Azerbaijan Beli Satelit Observasi Israel Senilai Rp1,8 Triliun
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Kerja sama militer Azerbaijan dan Israel terbaru menyebutkan, keduanya menyepakati pembelian satelit mata-mata senilai 120 juta dolar atau sekitar Rp1,8 triliun. Pada Selasa (3/10/2023), Israel Aerospace Industries (IAI) menandatangani kesepakatan penjualan satelit itu dengan badan antariksa Azercosmos.
Dalam penandatanganan kerja sama tersebut, setidaknya Israel akan menjual dua satelit observasi yang bisa digunakan sebagai satelit intai. Itu merupakan program satelit Azersky-2 milik Azerbaijan.
Model satelit itu tidak dirilis ke publik, tapi para ahli memperkirakan satelit yang dibuat Israel serupa OptSat-500. Satelit ini diperkirakan dapat bertahan selama 7 tahun di luar angkasa dan mampu mengirimkan gambar dengan resolusi tinggi.
1. Program luar angkasa jangka panjang Azeri yang dibantu Israel
Hubungan kerja sama antara kedua negara telah berlangsung lama. Azerbajan membuat program Azersky-2 yang bermitra secara jangka panjang dengan perusahaan Israel.
Dilansir Defense News, program Azersky-2 mencakup kemitraan bisnis dengan Israel dalam pembentukan ekosistem inovasi, kewirausahaan, akademik, dan studi bidang luar angkasa. Program juga mendekatkan kemampuan pengintaian Israel ke perbatasan Iran lewat wilayah Azeri.
Baku sebelumnya menggunakan satelit Airbus untuk kerja observasi. Namun, satelit yang diluncurkan pada 2014 tersebut telah putus komunikasi. Azerbaijan kemudian sepakat membeli dua satelit Israel untuk menggantikannya, yang akan diterbangkan pada 2026 dan 2028.
"Proyek ini unik bagi Azercosmos dan IAI, dan tidak diragukan lagi akan berkontribusi pada pengembangan kerja sama luar angkasa antar negara kami," kata Samaddin Asadov, ketua Azercosmos.
Baca Juga: Senjata Israel Bantu Azerbaijan Kuasai Nagorno-Karabakh
2. Satelit observasi Bumi dengan resolusi tinggi
Editor’s picks
Kesepakatan kerja sama satelit Israel-Azerbaijan telah dilakukan pada April lalu, tapi ditandatangani pada Selasa dalam rangka Kongres Astronautika Internasional ke-74 yang diselenggarakan di Baku.
Dilansir Al Monitor, IAI mengatakan perusahaan-perusahaan tersebut menandatangani perjanjian kerja sama penjualan dua satelit elektro-optik multispektral mutakhir buatan Israel. Kesepakatan itu penting karena mewakili langkah maju signifikan dalam teknologi ruang angkasa kedua perusahaan.
Kementerian Pengembangan Digital dan Transportasi Azeri mengatakan, satelit akan menjadi alat observasi Bumi jarak jauh dengan sensor elektro-optik resolusi tinggi. Pihak IAI akan merancang, merakit, dan mengintegrasikan serta menguji satelit pertama dengan partisipasi para ahli Azerbaijan.
Azeri juga mencatat, para ahli Israel akan mendukung Azercosmos dalam perancangan pusat pengembangan satelit baru yang bakal didirikan di Azerbaijan.
3. Israel disinyalir izinkan ekspor teknologi sensitif ke Azerbaijan
Kementerian Luar Negeri dan Pertahanan Israel menolak mengomentari kesepakatan satelit tersebut. Namun, kerja sama satelit dua negara diharapkan membawa kedua pihak membentuk masa depan observasi ruang angkasa bersama-sama.
"Langit bukanlah batas, namun hanyalah titik awal bagi kemampuan sistem kami," kata Boaz Levy, CEO IAI dikutip dari Army Technology.
Pengacara Israel dan aktivis hak asasi manusia Eitay Mack, yang dianggap ahli ekspor senjata Israel, mengatakan bahwa otoritas Israel tidak membatasi ekspor senjata keamanan ke Azerbaijan.
Hal itu berarti Tel Aviv mengizinkan ekspor teknologi sensitif ke Azerbaijan. Tidak jelas apakah dua satelit yang dijual Israel ke Azerbaijan itu untuk penggunaan sipil atau militer. Meski begitu, satelit biasanya memiliki penggunaan ganda.
Selama bertahun-tahun, Azerbaijan merupakan pelanggan potensial produk Israel, khususnya di bidang persenjataan. Meski begitu, Tel Aviv selalu menolak mengonfirmasi hal itu secara resmi.
Hubungan antara Israel-Azerbaijan juga telah berlangsung lama. Mereka membangun kerja sama di bidang keamanan, energi, infrastruktur dan pertanian cerdas. Baku juga pemasok minyak utama bagi Israel. Pada 2022, lebih dari 2 juta ton minyak Azerbaijan di ekspor ke Israel, mencakup 40 persen kebutuhan Tel Aviv.
Baca Juga: Hadapi Azerbaijan, Armenia Gabung Pengadilan Kriminal Internasional
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.