Jadi Ancaman Nasional, Antivirus Kaspersky Asal Rusia Dilarang di AS

Kaspersky menilai tindakan pemerintah AS tidak adil

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Amerika Serikat (AS) melarang perangkat lunak antivirus Kaspersky yang berbasis di Rusia. Pada Kamis (20/6/2024), Departemen Perdagangan AS mengatakan larangan itu dilakukan karena masalah keamanan nasional.

Pelarangan dilakukan setelah penyelidikan yang panjang. Kaspersky disebut menimbulkan risiko keamanan karena kemampuan siber ofensif pemerintah Rusia dan kapasitasnya untuk mempengaruhi atau mengarahkan operasi kerja Kaspersky. 

1. Pengaruh Rusia terhadap Kaspersky menimbulkan risiko keamanan

Jadi Ancaman Nasional, Antivirus Kaspersky Asal Rusia Dilarang di ASMenteri Perdagangan AS Gina Raimondo (Twitter.com/Secretary Gina Raimondo)

Menteri Perdagangan AS Gina Raimondo mengatakan, pengaruh Moskow terhadap perusahaan tersebut dapat menimbulkan risiko signifikan terhadap infrastruktur dan jasa AS. Hal itu yang membuat AS melarang penjualan perangkat lunak Kaspersky.

"Kaspersky secara umum tidak dapat lagi, antara lain, menjual perangkat lunaknya di AS atau memberikan pembaruan pada perangkat lunak yang sudah digunakan," kata Departemen Perdaganga, dikutip BBC.

Raimondo mengatakan, AS terpaksa mengambil tindakan itu karena kapasitas dan niat Rusia untuk mengumpulkan dan menggunakan informasi pribadi warga AS sebagai senjata.

Rencana akan secara efektif melarang pengunduhan pembaruan perangkat lunak, penjualan kembali dan pemberian lisensi produk mulai 29 September. Bisnis baru akan dibatasi dalam waktu 30 hari sejak pengumuman dilakukan.

Baca Juga: Rusia Ingin Jadikan Vietnam sebagai Mitra Asia di Bidang Energi

2. Kaspersky menilai tindakan AS tidak adil

CEO Eugene Kaspersky mengatakan, keputusan AS tidak akan mempengaruhi kemampuannya untuk menjual dan mempromosikan produk serta pelatihan keamanan siber di AS.

Dilansir VOA News, perusahaan membantah bahwa perangkat lunaknya merupakan ancaman keamanan. Mereka juga mengatakan, pemerintah AS mendasarkan keputusannya pada iklim geopolitik dan kekhawatiran teoritis daripada memverifikasi secara independen.

Perusahaan pun mengatakan, mereka tidak menargetkan data sensitif warga AS dan bahwa operasi serta karyawannya di Rusia hanya dapat mengakses data agregat atau statistik yang tidak dapat dikaitkan dengan orang tertentu.

"Kami menantikan apa yang akan terjadi di masa depan, dan akan terus membela diri terhadap tindakan yang secara tidak adil merugikan reputasi dan kepentingan komersial kami," katanya.

3. Rusia kritik keputusan AS

Jadi Ancaman Nasional, Antivirus Kaspersky Asal Rusia Dilarang di ASJuru bicara Kremlin Dmitry Peskov (Twitter.com/Russian Embassy, IDN)

Kaspersky merupakan salah satu perusahaan perangkat lunak antivirus yang populer di dunia. Bahkan, mereka membanggakan bahwa produk dan unit penelitiannya dihormati karena secara rutin berhasil mengungkap kelompok peretas elite.

Dilansir The Moscow Times, Kaspersky yang berkantor pusat di Moskow juga memiliki kantor di 31 negara di seluruh dunia. Perusahaan melayani lebih dari 400 juta pengguna dan 270 ribu klien korporat di lebih dari 200 negara.

Pada Jumat, pemerintah Rusia mengkritik keputusan AS karena menciptakan persaingan yang tidak sehat.

"Kaspersky Lab adalah perusahaan yang sangat-sangat kompetitif di tingkat internasional. Ini adalah metode persaingan tidak sehat yang disukai AS. Mereka selalu menggunakan taktik seperti itu," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov.

Baca Juga: Ukraina Klaim Sukses Lancarkan Serangan Siber ke Bank Rusia

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya