Putin Ancam Produksi Senjata Nuklir Jarak Menengah

Penempatan rudal AS di Jerman seperti era Perang Dingin

Jakarta, IDN Times - Presiden Rusia Vladimir Putin, pada Minggu (28/7/2024), mengancam akan memproduksi senjata nuklir jarak menengah jika Amerika Serikat (AS) mengerahkan rudalnya ke Jerman atau tempat lain ke Eropa. 

Rudal-rudal itu dapat menempuh jarak antara 500 dan 5.500 kilometer. Ini merupakan senjata yang jadi subjek dari perjanjian pengendalian senjata, yang ditandatangani AS dan Uni Soviet pada 1987.

AS dan Rusia sama-sama menarik diri dari perjanjian tersebut pada 2019. Kedua pihak saling menuduh telah melanggar perjanjian.

1. Ancaman terhadap rencana AS

Putin Ancam Produksi Senjata Nuklir Jarak MenengahVladimir Putin (Twitter.com/President of Russia)

AS berencana mengerahkan kemampuan tembak jarak jauh di Jerman pada 2026. Hal itu untuk menunjukkan komitmen terhadap NATO dan pertahanan Eropa. Keduanya mengumumkan kesepakatan tersebut pada awal bulan ini.

"Jika AS melaksanakan rencana tersebut, kami akan menganggap diri kami terbebas dari moratorium sepihak yang sebelumnya diterapkan mengenai pengerahan kemampuan serangan jarak menengah dan pendek," kata Putin, dikutip dari RTE.

Ancaman tersebut dikeluarkan ketika  Rusia memberikan pidato dalam acara memperingati hari angkatan laut Rusia di kota Saint Petersburg.

Baca Juga: Rusia Kritik Upacara Pembukaan Olimpiade 2024

2. Wilayah penting Rusia dapat dijangkau hanya dalam waktu 10 menit

Menurut Putin, lokasi administratif dan militer penting Rusia akan berada dalam jangkauan rudal AS tersebut. Di masa depan, rudal-rudal itu dapat dilengkapi dengan hulu ledak nuklir.

"Waktu penerbangan untuk menargetkan rudal semacam itu di wilayah kami, yang di masa depan mungkin dilengkapi dengan hulu ledak nuklir, akan memakan waktu sekitar 10 menit," katanya, dikutip Barron's.

Putin melanjutkan bahwa situasi saat ini mengingatkan pada Perang Dingin terkait penempatan rudal jarak menengah Pershing milik AS di Eropa.

3. Rusia telah memperingatkan sebelumnya

Putin Ancam Produksi Senjata Nuklir Jarak Menengahilustrasi rudal Iskander (youtube.com/Military TV)

Ketika Rusia dan AS sama-sama keluar dari perjanjian pengendalian senjata pada 2019, Kremlin mengatakan tidak akan memulai kembali produksi rudal jarak menengah selama AS tidak mengerahkan rudal ke luar negeri.

Kini, ketika AS dan Jerman sepakat penempatan rudal pada 2026, Rusia mengancam akan memproduksi kembali senjata yang dilarang itu.

Dilansir Inquirer, Moskow sebelumnya telah memperingatkan pada pertengahan Juli, bahwa usulan penempatan AS akan berarti bahwa ibu kota Eropa bisa menjadi sasaran rudal dari Rusia.

"Kami akan mengambil langkah-langkah cermin untuk menyebarkannya, dengan mempertimbangkan tindakan AS, satelit-satelitnya di Eropa dan di wilayah lain di dunia," kata Putin.

Baca Juga: Ceko Tuduh Rusia Gencar Lancarkan Serangan Hybrid di Negaranya

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Rama

Berita Terkini Lainnya