Mesir-Inggris Peringatkan Maskapai Tidak Terbang di Langit Iran

Iran diduga bakal serang Israel dalam waktu dekat

Jakarta, IDN Times - Mesir, pada Rabu (7/8/2024), memerintahkan maskapai negaranya untuk menghindari wilayah udara Iran karena Teheran sedang melakukan latihan militer. Larangan tersebut berlangsung selama tiga jam, mulai pukul 04.30 hingga 07.30 pada Kamis. 

Peringatan tersebut kemungkinan merupakan indikator serangan Iran terhadap Israel dalam jangka waktu dekat. Iran bersumpah akan membalas pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh. Israel dituduh bertanggung jawab atas pembunuhan tersebut.

1. Kepala bandara Iran membantah

Mesir-Inggris Peringatkan Maskapai Tidak Terbang di Langit Iranilustrasi bandara (Unsplash.com/Anna Gru)

Peringatan untuk menghindari wilayah udara Iran muncul di tengah meningkatnya ketegangan di wilayah tersebut, usai pemimpin Hamas Ismail Haniyeh dibunuh pekan lalu. Mesir mengatakan, peringatan muncul dalam pemberitahuan Iran yang dikirim ke semua penerbangan komersial.

Saeed Chalandari, kepala bandara internasional Iran, membantah laporan peringatan tersebut. Namun tidak jelas apakah itu berlaku untuk seluruh negara.

Israel dilaporkan sedang bersiap menghadapi serangan balasan dari Iran dan milisi sekutunya atas kematian Haniyeh. Eskalasi tersebut mendorong banyak maskapai penerbangan internasional untuk menangguhkan penerbangan ke Lebanon, Israel dan Iran, dilansir dari Associated Press. 

Baca Juga: OKI Nyatakan Israel Bertanggung Jawab atas Tewasnya Ismail Haniyeh

2. Indikasi serangan ke Israel

Pemberitahuan udara atau Notam dari Mesir dianggap sebagai indikasi bahwa Iran akan melancarkan serangan, yang diperkirakan menargetkan Israel dalam jangka waktu dekat.

"Notam dari Mesir seperti itu sangat luar biasa. Ada kemungkinan bahwa hal ini merupakan indikator respons Iran terhadap Israel, dan pada gilirannya berpotensi menimbulkan gangguan wilayah udara dalam jumlah besar," kata Opsgourp, organisasi berbasis keanggotaan yang berbagi informasi risiko penerbangan, dikutip The Telegraph.

"Pada saat yang sama, mungkin ada alasan lain," tambahnya.

Notam telah dikeluarkan Iran untuk memperingatkan adanya penembakan di sekitar kota Arak pada waktu yang hampir bersamaan. Para analis mengatakan hal ini mungkin terkait dengan latihan pertahanan udara, bukan serangan.

3. Inggris juga peringatkan maskapainya

Mesir-Inggris Peringatkan Maskapai Tidak Terbang di Langit Iranilustrasi pesawat take off dari landasan pacu bandara (Unsplash.com/Pascal Meier)

Pada hari yang sama, Inggris juga meminta maskapai penerbangan untuk menghindari wilayah udara Iran dan Lebanon. Peringatan muncul beberapa jam setelah Mesir.

Dilansir Reuters, banyak maskapai penerbangan global akhirnya merevisi jadwal mereka untuk menghindari wilayah udara Iran dan Lebanon. Banyak juga yang membatalkan penerbangan ke Israel dan Lebanon.

Maskapai penerbangan United Airlines yang berbasis di Amerika Serikat (AS) pada Rabu telah menghentikan penerbangannya ke Tel Aviv sejak 31 Juli dan penangguhan itu tetap dilanjutkan.

"Kami terus memantau situasi dengan cermat dan akan fokus pada keselamatan pelanggan dan kru kami saat kami memutuskan kapan akan melanjutkan layanan," kata maskapai.

Delta Air Lines dari AS juga telah menghentikan penerbangannya antara New York dan Tel Aviv hingga 31 Agustus.

Penerbangan melalui zona konflik menjadi masalah keselamatan industri aviasi yang menonjol satu dekade lalu, setelah penerbangan Malaysia Airlines MH17 ditembak jatuh di Ukraina, menewaskan 298 orang di dalamnya.

Baca Juga: Israel Janji Lenyapkan Kepala Politik Hamas yang Baru, Yahya Sinwar 

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Rama

Berita Terkini Lainnya