Iran Tolak Seruan Barat Hentikan Ancaman terhadap Israel

Seruan Barat tidak memiliki logika politik

Jakarta, IDN Times - Iran menolak seruan negara-negara Barat yang meminta menghentikan ancaman serangan pembalasan terhadap Israel. Pada Selasa (13/8/2024), Iran mengatakan seruan itu tidak memiliki logika politik.

Iran dan kelompok proksinya seperti Hizbullah di Lebanon telah berjanji melakukan serangan balasan atas kematian pemimpin Hamas Ismail Haniyeh. Pembunuhan itu dilakukan pada akhir bulan lalu, tapi ancaman dari Iran hingga saat ini belum terjadi.

1. Seruan Barat dinilai dukungan publik untuk Israel

Iran Tolak Seruan Barat Hentikan Ancaman terhadap Israelilustrasi (Unsplash.com/Roberto Catarinicchia)

Lima pemimpin negara Barat yakni Amerika Serikat (AS), Inggris, Prancis, Italia dan Prancis telah melakukan pertemuan pada Senin. Mereka membicarakan krisis dan ketegangan yang terjadi di Timur Tengah.

Dalam pernyataan bersama, mereka meminta Iran untuk menghentikan ancamannya terhadap Israel.

"Deklarasi Perancis, Jerman dan Inggris, yang tidak menyatakan keberatan terhadap kejahatan internasional rezim Zionis, dengan berani meminta Iran untuk tidak mengambil tindakan pencegahan terhadap rezim yang telah melanggar kedaulatan dan integritas teritorialnya," kata Nasser Kanani, juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, dikutip Barron's.

"Permintaan seperti itu tidak memiliki logika politik, bertentangan dengan prinsip dan aturan hukum internasional, dan merupakan dukungan publik dan praktis untuk Israel," tambahnya.

Baca Juga: AS Sebut Iran Bisa Serang Israel Pekan Ini

2. Iran pertimbangkan cara membalas Israel

Pertempuran masih terus berkobar di Gaza. Para pemimpin negara Barat telah meminta dilakukan pembaruan pembicaraan gencatan senjata yang mereka dukung.

Hamas sendiri telah mendesak para mediator untuk menerapkan rencana gencatan senjata yang sebelumnya telah disampaikan oleh Presiden AS Joe Biden.

Di sisi lain, ancaman Iran terhadap Israel masih terus berlanjut. Analis Esfandyar Batmanghelidj dari lembaga pemikir Bourse & Bazaar Foundation mengatakan, Teheran saat ini sedang mempertimbangkan bagaimana membalas Israel tanpa meninggalkan perundingan gencatan senjata.

"Dorongan baru untuk gencatan senjata menawarkan Iran jalan keluar dari siklus eskalasi ini," katanya, dilansir dari Al Monitor. 

"Para pejabat Iran masih merasa berkewajiban untuk membalas Israel, namun mereka harus melakukannya dengan cara yang tidak menggagalkan prospek pertemuan puncak gencatan senjata," jelasnya.

3. Hizbullah tembakkan rentetan roket ke Israel utara

Iran Tolak Seruan Barat Hentikan Ancaman terhadap Israelilustrasi peluncuran rudal (Pixabay.com/SpaceX-Imagery)

Dalam ketegangan terbaru konflik Hamas-Israel, pasukan Tel Aviv pada Sabtu pekan lalu telah melakukan serangan terhadap masjid dan sekolah yang menewaskan hampir 100 orang.

Dilansir CNN, pada Minggu malam, Hizbullah yang berbasis di Lebanon telah menembakkan rentetan roket ke Israel utara. Tembakan roket Hizbullah tersebut telah menjadi kegiatan hampir setiap hari sejak pecahnya perang di Gaza.

Pemimpin kelompok tersebut mengatakn, roket itu untuk mendukung rakya di Gaza dan sebagai pembalasan atas serangan Israel di Lebanon selatan. Hal ini terjadi usai Israel dilaporkan menyerang kota Ma'aroub yang melukai 12 orang, termasuk enam anak-anak.

Israel mengatakan 30 roket diluncurkan dan beberapa di antaranya jatuh di area terbuka. Tidak ada korban luka yang dilaporkan.

Baca Juga: Menkeu Israel: Bikin Warga Gaza Kelaparan Tindakan Sah

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Rama

Berita Terkini Lainnya