Rusia Kehilangan Lebih dari Seribu Tank dalam Perang Ukraina

Tank Rusia masih banyak di gudang

Jakarta, IDN Times - Ketika Rusia memulai invasi di Ukraina pada 24 Februari 2022, mereka dikejutkan dengan pertahanan Ukraina yang mampu menghancurkan banyak kendaraan lapis baja, khususnya tank. 

Seiring berjalannya waktu, perang di Ukraina yang telah berjalan enam bulan memiliki strategi berbeda. Baik Rusia atau Ukraina berhati-hati agar tank mereka tidak hancur.

Menurut situs blog intelijen Oryx, sejauh ini Rusia telah kehilangan lebih dari seribu tank. Banyak juga yang telah ditangkap kemudian digunakan oleh pasukan Ukraina untuk menghajar balik pasukan Rusia.

1. Rusia kehilangan banyak tank pada awal-awal invasi

Rusia Kehilangan Lebih dari Seribu Tank dalam Perang Ukrainailustrasi tank Rusia hancur (Twitter.com/Defense of Ukraine)

Rusia tidak pernah mengumumkan kerugian yang telah mereka derita sejak invasi. Perang yang disebut Moskow sebagai operasi militer khusus itu telah menewaskan puluhan ribu orang, baik militer maupun sipil.

Berbagai peralatan militer hancur, rusak, atau alih kepemilikan karena ditangkap oleh pihak lawan. Oryx, yang menghitung kerugian Rusia, menampilkan lebih dari 1.000 tank Moskow telah hancur selama perang di Ukraina.

Melansir The Moscow Times, Oryx memverifikasi lebih dari separuh tank Rusia yang hancur, ditangkap, atau ditinggalkan saat 50 hari pertama perang.

"Kerugian berfluktuasi selama konflik," kata Jakub Janovsky, kontributor penghitungan Oryx.

"Pada bulan pertama, Rusia kehilangan sejumlah besar tank dan kendaraan lain karena Rusia tersebar sangat tipis di wilayah Ukraina yang luas," jelasnya.

Baca Juga: Rusia Akui Kehebatan Pasukan Ukraina di Kharkiv

2. Tiga penyebab Rusia kehilangan banyak tank

Rusia Kehilangan Lebih dari Seribu Tank dalam Perang Ukrainailustrasi tank Rusia hancur (Twitter.com/Defense of Ukraine)

Oryx menghitung total tank Rusia yang hancur 1.012 unit. Dalam pembaruan informasi pada awal September, 34 persen tank Rusia disebut ditinggalkan oleh kru yang melarikan diri.

"Banyak kehilangan tank terjadi karena tank rusak atau mengalami kerusakan mekanis dan kemudian hancur karena tidak dapat dipulihkan," kata Janovsky.

Pengamat militer Rob Lee, dalam analisis di War on The Rock menjelaskan, ada tiga masalah utama yang membuat Rusia banyak kehilangan tanknya, yaitu minim persiapan, strategi yang buruk, dan infanteri yang tidak memadai.

Tank adalah kendaraan lapis baja besar yang mematikan. Tapi tank mengharuskan dirawat secara rutin, dengan suku cadang dan konsumsi bahan bakar banyak agar tetap dapat beroperasi. Logistik yang buruk membuat banyak tank Rusia terdampar di tanah berlumpur di Ukraina.

Tank merupakan kendaraan darat militer yang tangguh dengan hampir semua tubuhnya dilindungi baja. Tapi, dia memiliki kelemahan yakni kemampuan penglihatan terbatas. Tank butuh pelindung pasukan infanteri terutama saat bergerak dalam perang kota.

3. Rusia tidak akan kehabisan kendaraan lapis baja dalam waktu dekat

Sebelum invasi ke Ukraina, Centre for Strategic & International Strategic (CSIS) memperkirakan, Rusia memiliki 2.800 tank yang beroperasi dan 10 ribu tank dalam penyimpanan.

Selain itu, Rusia juga memiliki 13 ribu kendaraan lapis baja lain seperti kendaraan pengintai dan kendaraan tempur infanteri yang beroperasi. Sekitar 8.500 kendaraan lapis baja berada dalam penyimpanan.

Dengan jumlah sebanyak itu, Rusia tidak akan kehabisan kendaraan lapis baja dalam waktu dekat, jika mereka ingin melakukan perang dalam jangka panjang.

Pada 9 September, Kiev juga mengklaim bahwa telah menghancurkan 2.122 tank. Tapi, sumber dari Ukraina tidak bisa dijadikan patokan utama karena ada kemungkinan angka itu sedikit dilebihkan.

4. Tank Rusia buatan Soviet keluar dari persembunyian

Blog intelijen Oryx menampilkan banyak bukti tank dan kendaraan lapis baja Rusia dengan dilengkapi video dan foto. Dokumentasi itu mencakup kendaraan militer yang hancur, rusak, ditangkap, atau ditinggalkan.

Pada awal invasi, tank Rusia paling modern seperti T-72B3 versi 2016 banyak dikerahkan ke Ukraina. Selain itu, ada juga tank modern T90BVM. Dua model tank itu banyak ditemukan rusak atau hancur dan mendominasi dokumentasi Oryx.

"Tetapi ketika Rusia mengganti kerugian ini dengan tank yang lebih tua, seperti T-72B, ini sekarang menjadi salah satu tank paling umum dalam daftar (yang rusak, hancur atau ditinggalkan)," kata Janovsky.

Hampir sepertiga dari semua tank Rusia yang hilang dalam perang di Ukraina buatan Uni Soviet. Mereka merupakan tank tua.

Saat ini, data untuk mendokumentasikan tank Moskow yang hancur menjadi sulit, karena perang jadi lebih statis dan pertempuran garis depan kurang terdokumentasi dengan baik.

Tapi yang jelas, dengan banyaknya senjata roket portabel antitank, kini cara penggunaan kendaraan lapis baja itu berubah dalam perang Ukraina.

"Kedua belah pihak tampaknya sedikit lebih berhati-hati dengan penggunaan tank dari pada di hari-hari awal perang," kata Janovsky.

Baca Juga: AS Sebut Rusia Impor Alat Militer dan Artileri dari Korut 

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya