bakhmut

Dalam dua bulan terakhir, pasukan Rusia di Ukraina telah mengalami beberapa pukulan telak. Pasukan Moskow telah sepenuhnya mundur di wilayah Kharkiv, karena serangan balik Kiev yang tak mampu dibendung.

Kini, serangan balik terus diluncurkan di front timur, khususnya di sekitar kota Bakhmut yang ada di Donetsk. Ukraina telah membebaskan beberapa desa di wilayah ini, namun kini pasukan Rusia kembali meluncurkan serangan dan mengklaim mendapatkan beberapa keuntungan.

Melansir Al Jazeera, Serhiy yang jadi komandan artileri Ukraina, mengakui bahwa Bakhmut adalah titik kunci. 

"Tugas kami adalah menghancurkan tempat-tempat di mana ada konsentrasi tenaga kerja dan baterai posisi tembak (milik Rusia)," katanya.

Di jalanan di Bakhmut, suara ledakan dari senjata bergema. Kota penghasil anggur dan garam itu pernah jadi rumah bagi sekitar 70 ribu orang, tapi kini yang terlihat hanya kerusakan akibat pertempuran.

"Artileri, kekuatan udara, bahkan helikopter menyerang posisi kami. Mereka mencoba mendekat pada siang dan malam hari. Dan itu adalah unit elite dan tentara bayaran mereka. Tidak ada tentara reguler Rusia yang tersisa," kata Nikolai, salah seorang tentara Ukraina yang bertahan di Bakhmut.

Baca Juga: Rusia Kerahkan Penyelam guna Selidiki Penyebab Ledakan Jembatan Krimea

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya