Deforestasi Hutan Amazon Naik Pertama Kalinya dalam 15 Bulan

Secara umum deforestasi alami penurunan signifikan

Intinya Sih...

  • Hutan Amazon mengalami kenaikan deforestasi pertama kali dalam 15 bulan terakhir, dengan 666 kilometer persegi hancur bulan lalu.
  • Pemerintah Brasil mencatat bahwa peningkatan deforestasi pada Juli telah mengakhiri penurunan laju kerusakan hutan di bawah Presiden Lula.
  • Sejak Presiden Lula menjabat, laju deforestasi di Amazon terus mengalami penurunan, turun 27 persen dalam tujuh bulan pertama tahun ini.

Jakarta, IDN Times - Untuk pertama kalinya, hutan Amazon di Brasil mengalami kenaikan deforestasi dalam 15 bulan terakhir. Pada Rabu (7/8/2024), disampaikan bahwa setidaknya 666 kilometer persegi hancur bulan lalu, naik 33 persen dari 500 kilometer persegi pada Juli 2023.

Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva telah berjanji akan menghentikan deforestasi ilegal pada 2030. Saat presiden sebelumnya Jair Bolsonaro memimpin Brasil, praktik deforestasi terus memburuk.

Hutan Amazon adalah hutan hujan terbesar di dunia, mencakup hampir 40 persen wilayah Amerika Selatan. Dalam seabad terakhir, Amazon telah kehilangan sekitar 20 persen wilayah akibat penggundulan hutan, kemajuan pertanian dan peternakan, penebangan dan pertambangan serta perluasan pemukiman.

1. Pemogokan pekerja jadi salah satu penyebab

Deforestasi Hutan Amazon Naik Pertama Kalinya dalam 15 Bulanilustrasi (Unsplash.com/Adam Smigielski)

Menurut pemerintah Brasil, peningkatan deforestasi pada Juli telah mengakhiri penurunan laju kerusakan hutan di bawah Presiden Lula. Hal ini terjadi di tengah pemogokan pekerja lingkungan.

Dilansir Deutsche Welle, Wallace Lopes dari serikat pekerja lingkungan hidup Ascema mengatakan, pemogokan itu secara drastis membatasi penegakan hukum.

"Pemogokan ini jelas berdampak pada peningkatan data (deforestasi)," ujarnya.

Lopes menambahkan bahwa dampaknya terlihat jelas dari rendahnya jumlah denda yang dijatuhkan atas deforestasi dan kejahatan lainnya pada periode tersebut.

Para pekerja saat ini menuntut upah dan kondisi kerja yang baik dari badan penegakan lingkungan federal utama, IBAMA, dan layanan taman Icmbio.

2. Deforestasi alami penurunan signifikan secara umum

Joeao Paulo Capobianco, sekretaris eksekutif Kementerian Lingkungan Hidup, mengatakan meski ada kenaikan, tapi pada Juli tahun lalu, penurunan deforestasi sangat tinggi. Dia menyampaikan hal itu untuk menjelaskan hasil buruk pada Juli tahun ini.

Dilansir France24, namun secara umum, deforestasi telah menurun 45,7 persen dibandingkan periode sebelumnya.

"Selama setahun terakhir, penurunannya sangat signifikan," kata Capobianco.

Antara Agustus 2022 dan Juli 2023, deforstasi menghancurkan 7.952 kilometer persegi hutan. Tapi pada periode yang sama di 2023-2024, deforestasi turun menjadi 4.315 kilometer persegi.

3. Hutan Amazon sedang berjuang menghadapi kebakaran

Deforestasi Hutan Amazon Naik Pertama Kalinya dalam 15 BulanSeorang pemadam kebakaran sedang berusaha memadamkan api. (Unsplash.com/FJ)

Sejak Presiden Lula menjabat, laju deforestasi di Amazon terus mengalami penurunan. Dalam tujuh bulan pertama tahun ini, deforestasi turun 27 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Dilansir Reuters, peningkatan deforestasi Amazon terakhir kali meningkat pada Februari dan Maret 2023, tak lama setelah Lula menjabat sebagai Presiden Brasil.

Sementara ini, kantor kepresidenan Brasil tidak menanggapi pertanyaan tentang dampak pemogokan terhadap deforestasi.

Hutan Amazon saat ini sedang berjuang menghadapi banyak kebakaran di tengah kekeringan di wilayah tersebut akibat perubahan iklim. Musim kebakaran biasanya mencapai puncaknya pada Agustus dan September.

Namun upaya pemadaman kebakaran tidak terpengaruh oleh pemogokan pekerja lingkungan.

Baca Juga: Deforestasi di Kolombia Turun ke Titik Terendah dalam 23 Tahun

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Siantita Novaya

Berita Terkini Lainnya