Putin Ancam Persenjatai Negara Lain untuk Serang Barat
Jakarta, IDN Times - Presiden Rusia Vladimir Putin memperingatkan bahwa negaranya dapat mempersenjatai negara-negara lain untuk menyerang target negara-negara Barat. Putin mengatakannya pada Rabu (5/6/2024) sambil mengkritik pengiriman senjata jarak jauh Barat ke Ukraina.
Peringatan Putin itu disampaikan pada konferensi pers dengan media-media asing yang berlangsung setidaknya lebih dari tiga jam. Dalam kesempatan itu, Putin berkomentar bahwa pemberian izin kepada Ukraina untuk menyerang sasaran di wilayah Rusia merupakan tindakan salah perhitungan besar.
1. Rusia merasa berhak bertindak dengan cara yang sama yang dilakukan Barat
Menurut Putin, tindakan Barat baru-baru ini akan semakin melemahkan keamanan internasional dan dapat menimbulkan masalah yang sangat serius.
Negara-negara Barat seperti Amerika Serikat (AS) dan Jerman memberi lampu hijau kepada Ukraina untuk menyerang sasaran di wilayah Rusia dengan senjata jarak jauh yang dipasok ke Kiev.
"Itu akan menandai keterlibatan langsung mereka dalam perang melawan Rusia, dan kami berhak untuk bertindak dengan cara yang sama," katanya, dikutip Associated Press.
Dia juga mengatakan kesiapan Moskow untuk menggunakan senjata nuklir jika ada ancaman terhadap kedaulatannya.
Baca Juga: Moldova Pecat Pejabat Militer yang Terbukti Jadi Mata-Mata Rusia
2. Putin peringatkan bisa persenjatai negara lain untuk serang Barat
Dalam klaimnya, Presiden Rusia mengatakan penggunaan beberapa senjata yang dipasok Barat dan melibatkan personel asing di Ukraina dapat membuat Moskow mengambil langkah asimetris di tempat lain.
Dilansir The Moscow Times, Putin mengatakan Rusia akan memikirkan keputusan untuk mengirim senjata dengan jenis yang sama ke negara lain dengan tujuan melancarkan serangan terhadap fasilitas negara-negara Barat.
"Mengirimkan senjata ke zona perang selalu buruk. Terlebih lagi jika pihak yang mengirimkan tidak hanya mengirimkan senjata tetapi juga mengendalikannya. Ini adalah langkah yang sangat serius dan berbahaya," tambahnya.
3. Tidak ada perubahan signifikan hubungan Rusia-AS setelah pemilu
Dalam konferensi pers tersebut, Presiden Rusia juga ditanya tentang hubungannya dengan AS. Putin mengatakan tidak akan ada perubahan dalam hubungan Rusia-AS terlepas dari apakah Presiden Joe Biden atau Donald Trump memenangkan pemilihan presiden AS.
"Kami akan bekerja sama dengan presiden mana pun yang dipilih rakyat AS," katanya, dikutip Euro News.
"Saya katakan dengan sangat tulus, saya tidak akan mengatakan bahwa kami percaya setelah pemilu, sesuatu akan berubah di jalur Rusia dalam politik AS. Menurut kami tidak. Kami pikir tidak ada hal serius yang akan terjadi," jelasnya.
Baca Juga: Rusia Ancam Armenia jika Merapat ke Barat dan Keluar dari CSTO
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.