Oposisi Menangi Pemilu Lokal, Sayap Kanan Jerman Tuai Keuntungan

Kinerja partai AfD meningkat di negara bagian Jerman Barat

Jakarta, IDN Times - Dua pemilu lokal di negara bagian Jerman, yakni Hesse dan Bavaria, telah dimenangkan oleh kelompok partai oposisi. Persatuan Sosial Kristen (CSU), partai kembaran Persatuan Demokratis Kristen (CDU) diperkirakan meraih 37 persen suara di Bavaria. Mereka juga meraih 34,6 persen suara di Hesse.

CDU/CSU merupakan partai mantan Kanselir Angela Merkel berhaluan kanan-tengah, yang dalam periode pemerintahan kali ini menjadi pihak oposisi. Kemenangan pemilu lokal tersebut, menyoroti kemampuan partai sayap kanan Alternatif untuk Jerman (AfD) yang memperoleh lonjakan suara.

AfD sendiri dinilai menjadi semakin ekstrem sejak didirikan pada 2013. Di Hesse, AfD berada di posisi kedua dan di Bavaria, partai sayap kanan itu berada di posisi ketiga dalam pemilu lokal negara bagian. Itu merupakan pencapaian penting bagi partai tersebut.

Baca Juga: Jerman Larang Kelompok Neo-Nazi Artgemeinschaft yang Incar Anak-anak

1. Kemenangan oposisi dan kekhawatiran meningkatnya pengaruh partai sayap kanan

Oposisi Menangi Pemilu Lokal, Sayap Kanan Jerman Tuai KeuntunganAlice Weidel, Pemimpin partai AfD (Twitter.com/Alice Weidel)

Koalisi partai pemerintah federal Jerman telah mengalami kekalahan buruk dalam pemilu lokal negara bagian. Kemenangan partai oposisi di Bavaria dan Hesse, telah menyoroti kekhawatiran baru karena meningkatnya kinerja partai sayap kanan AfD yang dinilai semakin ekstrem.

Dilansir Politico, kinerja partai AfD menguat di luar basis tradisionalnya di negara-negara bagian bekas Jerman timur. Partai itu terbukti berhasil memperluas basis dukungan. Perkembangan tersebut memicu pemimpin partai arus utama untuk kembali mencari jati rinya.

"Peningkatan kinerja AfD hanya akan membuat khawatir setiap anggota Partai Demokrat di negara ini," kata Ricarda Lang, salah satu pemimpin Partai Hijau, Senin (9/10/2023).

"Saya ingin kita tidak lagi saling tuding dan agar setiap partai demokratis kini mempertimbangkan apa yang bisa kita lakukan agar (pemilu) terlihat berbeda lagi di masa depan," tambahnya.

Baca Juga: Elon Musk dan Pemerintah Jerman Ribut di Twitter soal Migran

2. Sinyal agar partai berkuasa bekerja lebih cepat dalam menyelesaikan masalah

Publik Jerman saat ini dinilai banyak merasakan kekecewaan karena koalisi pemerintahan Olaf Scholz yang terus menunjukkan pertikaian publik secara berulang dalam berbagai masalah. Ini termasuk rencana mengganti sistem pemanas bahan fosil dengan alternatif lain dan isu imigrasi.

Kemenangan CDU/CSU di Bavaria dan Hesse, telah membuktikan bahwa tiga partai nasional yang berkuasa, yakni SPD pimpinan Olaf Scholz, partai Hijau pro lingkungan dan Partai Demokrat Bebas yang pro bisnis, telah mengecewakan.

Salah satu pemimpin SPD, Lars Klingbeil, mengatakan para pemilih telah mengirim sinyal kepada tiga partai berkuasa, perlu ada kecepatan yang berbeda dalam menyelesaikan berbagai masalah di Jerman.

"Ini adalah upaya menjadikan Jerman kembali menjadi negara ekonomi yang kuat. Banyak krisis yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir telah menyebabkan situasi menjadi seperti ini," kata Klingbeil.

"Itu bukan kesalahan (koalisi), tapi kita harus menyelesaikannya, dan saya mengharapkan kecepatan dan gaya yang berbeda dari pemerintah dalam beberapa bulan terakhir," tambahnya.

3. AfD klaim jadi partai besar dengan pendungkungnya menjangkau seluruh Jerman

Oposisi Menangi Pemilu Lokal, Sayap Kanan Jerman Tuai KeuntunganMarkus Soder, pemimpin CSU di Bavaria (Twitter.com/Markus Soder)

Partai AfD yang antiimigrasi, mendeklarasikan diri sebagai bagian partai besar di Jerman. Langkah tersebut sebagai buntut perolehan suara yang meningkat pesat bagi partai, khususnya di negara bagian bekas Jerman Barat.

AfD secara historis memiliki basis pendukung di negara-negara bagian bekas Jerman Timur. Partai itu dipandang relevan di negara bagian pasca-komunis. Tetapi kini kinerja partai itu meningkat di Hesse dan Bavaria, dengan salah satunya di Frankfurt, kota pusat ekonomi Jerman.

Dilansir The Guardian, Alice Weidel, salah satu pemimpin AfD, mengatakan bahwa perolehan tersebut merupakan momen terobosan. Weidel mengklaim, AfD bukan lagi fenomena Timur, tapi telah jadi partai besar dengan seluruh anggotanya adalah masyarakat Jerman secara keseluruhan.

Sekitar 9,4 juta orang pemilih di Bavaria dan sekitar 4,3 juta di negara tetangga Hesse. Jumlah itu merupakan seperempat dari total pemilih di Jerman. Peningkatan perolehan suara AfD, telah menimbulkan kekhawatiran tersendiri di dua negara bagian tersebut.

Markus Soder, ketua CSU di Bavaria, mengatakan migrasi telah jadi isu yang jadi keputusan konsituen untuk memilih. Dia mengatakan satu-satunya cara menghentikan pertumbuhan AfD yakni dengan mengubah kebijakan migrasi Jerman.

Baca Juga: Jerman Borong Rudal Israel Senilai Rp54 Triliun

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya