AS Setujui Penjualan Senjata ke Israel Senilai Lebih Rp315 Triliun

AS jual jet tempur F-15

Jakarta, IDN Times - Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS), pada Selasa (13/8/2024), menyetujui penjualan jet tempur dan senjata lainnya ke Israel senilai 20 miliar dolar (Rp315,12 triliun). 

Menteri Luar Negeri Antony Blinken mengatakan, jet tempur yang dibeli Israel adalah F-15 dan perlengkapannya. Penjualan termasuk amunisi tank, amunisi mortir peledak, rudal dan kendaraan militer.

Jet tempur tersebut kemungkinan akan dikirimkan mulai 2029 karena butuh waktu bertahun-tahun untuk diproduksi. Peralatan persenjataan lain kemungkinan besar akan mulai dikirim pada 2026.

1. Komitmen terhadap keamanan Israel

AS Setujui Penjualan Senjata ke Israel Senilai Lebih Rp315 Triliunkendaraan tempur Israel di Gaza (Twitter.com/Israel Defense Forces)

AS tetap menyetujui penjualan senjata ke Israel meski ada kekhawatiran bahwa pasukan Israel (IDF) melanggar hukum internasional di Gaza dan Tepi Barat yang diduduki secara ilegal.

"AS berkomitmen terhadap keamanan Israel, dan sangat penting bagi kepentingan nasional AS untuk membantu Israel mengembangkan dan mempertahankan kemampuan pertahanan diri yang kuat dan siap pakai," kata Departemen Luar Negeri, dikutip Reuters.

Para kritikus telah meminta pemerintahan Presiden Joe Biden untuk menghentikan pengiriman senjata, dengan tuduhan hal itu membuat AS terlibat penghancuran Gaza.

IDF juga secara sistematis dilaporkan melanggar hukum internasional, yang rupanya hal itu tetap gagal menghentikan aliran senjata ke Israel.

Baca Juga: Palestina Minta PBB Segera Sanksi Israel

2. Rincian penjualan senjata AS

AS telah mengirim lebih dari 10 ribu bom dan ribuan rudal Hellfire ke Israel sejak dimulainya perang di Gaza pada Oktober. Laporan itu disampaikan para pejabat AS pada Juni lalu.

Dilansir Middle East Eye, rincian penjualan senjata terbaru AS itu adalah jet tempur F-15 dan peralatan senilai hampir 19 miliar dolar (Rp295 triliun), amunisi tank senilai 774 juta dolar (Rp11 triliun), amunisi mortir senilai 60 juta dolar (Rp945 miliar) dan kendaraan militer senilai 583 juta dolar (Rp8 triliun).

Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengucapkan terima kasih kepada AS yang telah membantu Israel mempertahankan keunggulan militernya di kawasan. Dia juga berterima kasih atas komitmen AS terhadap negaranya.

3. AS tidak mengharapkan terjadi perang regional

AS Setujui Penjualan Senjata ke Israel Senilai Lebih Rp315 Triliunilustrasi bendera AS (Unsplash.com/KP Valery)

Pengumuman penjualan senjata AS ke Israel dilakukan ketika Tel Aviv bersiap menghadapi ancaman pembalasan dari Iran dan proksinya seperti Hizbullah dari Lebanon. Ketegangan tersebut telah memicu kekhawatiran terjadinya perang regional.

Dilansir Al Jazeera, AS mengatakan pihaknya berupaya menghindari eskalasi seperti itu. Presiden Joe Biden mengatakan, pembalasan Iran mungkin dapat dihindari jika gencatan senjata dicapai untuk mengakhiri perang di Gaza.

Linda Thomas-Greenfield, Duta Besar AS di PBB pada Selasa mengatakan, tujuan negaranya di Timur Tengah adalah menurunkan intensitas ketegangan.

"Hal itu dimulai dengan menyelesaikan kesepakatan untuk gencatan senjata segera dengan pembebasan sandera di Gaza. Kita perlu menyelesaikan masalah ini," ujarnya.

Baca Juga: Israel Kembali Umumkan Perintah Evakuasi dari Khan Younis Gaza 

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Rama

Berita Terkini Lainnya