Putin Bantah Rusia Dalangi Kerusakan Pipa Laut Baltik

Rusia sebut tuduhan untuk mengalihkan masalah Nord Stream

Jakarta, IDN Times - Presiden Rusia Vladimir Putin, pada Jumat (13/10/2023), membantah mendalangi kerusakan jaringan pipa bawah laut Balticconnector. Finlandia sempat menduga bahwa kerusakan pipa akibat aktivitas eksternal yang berujung pada dugaan keterlibatan Moskow. 

Kebocoran jaringan pipa Laut Baltik, yang menghubungkan Finlandia dan Estonia, terjadi pada pekan lalu. Hal itu membuat perusahaan operator menghentikan sementara aliran gas. Tidak hanya pipa saja yang rusak, tapi jaringan kabel telekomonikasi juga terganggu.

Balticconnector merupakan jaringan pipa bawah Laut Baltik yang membentang sejauh 77 kiolometer dan mengalirkan gas dari dan menujuu Finlandia atau Estonia. 

1. Putin sebut tuduhan sebagai omong kosong

Putin Bantah Rusia Dalangi Kerusakan Pipa Laut Baltikilustrasi (Unsplash.com/Helio Dilolwa)

Putin menyebut tuduhan yang dilayangkan kepada Rusia merupakan omong kosong dan tidak masuk akal. 

"Jujur saja saya tidak tahu kalau pipa ini ada karena volumenya kecil," kata Putin dia sedang melakukan perjalanan menuju Kyrgyztan, dilansir Barron's. 

Pada Kamis, Menteri Pertahanan Finlandia Antti Hakkanen mengatakan, penyelidikan telah dilakukan oleh otoritas Helsinki. Penyelidikan itu untuk mencari jawaban atas penyebab kerusakan jaringan pipa dan akan selesai dalam beberapa minggu ke depan.

Berbagai pihak disarankan untuk tidak mengambil kesimpulan terlebih dahulu sebelum hasil investigasi itu selesai.

Baca Juga: Finlandia Sebut Kerusakan Pipa Bawah Laut karena Aktivitas Eskternal

2. Diduga sebagai balasan Rusia karena Finlandia gabung NATO

Meski belum ada pernyataan resmi yang menunjukkan penyebab kerusakan pipa, beberapa pejabat Finlandia mengatakan mereka tidak bisa mengesampingkan keterlibatan negara.

Helsinki menduga, kerusakan mekanis pada pipa terjadi secara masif dan itu terjadi oleh aktivitas eksternal. Dilansir BBC, ada kecurigaan bahwa itu karena sabotase dan Rusia diduga berada dibaliknya.

Hal itu disebut sebagai aksi balasan Finlandia yang baru saja bergabung dengan NATO, setelah selama puluhan tahun menjadi negara netral. Kini, Finlandia memilih untuk berpihak pada sekutu Barat.

Hanno Pevkur, Menteri Pertahanan Estonia, menyebut kerusakan pipa disebabkan oleh sesuatu yang lebih hebat dari penyelam atau kapal selam tak berawak.

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stolteberg mengomentari tentang kerusakan pipa tersebut, bahwa kelompok itu akan menanggapi dengan persatuan dan penuh tekad dari anggota NATO jika kerusakan pipa terbukti disengaja.

3. Pengalihan atas serangan Nord Stream

Putin Bantah Rusia Dalangi Kerusakan Pipa Laut Baltikilustrasi (Unsplash.com/Ricky Han)

Dilansir Reuters, Putin mengatakan bahwa tuduhan kepada Rusia hanya untuk mengalihkan perhatian dari serangan teroris, yang dilakukan oleh Barat terhadap pipa Nord Stream milik Rusia yang terhubung ke Jerman.

Ledakan pipa Nordstream terjadi pada September 2022. Moskow menilai, ledakan itu dilakukan oleh Amerika Serikat (AS) dan Inggris. Tuduhan itu pernah dilontarkan tapi tanpa disertai bukti yang valid.

AS dan Inggris, di sisi lain, membantah tuduhan tersebut. Bahkan, ada dugaan bahwa serangan pipa itu dilakukan pihak Ukraina dan intelijen AS telah mengetahuinya. Namun Kiev juga dengan tegas membantahnya.

Baca Juga: Rusia Akan Bangun PLTN di Burkina Faso

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya