Putin Minta Iran Hindari Korban Sipil jika Serang Israel

Hizbullah bersumpah akan membalas kematian Haniyeh

Jakarta, IDN Times - Presiden Rusia, pada Senin (5/8/2024), menyerukan agar Iran menghindari korban sipil jika menyerang Israel. Pesan itu disampaikan oleh Sergei Shoigu, mantan Menteri Pertahanan Rusia yang kini menjadi Sekretaris Dewan Keamanan Rusia.

Pesan itu disampaikan saat dia berkunjung ke Iran, ketika Teheran mempertimbangkan untuk menanggapi pembunuhan pemimpin politik Hamas, Ismail Haniyeh.

1. Kekhawatiran serangan yang tidak terkendali

Putin Minta Iran Hindari Korban Sipil jika Serang Israelilustrasi bendera Iran (Unsplash.com/Mostafa Meraji)

Sejauh ini Israel tidak menyangkal atau membenarkan perannya dalam insiden pembunuhan Haniyeh. Tapi, Israel diyakini bertanggung jawab akan aksi pembunuhan itu.

Pesan dari Putin menggarisbawahi kekhawatiran Rusia jika respons Iran dan kelompok perjuangannya melakukan serangan yang tidak terkendali. Dilansir The Guardian, seperti misalnya Houthi di Yaman yang telah menyerang bangunan tempat tinggal di Tel Aviv.

Moskow khawatir jika serangan dilakukan kurang disiplin pada saat yang bersamaan, bukan sasaran militer yang menjadi target, tapi akan menjadi serangan membabi-buta. Pada Selasa lalu, pemimpin Hizbullah di Lebanon Hassan Nasrallah telah bersumpah akan memberi tanggapan terhadap pembunuhan komandan Fuad Shukr oleh Israel pekan lalu.

"Apa pun konsekuensinya, kelompok perlawanan tidak akan membiarkan serangan Israel ini berlalu begitu saja," katanya.

Baca Juga: Nigeria Tangkap Lebih dari 90 Demonstran yang Bawa Bendera Rusia

2. Upaya Rusia mencegah konflik meluas di Timur Tengah

Dua sumber senior Iran yang melaporkan tentang pertemuan Shoigu dan para pejabat Iran tidak memberikan rincian apa saja yang dibahas dalam pertemuan itu. Namun, Teheran disebut sedang menekan Moskow untuk pengiriman jet tempur Sukhoi Su-35.

Dilansir Middle East Monitor, kedatangan Shoighu juga disebut salah satu cara Rusia meminta Iran untuk menahan diri, mengingat Timur Tengah yang berada di ambang perang besar.

Sementara ini belum ada komentar langsung dari Kementerian Luar Negeri Iran terkait hal itu. Namun pada Senin, mereka mengatakan Iran tidak berusaha meningkatkan ketegangan regional, tapi perlu menghukum Israel guna mencegah ketidakstabilan lebih lanjut.

3. Diplomasi sudah tidak jadi pilihan yang tepat

Putin Minta Iran Hindari Korban Sipil jika Serang Israelilustrasi (Unsplash.com/Jeff Kingma)

Di Amerika Serikat (AS), pejabat di pemerintahan Presiden Joe Biden memperingatkan risiko konflik regional yang besar di Timur Tengah. Pejabat tersebut berbicara dengan syarat anonim, mengatakan tanggapan Iran dan Hizbullah akan jadi faktor kunci potensi konflik.

Dilansir Reuters, seorang pejabat Qatar mengatakan Doha terus berdiskusi dengan Iran untuk mengurangi ketegangan.

Di Lebanon, kelompok Hizbullah telah mengatakan bahwa serangan balasan ke Israel tidak dapat dihindari dan diplomasi sudah tidak lagi menjadi pilihan yang tepat. Serangan ke Israel tidak bertujuan yang mengarah pada perang regional.

Di sisi lain, Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant memperingatkan bahwa Tel Aviv harus siap menghadapi apa pun, termasuk transisi yang cepat ke serangan.

Baca Juga: Kemlu Minta WNI Tunda Kunjungi Lebanon, Iran, Israel

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Rama

Berita Terkini Lainnya