Bentrokan Terjadi di Tengah Protes Nasional di Nigeria

Dilaporkan ada korban jiwa

Jakarta, IDN Times - Nigeria dilanda protes nasional yang terjadi di berbagai kota besar. Seruan protes nasional direncanakan selama seminggu ke depan mulai Kamis (1/8/2024).

Hari pertama protes terjadi bentrokan dan memakan korban jiwa. Namun jumlah pasti belum diketahui. Ada laporan yang menyebutkan tujuh orang tewas, tiga orang tewas atau dua orang tewas.

Di ibu kota Abuja, polisi menembakkan gas air mata ke arah demonstran. Di tempat lain di Kaduna dan Katsina, ratusan orang turun ke jalan. Di Kano, Lagos, Yenagoa, Minna dan lainnya, demonstran membawa spanduk bertuliskan #EndBadGovernance.

1. Alasan protes karena kelaparan

Bentrokan Terjadi di Tengah Protes Nasional di Nigeriailustrasi demonstrasi (Unsplash.com/ Chris Slupski)

Kano adalah kota yang menyaksikan protes terbesar di hari pertama protes nasional yang diserukan. Banyak bisnis akhirnya tutup. Kantor Gubernur mengatakan protes itu dibajak oleh preman yang melakukan penjarahan dan perusakan properti.

Jam malam pun diberlakukan di Kano untuk melarang protes dan semua warga diharap untuk tetap berada di rumah.

Dilansir BBC, di Lagos, para demonstran berbaris di jalanan sambil meneriakkan slogan-slogan seperti "Kami lapar." Salah satu demonstran di Lagos mengatakan, kelaparan adalah alasan mengapa mereka melakukan protes.

"Anda tidak bisa memukuli bayi dan meminta bayinya untuk tidak menangis," kata Kingsley Uadiale.

"Anda tidak bisa menyuruh kami bersabar dan Anda membeli jet pribadi," tambahnya, merujuk rencana rencana pembelian pesawat baru senilai jutaan dolar untuk Presiden Bola Tinubu dan wakilnya Kashim Shettima.

Baca Juga: 19 Orang Tewas akibat Serangan Bom di Kafe di Nigeria

2. Protes lebih awal terjadi di wilayah sosial ekonomi yang tertekan

Beberapa protes dilakukan beberapa hari sebelum jadwal yang diserukan. Para analis mengatakan, perubahan waktu protes tersebut dimulai di wilayah utara, yang selama beberapa dekade kondisi sosial ekonomi sangat parah.

Ikemesit Effiong, kepala penelitian di SBM Intelligence yang berbasis di Lagos, mengatakan hal itu terjadi karena wilayah yang jauh lebih miskin sedang mengalami kekurangan gizi akut dan sangat terdampak ketidakamanan yang tinggi.

"Meningkatnya penculikan, ketidakstabilan politik dan krisis pangan yang menyebabkan banyak keluarga kelparan, frustrasi dan bergolak," katanya, dilansir dari The Guardian.

Pemerintah telah berupaya keras dalam menghadapi protes. Mereka khawatir akan terjadi aksi massa seperti di Kenya. Jumlah personel keamanan lebih banyak diturunkan di beberapa kota.

Sejumlah pengunjuk rasa pro-pemerintah juga ikut turun tangan untuk melawan demonstran di sebagian wilayah Lagos.

3. Polisi dituduh menggunakan kekuatan yang berlebihan

Protes ini dijuluki sebagai hari kemarahan. Massa menyerukan diakhirinya korupsi kronis dan tata kelola pemerintahan yang buruk.

Dilansir ABC News, dua orang dilaporkan tewas. Polisi disebut melepaskan tembakan peluru tajam di Niger yang menyebabkan kematian. Di tempat lain, polisi juga melepaskan tembakan dan gas air mata.

Peneliti Human Rights Watch Anietie Ewang mengatakan, protes itu dimulai dengan damai dan tidak memerlukan respons sebesar itu. Mereka mengecam kekerasan yang dilakukan polisi dan mengatakan polisi menggunakan kekerasan yang berlebihan.

Banyak dari pengunjuk rasa yang menyanyi, meneriakkan slogan, dan menyampaikan tuntutan seperti penerapan kembali subsidi gas dan listrik.

"Masyarakat muak dan marah karena kami pantas mendapatkan yang lebih baik," kata Jude Sochima, salah satu pengunjuk rasa di Abuja.

Baca Juga: Presiden Nigeria Minta Pemuda Tidak Ikut Aksi Protes Nasional

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Rama

Berita Terkini Lainnya