Tak Mampu Bertahan, Pasukan Ukraina Mundur dari Urozhaine

5 warga sipil Ukraina tewas akibat serangan Rusia

Jakarta, IDN Times - Juru bicara pasukan Ukraina Nazar Voloshyn mengatakan, pasukannya tak bisa lagi mempertahankan desa Urozhaine di Donetsk. Pada Kamis (18/7/2024), dia menjelaskan bahwa desa itu telah hancur menjadi puing-puing.

Rusia merebut Urozhaine di awal-awal invasi pada Februari 2022. Ketika Ukraina melakukan serangan balik tahun lalu, mereka berhasil membebaskan kembali desa tersebut. Tetapi kini desa itu kembali dikuasai oleh pasukan Rusia.

1. Pasukan Ukraina tak bisa mempertahankan Urozhaine

Tak Mampu Bertahan, Pasukan Ukraina Mundur dari Urozhaineilustrasi (Pexels.com/Алесь Усцінаў )

Pasukan Rusia dilaporkan terus menyerang garis pertahanan Ukraina dengan serangan gencar tiada henti. Ini memaksa pasukan Ukraina menarik diri.

"Mustahil untuk mempertahankan posisi di sana (Urozhaine)," kata Voloshyn, dikutip Assocaited Press.

Dia tidak menyebutkan kapan penarikan pasukan itu terjadi. Namun, Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim tentaranya telah menguasai desa itu beberapa hari yang lalu.

Para analis menduga, Rusia telah mengerahkan senjata yang menghancurkan kota-kota dan desa-desa sehingga tentara Ukraina kehilangan perlindungan. Di beberapa titik sepanjang garis depan pertempuran, Ukraina telah dipukul mundur oleh pasukan Moskow.

Baca Juga: Ukraina Kembangkan Drone Berbasis AI untuk Perangi Rusia 

2. Sedikitnya lima warga sipil Ukraina tewas

Serangan yang terus berlanjut dari pasukan Rusia di Donetsk pada Kamis, dilaporkan telah menewaskan lima warga sipil dan melukai tiga orang lainnya. Jaksa setempat mengatakan, rumah-rumah pribadi dan sebuah bangunan tempat tinggal mengalami kerusakan.

Dilansir Independent, seorang perempuan dan suaminya tewas akibat artileri Rusia menghantam desa Pleschiivka. Tiga perempuan lainnya tewas ketika Rusia menyerang bangunan tempat tinggal di desa Hrodivka.

Dalam serangan terpisah, Rusia juga menjatuhkan bom berpemandu di desa Velyka Novosilka dan melukai seorang pria beserta istrinya. Seorang pria lain dilaporkan terluka akibat serangan artileri Moskow di kota Zalizne.

3. PM Inggris serukan persatuan Eropa dukung Ukraina

Tak Mampu Bertahan, Pasukan Ukraina Mundur dari UrozhainePerdana Menteri Inggris, Keir Starmer (Twitter.com/UK Prime Minister)

Di bidang diplomatik, para pemimpin Eropa bertemu di Inggris, menyerukan persatuan dalam mendukung Ukraina. Perdana Menteri (PM) Keir Starmer yang membuka pertemuan itu menekankan agar Eropa bersatu melawan agresi Rusia.

"Karena ancaman dari Rusia menjangkau seluruh Eropa. Banyak dari kita telah melihat serangan terhadap demokrasi kita sendiri. Orang-orang menjadi sasaran di jalan-jalan kita. Pesawat militer memasuki wilayah udara kita. Kapal-kapal berpatroli di garis pantai kita," katanya, dikutip VOA News.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy hadir dalam pertemuan tersebut. Dia memuji dukungan Eropa terhadap negaranya.

"(Presiden Rusia Vladimir) Putin tidak dapat mempertahankan hubungan dengan para pemimpin yang benar-benar kuat. Dan inilah keuntungan kami," ujarnya.

Baca Juga: Rusia Pesimis Klaim Trump Bisa Akhiri Perang di Ukraina

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Rama

Berita Terkini Lainnya