Militer vs Pemberontak Afiliasi ISIS Berebut Kota Minyak di Mozambik

Presiden Nyusi berharap bantuan pasukan SADC

Jakarta, IDN Times - Presiden Filipe Nyusi menginformasikan, pada Jumat (10/5/2024), bahwa tentara Mozambik memerangi pemberontak yang terafiliasi ISIS di kota utara Macomia

Kota tersebut berada di provinsi Cebo Delgado. Ini merupakan wilayah yang kaya gas, tempat militan ISIS melancarkan pemberontakan pada 2017. Keamanan telah diperkuat di wilayah itu, namun terjadi peningkatan serangan sejak Januari tahun ini.

1. Pertempuran sengit selama hampir satu jam

Militer vs Pemberontak Afiliasi ISIS Berebut Kota Minyak di Mozambikilustrasi bendera Mozambik (Pixabay.com/OpenClipart-Vectors)

Perlawanan militer mangadang pemberontak bersenjata disebut sebagai pertempuran paling serius dalam serangkaian kekerasan yang mengguncang Cabo Delgado sejak awal tahun.

Dilansir Deutsche Welle, Presiden Nyusi mengatakan bahwa para penyerang berusaha memasuki Macomia di pagi hari.

"Macomia diserang sejak pagi ini," katanya ketika berpidato pada pukul 10.00 pagi waktu setempat.

Pertempuran terjadi selama 45 menit dan tentara melakukan perlawanan yang kuat. Pasukan pemberontak dilaporkan melakukan reorganisasi dan mundur.

Baca Juga: 94 Orang Tewas Usai Kapal Feri Tenggelam di Pantai Mozambik

2. Presiden Nyusi berharap bantuan pasukan SADC

Pasukan Southern African Development Community (SADC) yang dikerahkan membantu Mozambik pada 2021 mulai menarik diri bulan lalu, ketika mandatnya habis pada Juli. Namun hal tersebut memvalidasi kekhawatirkan memicu kekosongan keamanan.

"Klaim bahwa sebagian besar provinsi telah stabil ternyata tidak akurat," kata Piers Pigou, kepala Program Afrika Selatan di Institut Studi Keamanan, dikutip VOA News.

Presiden Nyusi berharap pasukan SADC dapat turun tangan dan membantu. Tapi tidak jelas apakah mereka masih dikerahkan di wilayah tersebut atau terlibat dalam perlawanan.

3. Serangan terjadi ketika proyek gas alam cair akan kembali dilakukan

Media lokal melaporkan, ratusan militan terlibat dalam aksi itu. Serangan terjadi ketika perusahaan raksasa PrancisTotalEnergies menjajaki untuk memulai kembali proyek gas alam cair senilai 20 miliar dolar AS (Rp321 triliun) yang dihentikan pada 2021 karena masalah keamanan.

Dilansir Barron's, Mozambik menaruh harapan besar pada cadangan gas tersebut. Ini ditemukan di Cabo Delgado pada 2010. Proyek itu terletak sekitar 200 kilometer di utara Macomia.

Jika berhasil dimanfaatkan semuanya, diperkirakan negara tersebut bisa menjadi salah satu dari 10 eksportir gas terbesar di dunia.

Namun, pemberontakan militan terkait ISIS sejak 2017 menghambat kemajuan. Sejauh ini, lebih dari 5 ribu orang tewas dan ratusan ribu lainnya mengungsi akibat kekerasan tersebut.

Baca Juga: Mozambik Bunuh 3 Pemimpin Teroris ISIS di Cabo Delgado

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya