Rusia Maju, Ukraina Mundur dari Kota Strategis Chasiv Yar

Rusia gunakan taktik bumi hangus

Intinya Sih...

  • Pasukan Ukraina mundur dari kota strategis Chasiv Yar di wilayah Donetsk setelah serangan Rusia.
  • Pasukan Moskow menghancurkan posisi pertahanan dan mengancam kehidupan tentara Ukraina, menerapkan taktik bumi hangus.
  • Konflik di Chasiv Yar memungkinkan Rusia untuk membawa lebih banyak drone, operator drone, dan artileri ke wilayah tersebut.

Jakarta, IDN Times - Menghadapi serangan Rusia selama berbulan-bulan, pasukan Ukraina mundur dari kota strategis Chasiv Yar di wilayah Donetsk. Juru bicara Nazar Voloshyn mengatakan hal itu pada Kamis (4/7/2024).

Chasiv Yar adalah kota penting yang tidak jauh di sebelah barat Bakhmut. Kota Bakhmut sendiri telah direbut Rusia tahun lalu, setelah pertempuran sengit selama 10 bulan. Kejatuhan Chasiv Yar dinilai akan membahayakan kota-kota terdekat dan mengganggu jalur pasokan penting Ukraina.

Baca Juga: Rusia Jatuhi Pria AS Hukuman 12 Tahun Penjara karena Narkoba

1. Mundur untuk mencari posisi terlindung dan lebih siap

Rusia Maju, Ukraina Mundur dari Kota Strategis Chasiv Yarilustrasi (Unsplash.com/Serhii Bondarchuk)

Tidak semua pasukan Ukraina mundur dari bagian kota tersebut, tapi militer mengonfirmasi pasukannya mundur dari distrik Kanal. Pasukan Moskow telah masuk, menghancurkan posisi pertahanan dan mengancam kehidupan tentara Ukraina.

"Komando memutuskan untuk mundur ke posisi yang lebih terlindungi dan siap," kata Voloshyn, dikutip Al Jazeera.

Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim pasukannya telah menguasai distrik Novyi yang melintasi bagian timur Chasiv Yar. Kota itu sendiri berada di puncak bukit dan telah hancur akibat serangan intensif Moskow.

Sebelum perang, kota memiliki 12 ribu populasi yang kini telah mengungsi. Rumah-rumah dan kantor-kantor telah hancur, hangus atau rata dengan tanah.

2. Taktik bumi hangus Rusia

Chasiv Yar dalam kondisi memprihatinkan. Voloshyn menjelaskan, ada ancaman korban jiwa yang serius jika pasukan Kiev tetap berada di wilayah tersebut. Dia menyebut tidak ada satu bangunan pun yang utuh di kota itu.

Dilansir The Independent, komandan batalion 255 Oleh Shyriaiev yang bermarkas di wilayah itu mengatakan, pasukan Kremlin membakar setiap bangunan yang belum hancur akibat serangan.

"Saya menyesal bahwa kami secara bertahap kehilangan wilayah. Kami tidak dapat mempertahankan apa yang telah hancur," katanya.

Dia menjelaskan, Rusia menerapkan taktik bumi hangus dalam upaya menghancurkan apa pun yang dapat digunakan sebagai perlindungan untuk memaksa pasukan mundur.

Baca Juga: Usai Berlabuh di Kuba, Kapal Perang Rusia Singgahi Venezuela

3. Memungkinkan Rusia memiliki posisi menguntungkan

Rusia Maju, Ukraina Mundur dari Kota Strategis Chasiv Yarilustrasi senjata Rusia (Twitter.com/ Минобороны России)

Chasiv Yar jadi penting karena dipandang sebagai pintu gerbang ke bagian Donetsk lain yang masih dikuasai Ukraina. Kota ini menghadap dataran rendah utara, menuju kota-kota besar Kramatorsk dan Slovyansk, dan ke barat menuju wilayah Dnipropetrovsk.

"Menangkap Chasiv Yar akan memungkinkan Rusia untuk membawa lebih banyak drone , operator drone, dan artileri ke wilayah tersebut," kata Konrad Muzyka, seorang analis pertahanan yang telah memantau konflik Ukraina, dikutip CNN.

"Ini akan memberi mereka posisi yang menguntungkan untuk melakukan serangan darat dan serangan drone terhadap pasukan Ukraina," tambahnya.

Shyriaiev menjelaskan, jumlah pasukan Rusia melebihi jumlah pasukannya, dengan perbandingan 10 banding 1. Dalam sepekan terakhir, Rusia melakukan hampir 1.300 serangan, menembakkan hampir 130 bom luncur dan melakukan 44 serangan darat.

Dia mengatakan amunisi bantuan dari negara sekutu telah tiba. Tapi lebih lambat dari yang dibutuhkan.

"Kami bertekad untuk bertahan sampai akhir," ujarnya.

Baca Juga: Rusia Klaim Armenia Masih Jadi Sekutunya

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya