5 Perkembangan Terkini Perang Rusia-Ukraina

Rusia bicarakan potensi serang musuh dengan nuklir taktis

Intinya Sih...

  • Rusia serang wilayah Kharkiv dengan rudal, menewaskan tiga orang dan melukai 16 lainnya.
  • Ukraina juga menyerang kilang minyak Rusia, menyebabkan kebakaran di Krasnodar.
  • AS longgarkan aturan untuk Ukraina menyerang target di Rusia, disusul Jerman. Pertukaran tawanan perang dilakukan oleh Rusia dan Ukraina.

Jakarta, IDN Times - Wilayah Kharkiv, Ukraina, masih menjadi target serangan rudal dari Rusia. Dalam serangan terbaru pada Jumat (31/5/2023), tiga orang tewas dan 16 lainnya terluka ketika rudal Moskow menghantam gedung apartemen.

Di sisi lain, rudal dan drone pasukan Kiev juga masih terus menargetkan kilang minyak Rusia. Kilang di Krasnodar dilaporkan terbakar meski sistem pertahanan udara Rusia bisa mencegat beberapa di antaranya.

Perang yang dimulai sejak Februari 2022 itu, telah berlangsung dua tahun lebih tiga bulan. Puluhan ribu orang tewas dari kedua belah pihak. Berikut ini adalah lima perkembangan terkini perang Rusia-Ukraina.

Baca Juga: Rusia Kembali Perpanjang Masa Penahanan Jurnalis AS Alsu Kurmasheva

1. Rudal menghantam gedung apartemen

5 Perkembangan Terkini Perang Rusia-Ukrainasituasi sebuah kota yang rusak akibat perang Rusia di Ukraina (Twitter.com/OCHA Ukraine)

Gubernur Kharkiv Oleh Syniehubov mengatakan, ada tiga lokasi wilayahnya dihantam oleh rudal-rudal Rusia. Satu di antaranya merupakan apartemen lima lantai. Dia juga mengatakan, semua rudal tersebut diduga merupakan S-300.

Dilansir Al Jazeera, dalam penjelasannya, Syniehubov mengatakan Rusia menggunakan taktik ketukan ganda, yang ini berarti rudal kedua meluncur beberapa menit kemudian di target yang sama setelah rudal pertama menghantam. Rudal kedua ini biasanya sangat mematikan karena tim tanggap darurat berada di lokasi untuk operasi pencarian dan penyelamatan.

Mereka yang terluka termasuk dua anak-anak dan seorang petugas medis darurat. Kemungkinan masih ada warga yang terjebak di bawah reruntuhan.

"Lantai tiga, empat dan lima hancur, tangga hancur, fasad hancur," kata Wali Kota Kharkiv Ihor Terekhov.

2. Rudal dan drone Ukraina hajar kilang minyak Rusia di Krasnodar

5 Perkembangan Terkini Perang Rusia-Ukrainailustrasi (Unsplash.com/Ma Ti)

Pada Jumat, militer Ukraina mengklaim rudal dari Angkatan Lautnya menghantam kilang minyak di pelabuhan Kavkaz, di Krasnodar. Kebakaran terjadi di lokasi tersebut dan militer Rusia sedang menilai dampak kerusakannya.

"Sistem pertahanan udara Rusia yang ‘modern’ dan ‘efektif’ sekali lagi terbukti tidak berdaya melawan rudal dan sistem tak berawak kami serta gagal melindungi fasilitas penting yang digunakan untuk logistik dan pasokan tentara Rusia," katanya, dikutip VOA News.

Rusia mengatakan, rudal yang digunakan adalah Neptunus buatan Kiev. Drone Ukraina juga dilaporkan menyerang kilang minyak lain di wilayah Krasnodar.

Dalam klaimnya, Kementerian Pertahanan Moskow mengatakan bahwa sistem pertahanannya menghancurkan lima rudal dan 29 drone di Krasnodar. Tapi puing-puing yang berjatuhan memicu kebakaran tangki bahan bakar dan melukai dua orang.

Baca Juga: Putin Akan Balas Dendam jika Senjata Barat Digunakan Menyerang Rusia

3. Sekjen NATO yakin Ukraina bisa pertahankan Kharkiv

5 Perkembangan Terkini Perang Rusia-UkrainaJens Stoltenberg, Sekretaris Jenderal NATO (Twitter.com/Oana Lungescu)

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dilaporkan telah melonggarkan aturan yang membuat Ukraina bisa menyerang target di wilayah Rusia dengan senjata Barat. Jerman secara resmi juga mengikuti keputusan itu.

"Untuk tujuan ini, mereka (Ukraina) juga dapat menggunakan senjata yang dikirimkan untuk tujuan (menyerang wilayah Rusia) tersebut sesuai dengan komitmen hukum internasionalnya, termasuk (senjata) yang kami kirimkan," katanya, dikutip Associated Press.

Sekjen NATO Jens Stoltenberg mengatakan, dia yakin Ukraina bisa mempertahankan Kharkiv karena pelonggaran pembatasan penggunaan senjata yang telah diberikan.

"Hak untuk membela diri juga mencakup hak untuk menyerang sasaran di wilayah agresor. Dan itulah yang harus mampu dilakukan oleh Ukraina," katanya, dikutip RFE/RL.

4. Potensi serang musuh Rusia dengan senjata nuklir taktis

5 Perkembangan Terkini Perang Rusia-UkrainaDmitry Medvedev, Wakil Dewan Keamanan Rusia (Twitter.com/Dmitry Medvedev)

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan Moskow telah mengetahui upaya Kiev menyerang wilayah Rusia dengan senjata dari AS. Mantan Presiden Rusia yang kini menjabat sebagai wakil ketua dewan keamanan Dmitry Medvedev, menyebut keputusan Biden sebagai eskalasi konflik yang serius.

"Rusia menganggap semua senjata jarak jauh yang digunakan oleh Ukraina telah dikendalikan langsung oleh prajurit dari negara-negara NATO. Ini bukan bantuan militer, ini adalah partisipasi dalam perang melawan kami," katanya, dikutip The Gaurdian.

Dia memperingatkan bahwa Moskow akan menghancurkan persenjataan Barat yang digunakan untuk menyerang, baik itu di Ukraina atau di wilayah negara lain. Medvedev juga berbicara tentang potensi untuk menyerang negara-negara musuh dengan senjata nuklir strategis

5. UAE mediasi Rusia-Ukraina untuk bertukar tawanan perang

Di tengah perang yang masih berkecamuk, Rusia dan Ukraina melakukan pertukaran tawanan perang. Mediatornya adalah Uni Emirat Arab (UEA). Moskow dan Kiev mempertukarkan masing-masing 75 tawanan.

"Sebagai hasil perundingan, 75 prajurit Rusia, yang berada dalam bahaya besar di penangkaran, dikembalikan dari wilayah yang dikuasai rezim Kiev," kata Kementerian Pertahanan Rusia, dikutip The Moscow Times.

"UEA menyediakan mediasi kemanusiaan selama kembalinya prajurit Rusia dari penawanan," tambahnya.

Pertukaran itu dilakukan pada Jumat. Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy juga mengonfirmasi pertukaran tersebut dalam sebuah unggahan di media sosial.

"Hari ini kita mendapatkan hasil yang penting, 75 orang lagi telah kembali ke Ukraina," ujarnya.

Baca Juga: Negara Baltik Bangun Tembok Drone di Perbatasan Rusia-Belarus

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya