Demonstran Nigeria Ogah Hentikan Protes

Jam malam diberlakukan di Kaduna Utara

Jakarta, IDN Times - Presden Nigeria, Bola Tinubu, menyerukan agar demonstrasi di negaranya dihentikan. Namun, masyarakat sampai Selasa (6/8/2024) terus melanjutkan demonstrasi untuk menentang tingginya biaya hidup dan kebijakan pemerintah.

Protes telah berlangsung selama lima hari. Jumlah demonstran mulai menyusut dibandingkan dengan protes sebelumnya yang melibatkan ribuan orang, yang sebagian besar anak muda. Protes yang dimulai sejak Kamis pekan lalu itu setidaknya telah menewaskan 13 orang.

1. Seruan mengakhiri protes untuk membuka ruang dialog

Demonstran Nigeria Ogah Hentikan ProtesBola Tinubu (Twitter.com/Bola Ahmed Tinubu)

Dalam pidato yang disampaikan, Tinubu mengatakan bahwa dia memahami rasa sakit dan frustrasi yang mendorong demonstrasi. Dia menekankan bahwa kekerasan tidak boleh dibiarkan menghancurkan bangsa dan negara.

"Rakyat Nigeria yang saya kasihi, terutama generasi muda kami, saya telah mendengar Anda dengan jelas," katanya, dikutip BBC.

Dalam pidato tersebut, Tinubu tetap membela reformasi ekonominya, yang telah disalahkan oleh para demonstran karena memicu inlfasi besar-besaran. Dia juga tidak mengindikasikan akan membatalkan kebijakan, termasuk menghapus subsidi bahan bakar.

Presiden juga mengatakan, protes telah dibajak oleh penjarah di beberapa daerah dan dia menyerukan agar kerusuhan diakhiri guna menciptakan ruang untuk dialog.

Baca Juga: 19 Orang Tewas akibat Serangan Bom di Kafe di Nigeria

2. Jam malam diberlakukan di Kaduna Utara

Meski jumlah massa telah menyusut, tapi ratusan orang masih terlihat di Lagos, pusat ekonomi Nigeria, juga di beberapa negara bagian di utara.

Dilansir Associated Press, pada Senin, Presiden dengan kepala keamanan ibu kota Abuja, memberlakukan jam malam di negara bagian Kaduna Utara setelah adanya laporan penjarahan.

Reformasi ekonomi di bawah kepemimpinan Tinubu disebut telah memicu inflasi dan menciptakan krisis biaya hidup. Bahkan, inflasi yang terjadi mencapai tingkat tertinggi dalam 28 tahun terakhir.

Demonstrasi di Nigeria terinspirasi dari keberhasilan di Kenya, di mana pengunjuk rasa di negara tersebut berhasil memaksa pemerintah untuk membatalkan rencana kenaikan pajak. Di Nigeria, para demonstran menggunakan tagar #EndBadGovernance.

3. Nigeria tangkap demonstran yang membawa bendera Rusia

Demonstran Nigeria Ogah Hentikan Protesilustrasi (Pixabay.com/Peggy_Marco)

Selama protes digelar pada akhir pekan hingga Senin, ada beberapa demonstran yang membawa dan mengibarkan bendera Rusia. Polisi telah menangkap lebih dari 90 orang yang membawa bendera negara yang dipimpin Presiden Vladimir Putin tersebut.

Dilansir dari VOA News, kepala keamanan angkatan bersenjata menduga ada sponsor yang berusaha melemahkan pemerintah. Mereka tidak menyebutkan nama sponsor tersebut.

"Para sponsor protes ini, beberapa di antaranya, mempunyai motif yang jelas untuk menumbangkan pemerintah saat ini. Kami tidak akan membiarkan hal itu. Kami akan mempertahankan demokrasi kami," kata kepala polisi Kayode Egbetokun.

Kepala pertahanan Christopher Musa mengatakan, mereka yang mendorong individu untuk membawa bendera Rusia dalam protes, telah melewati garis merah dan dianggap sebagai pengkhinatan.

Di sisi lain, Kedutaan Besar Rusia di Nigeria membantah terlibat dalam demonstrasi tersebut.

"Pemerintah Federasi Rusia serta pejabat Rusia lainnya tidak terlibat dalam kegiatan ini dan tidak mengoordinasikannya dengan cara apa pun," katanya.

Baca Juga: Ukraina Klaim Tenggelamkan Kapal Selam Rusia

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Rama

Berita Terkini Lainnya