Jelang Pemilu, 2 Jenderal Militer Polandia Mundur

Jenderal tidak sepakat politisasi tentara dalam kampanye

Jakarta, IDN Times - Militer Polandia mengonfirmasi bahwa dua petingginya telah mengundurkan diri pada Selasa (10/10/2023). Mereka adalah Rajmund Andrzejzak, kepala staf umum dan Tomasz Piotrowski, komandan operasional. Kedua petinggi militer itu berpangkat jenderal dan letnan jenderal.

Pengunduran diri petinggi militer itu terjadi saat Warsawa akan menggelar pemilu yang telah menarik perhatian banyak kalangan Eropa. Hal itu juga disebut sebagai pukulan bagi partai berkuasa (PiS) yang kerap berkampanye sebagai kekuatan patriotik yang melindungi negara dari musuh eksternal.

PiS kerap menggunakan retorika keamanan nasional sebagai bahan kampanye. Mereka juga dinilai telah menyeret militer dalam kampanye tersebut, demi bisa menarik suara konstituen untuk meraih kemenangan periode ketiga masa jabatan partai tersebut.

Baca Juga: AS Pinjami Polandia Rp30 Triliun untuk Modernisasi Senjata

1. Masalah antarpejabat tinggi Polandia

Jelang Pemilu, 2 Jenderal Militer Polandia Mundurilustrasi tentara Polandia (Twitter.com/Ministerstwo Obrony Narodowej)

Alasan penyebab utama pengunduran diri dua jenderal top Polandia itu tidak dijelaskan kepada publik. Namun, ada dugaan hal itu dikarenakan masalah yang terjadi di antara para petinggi militer dengan petinggi pemerintah.

Dilansir Politico, kepala staf umum Piotrowski pernah terlibat bentrok dengan Menteri Pertahanan Polandia Mariusz Błaszczak. Masalah utama adalah ketika sebuah rudal Rusia terbang ke wilayah udara Polandia pada Desember tahun lalu.

Insiden disebut memalukan bagi partai PiS yang berkuasa. Hal tersebut karena keamanan nasional telah dijadikan sebagai bagian penting kampanye partai itu untuk memenangkan pemilu dan meraih masa jabatan ketiga dalam pemilihan yang akan dilaksanakan pada pekan ini.

Błaszczak disebut telah menyalahkan Piotrowski atas insiden tersebut dan menuntut pengunduran dirinya. Tapi Piotrowski dibela oleh kepala komandan operasional Andrzejczak.

Baca Juga: 5 Fakta Polandia Berhenti Kirim Bantuan Senjata ke Ukraina

2. Langkah simbolis militer tidak mendukung kelas politik penguasa

Insiden masuknya rudal Rusia ke wilayah udara Polandia yang menimbulkan bentrok antara petinggi militer dan Menteri Pertahanan itu, bisa selesai karena campur tangan Presiden Andrzej Duda. Presiden Duda yang sekaligus panglima resmi angkatan bersenjata, turun tangan untuk menengahi masalah tersebut.

Ketika saat ini dua jenderal top Polandia itu kemudian mundur, ada dugaan masalah sebenarnya masih belum terselesaikan sepenuhnya.

"Ini adalah keputusan simbolis. Mereka memutuskan untuk mengambil langkah ini sebelum pemilu untuk menunjukkan bahwa mereka tidak percaya pada kelas politik ini," kata mantan menteri luar negeri Jacek Czaputowicz dikutip dari The Guardian.

Namun kepala Biro Keamanan Nasional Jacek Siewiera mengatakan, jika para jenderal memutuskan untuk mengajukan permintaan penghentian tugas, keputusan seperti itu akan diterima oleh panglima angkatan bersenjata.

3. Petinggi militer tidak sepakat tentara diseret dalam kampanye

Jelang Pemilu, 2 Jenderal Militer Polandia MundurBendera Polandia (Pexels.com/Kaboompics.com)

Partai PiS yang saat ini berkuasa, telah membawa isu keamanan dan militer sebagai bahan kampanye untuk memenangkan pemilu. Namun kedua jenderal yang mundur, disebut keberatan dengan cara tentara diseret dalam kampanye tersebut.

Dilansir Associated Press, oposisi Donald Tusk bahkan mendapat informsi, bahwa ada 10 jenderal lainnya yang memiliki rencana mengundurkan diri. Tapi hal itu dibantah oleh komando militer.

Nampaknya, ketegangan antara petinggi militer dan Kementerian Pertahanan Polandia telah meningkat selama beberapa bulan. Mantan panglima militer Polandia, Miroslaw Rozanski yang saat ini mencalonkan diri sebagai kandidat independen dalam pemilihan senat, setuju pengunduran diri dua jenderal tersebut disebabkan oleh politisasi tentara oleh pemerintah yang berkuasa.

Saat ini, dengan mundurnya dua jenderal top Polandia tersebut, membuat Presiden Duda harus menunjuk pengganti yang akan bertanggung jawab melakukan evakuasi warga Polandia dari Israel.

Baca Juga: Migran Ilegal Melonjak, Polandia Razia Acak Mobil di Perbatasan 

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya