Protes Antipajak Terus Berlanjut di Kenya, 270 Orang Ditangkap

Demonstran tuntut Presiden William Ruto mundur

Intinya Sih...

  • Protes anti pajak di Kenya terus berlanjut, menuntut Presiden William Ruto mundur.
  • Bentrokan antara polisi dan demonstran terjadi di Nairobi, Mombasa, Kisumu, Nakuru, Kajiado, Migori, Mlolongo dan Rongo.
  • Lebih dari 270 orang ditangkap karena menyamar menjadi demonstran dan diduga melakukan tindak kriminal.

Jakarta, IDN Times - Protes anti kenaikan pajak di Kenya terus berlanjut. Pada Selasa (2/7/2024), gelombang protes bau terjadi di ibu kota Nairobi dan wilayah lainnya di Kenya.

Protes yang terus berlanjut itu menyusul demonstrasi mematikan pekan lalu, yang menewaskan lebih dari 30 orang. Protes yang awalnya menentang rancangan undang-undang (RUU) keuangan yang mencakup kenaikan pajak, kini mulai bergeser untuk menuntut Presiden William Ruto agar mundur dari jabatannya.

Baca Juga: 39 Orang Tewas dalam Protes Antipajak di Kenya

1. Preman menyusup ke dalam aksi protes

https://www.youtube.com/embed/qm1QEnceemA

Polisi dan demonstran terlibat bentrokan di Nairobi dan gas air mata ditembakkan ke kerumunan. Banyak tempat usaha yang masih tutup di ibu kota tersebut karena takut akan penjarahan.

Dilansir Associated Press, jalan raya utama menuju kota terbesar kedua di Mombasa, juga ditutup karena para demonstran menyalakan api unggun. Di kota tersebut, lima kendaraan dibakar massa di luar hotel ketika pemiliknya diduga menembak demonstran yang melakukan penjarahan.

Presiden Ruto telah mengatakan tidak akan menandatangani RUU kontroversial yang disahkan parlemen. Tapi ada kekhawatiran dari para demonstran bahwa Ruto mungkin berubah pikiran.

Beberapa anggota demonstrasi yang dipimpin pemuda, juga menyatakan kekhawatiran warga Kenya lain akan menggunakan kerusuhan tersebut sebagai alasan untuk menimbulkan kekerasan.

"Para preman telah menyusup," kata Hanifa Farsafi, salah satu penyelenggara.

2. Menuntut Presiden Ruto mengundurkan diri

Salah satu demonstran bernama Rogers Oloo merupakan tunawisma. Dia pengangguran dan telah kehilangan ibunya pada 2011. Sejak saat itu dia hidup di jalanan dan frustrasi dengan cara kerja pemerintah Kenya.

"Jika ini yang dilakukan pemerintah terhadap kami, (Presiden William) Ruto harus pergi. Ia seharusnya mendengarkan masyarakat umum," katanya, dikutip Africa News.

Oloo juga tidak puas dengan cara kerja polisi menangani demonstrasi.

"Ini tidak adil, mereka seharusnya menggunakan gas air mata jika harus, tapi sekarang mereka menggunakan peluru, apakah mereka ingin membunuh kita?" ujarnya.

Peserta demonstrasi lainnya juga menuntut Ruto untuk mengundurkan diri dari jabatannya.

"Kami bertekad untuk mendorong pengunduran diri presiden. Kami berharap protes damai dan korban jiwa minimal, jika ada," kata Ojango Omondi, seorang aktivis di Nairobi, dikutip VOA News.

Baca Juga: Kenya Ricuh, Kemlu RI Siapkan Rencana Kontinjensi WNI

3. Lebih dari 270 orang ditangkap

Protes Antipajak Terus Berlanjut di Kenya, 270 Orang Ditangkapilustrasi (Unsplash.com/ Niu Niu)

Selain di Nairobi dan Mombasa, kekerasan juga dilaporkan ketika protes diadakan di Kisumu, Nakuru, Kajiado, Migori, Mlolongo dan Rongo. Polisi menangkap lebih dari 270 orang karena mereka menyamar menjadi demonstran dan diduga melakukan tindak kriminal.

"Pasukan keamanan di seluruh negeri memilih tersangka yang ditemukan terlibat dalam kegiatan kriminal berkedok protes dan menahan mereka," kata Direktorat Investigasi Kriminal (DCI) Kenya, dikutip Al Jazeera.

DCI kemudian mengerahkan penyelidik di seluruh wilayah untuk mengejar para tersangka lain yang terekam kamera CCTV dan rekaman ponsel yang sedang merampok, mencuri atau menghancurkan properti dan bisnis warga.

Sekretaris Kabinet Dalam Negeri Kiture Kindiki mengutuk protes yang digambarkannya sebagai pesta kekerasan. Dia memperingatkan pemerintah akan mengambil tindakan terhadap mereka yang terlibat kekacauan anarkis.

"Teror terhadap rakyat Kenya dan impunitas kelompok kriminal berbahaya harus diakhiri, apa pun akibatnya," katanya.

Baca Juga: Demo Tolak Kenaikan Pajak di Kenya Ricuh, 13 Orang Tewas

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya