Sindiran China: Kirim Senjata ke Ukraina Gak Akan Membawa Perdamaian

Beijing tekankan dilakukan negosiasi dan dialog

Jakarta, IDN Times - Wakil Duta Besar China untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Dai Bing, pada Kamis (23/2/2023), mengatakan kepada Majelis Umum PBB bahwa mengirim senjata ke Ukraina tidak akan membawa perdamaian.

Dai menyebut, menambah bahan bakar ke dalam api hanya akan meningkatkan ketegangan.

Komentar Dai diutarakan sebelum Majelis Umum PBB mengadopsi resolusi yang menyerukan perdamaian abadi dan komprehensif, serta menuntut Rusia menarik pasukannya dari Ukraina. Resolusi itu didukung 141 suara dengan 32 abstain dan enam negara tidak mendukung.

1. China siap memfasilitasi perdamaian dan gencatan senjata

Sindiran China: Kirim Senjata ke Ukraina Gak Akan Membawa PerdamaianDai Bing, Wakil Duta Besar China untuk PBB (Twitter.com/Chinese Mission to UN)

Majelis Umum PBB mencoba mencari resolusi untuk perang yang melibatkan Rusia dan Ukraina. Langkah itu diambil saat usia invasi Moskow ke Kiev telah menginjak satu tahun.

Berbicara tentang rancangan resolusi yang meminta pasukan Rusia untuk meninggalkan Ukraina, Dai Bing mengatakan bahwa posisi China dalam konflik tersebut memiliki konsistensi dan kejelasan.

"Prioritas utama Beijing adalah untuk memfasilitasi gencatan senjata dan penghentian permusuhan tanpa penundaan," kata Dai, dikutip dari The Guardian.

Dia juga mengatakan bahwa China siap untuk terus memainkan peran kontstruktif dalam membantu menyelesaikan krisis di Ukraina.

Baca Juga: [INFOGRAFIS] Perang Rusia-Ukraina dalam Angka

2. China tidak akan mempersenjatai pihak yang berkonflik

Sejak Rusia menginvasi Ukraina, negara-negara Barat telah menggelontorkan bantuan senjata bernilai miliaran dolar kepada Ukraina. Dalam sepekan terakhir, Amerika Serikat (AS) dan sekutu NATO menuduh Beijing mempertimbangkan memasok senjata ke Rusia dan tuduhan itu dibantah dengan tegas.

Petinggi urusan luar negeri Uni Eropa (UE) Josep Borrell pekan lalu bertemu dengan diplomat top China Wang Yi di Jerman. Saat itu, Borrell menyinggung soal kemungkinan Beijing mengirim senjata ke Moskow. 

"Saya hanya bisa mengulangi apa yang dia katakan kepada saya, 'China tidak menyediakan senjata untuk Rusia dan tidak akan memberikan senjata ke Rusia', karena itu adalah bagian dari kebijakan luar negeri mereka untuk tidak mempersenjatai pihak yang berkonflik," kata Borrell dikutip Al Jazeera.

Dai Bing juga berkomentar tentang ancaman perang nuklir. Komentar itu seiring dengan ucapan para pejabat tinggi Rusia yang berulang kali mengisyaratkan bahwa negara itu bisa menggunakan nuklir jika terancam.

"Senjata nuklir tidak bisa digunakan, perang nuklir tidak bisa dilakukan. Semua pihak harus bersatu melawan penggunaan atau ancaman penggunaan senjata nuklir, mencegah proliferasi nuklir dan menghindari krisis nuklir," kata Dai Bing.

3. Pentingnya dialog dan negosiasi

Sindiran China: Kirim Senjata ke Ukraina Gak Akan Membawa Perdamaianilustrasi (Unsplash.com/Kedar Gadge)

Dai Bing juga mengatakan bahwa China siap untuk memfasilitasi gencatan senjata dan itu merupakan prioritas utama. Gencatan senjata juga dinilai sebagai pintu menuju solusi politik.

"Pelajaran sejarah memberi tahu kita bahwa krisis pada akhirnya dapat diselesaikan dengan damai. Tidak peduli betapa sulitnya, pintu menuju solusi politik tidak dapat ditutup," kata Dai Bing dikutip Xinhua.

Dai Bing meminta Rusia dan Ukraina bergerak maju untuk melanjutkan dialog sesegera mungkin.

"Kami mengulangi seruan kami bahwa diplomasi dan negosiasi tidak dapat ditinggalkan, dan upaya menuju gencatan senjata dan pembicaraan harus dilanjutkan. Komunitas internasional harus menciptakan kondisi agar hal ini terjadi, daripada mengipasi api dan mencari kepentingan pribadi," tambahnya.

Baca Juga: Filipina dan Australia Rencanakan Patroli di Laut China Selatan

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya