Vietnam-Filipina Gelar Latihan Gabungan Maritim di Tengah Sengketa LCS

Sebagai pencegah agresi China di Laut China Selatan

Intinya Sih...

  • Vietnam dan Filipina menggelar latihan gabungan maritim untuk pertama kalinya.
  • Latihan fokus pada pemadaman kebakaran, pencarian, dan penyelamatan di lepas pantai barat pulau Luzon.
  • Latihan ini dilakukan sebagai pencegah agresi China di Laut China Selatan dan sebagai perlawanan signifikan terhadap tindakan ekspansionis China.

Jakarta, IDN Times - Vietnam dan Filipina menggelar latihan gabungan maritim untuk pertama kalinya, dimulai pada Jumat (9/8/2024). Fokus latihan tersebut pemadaman kebakaran, pencarian dan penyelamatan di lepas pantai.

Pasukan penjaga pantai Vietnam telah sampai di Filipina pada Senin. Mereka melakukan latihan dengan Filipina yang direncanakan berlangsung selama empat hari.

Latihan gabungan pertama kalinya dua negara tersebut dilakukan di tengah sengketa maritim dengan China di perairan Laut China Selatan.

Baca Juga: Lawan China, Jerman-Filipina Sepakati Pakta Pertahanan

1. Kerja sama bilateral sebagai pencegah agresi China

Latihan gabungan dilakukan di Teluk Manila, di lepas pantai barat pulau Luzon. Pulau tersebut adalah salah satu pulau utama Filipina yang mengarah ke Laut China Selatan.

Dilansir VOA News, latihan menampilkan simulasi operasi pencarian dan penyelamatan, serta penggunaan meriam air untuk mengusir ancaman.

Profesor di Fakultas Hukum Universitas Filipina, Jay L Batongbacal mengatakan, penguatan hubungan dan kerja sama kedua negara berfungsi sebagai perlawanan signifikan terhadap tindakan China yang kian ekspasionis.

"Karena kedua (negara) melakukan kegiatan ini sepenuhnya sesuai dengan hukum internasional, maka hal ini harus dilihat sebagai faktor penstabil dan pencegah agresi China, dan pada saat yang sama mendukung penegakan dan pemeliharaan hukum internasional," katanya.

2. Pendekatan bersama berbasis aturan

Batongbacal menjelaskan, meski Vietnam dan Filipina tidak memiliki kerja sama yang aktif dan langsung, namun aktivitas keduanya berkontribusi dalam menjaga keseimbangan kekuatan regional karena punya tujuan yang sama.

Dilansir Barron's, kapten kapal Filipina BRP Gabriela Silang, Lawrence Roque mengatakan, adalah hal yang baik bahwa dua negara menuju ke satu arah, yakni pendekatan berbasis aturan.

"Kami juga berharap Penjaga Pantai Vietnam, khususnya pemerintah Vietnam, juga akan mengikuti Filipina dalam meningkatkan atau mengikuti pendekatan berbasis aturan," katanya.

Salah satu latihan itu adalah, kapal Gabriela Silang dan kapal CSB 8002 Vietnam, menembakkan meriam air ke kapal Filipina lain untuk simulasi penyelamata sebuah kapal yang terbakar.

Baca Juga: Vietnam Ajukan Perluasan Klaim Laut China Selatan

3. Latihan yang menekankan sisi kemanusiaan

Vietnam-Filipina Gelar Latihan Gabungan Maritim di Tengah Sengketa LCSkapal China gunakan meriam air terhadap kapal Filipina (youtube.com/Manila Bulletin Online)

Roque menjelaskan, latihan tersebut lebih pada sisi kemanusiaan. Dia berharap bahwa kegiatan seperti itu bisa dilakukan lebih banyak lagi karena laut yang luas dan banyak membutuhkan bantuan dari panjaga pantai.

Dilansir Deutsche Welle, latihan gabungan itu merupakan upaya terbaru bersama yang dilakoni kedua negara yang terlibat dalam sengketa tersebut.

Latihan gabungan tersebut terlihat sangat kontras dengan konfrontasi kekerasan antara kapal Manila dan Beijing dalam beberapa bulan terakhir. Beijing mengklaim sebagian besar perairan di Laut China Selatan. Ini termasuk perairan wilayah Vietnam dan Filipina. Konfrontasi terjadi beberapa kali dan telah memicu kekhawatiran akan konflik yang bisa menyeret Amerika Serikat (AS), sekutu dekat Filipina.

Baca Juga: AS dan Sekutunya Gelar Latihan Militer Gabungan di Laut China Selatan

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya