AS Jatuhkan Sanksi kepada Ratusan Perusahaan Pendukung Rusia

Warga Italia dan Turki termasuk yang terkena sanksi

Intinya Sih...

  • Amerika Serikat (AS) menjatuhkan sanksi kepada ratusan perusahaan di Rusia, Eropa, Asia, dan Timur Tengah.
  • Departemen Keuangan AS mengumumkan sanksi terhadap puluhan perusahaan teknologi dan pertahanan di Rusia, Turki, Prancis, dan Hong Kong.
  • Sanksi juga diberlakukan terhadap jaringan pengadaan amunisi yang terhubung dengan warga Italia dan Turki.

Jakarta, IDN Times - Amerika Serikat (AS) menjatuhkan sanksi kepada ratusan perusahaan di Rusia, dan di seluruh Eropa, Asia serta Timur Tengah. Ini karena mereka dituduh menyediakan produk dan layanan untuk mendukung upaya perang Rusia.

Sanksi tersebut diumumkan oleh Departemen Keuangan AS pada Jumat (23/8/2024). Di antara perusahaan yang terkena sanksi yakni puluhan perusahaan teknologi dan pertahanan yang berbasis di Rusia. Perusahaan lain di Turki, Prancis, dan Hong Kong juga terkena sanksi.

Selain itu, jaringan pengadaan amunisi yang terhubung dengan warga Italia dan Turki, juga menghadapi sanksi.

Baca Juga: Sanksi AS Tak Mempan, Hong Kong Jadi Jalur Perdagangan Baru Rusia

1. Mengganggu rantai pasokan mesin perang Rusia

AS Jatuhkan Sanksi kepada Ratusan Perusahaan Pendukung Rusiailustrasi senjata Rusia (Twitter.com/ Минобороны России)

Departemen Keuangan, Departemen Luar Negeri dan Departemen Perdagangan AS berkolaborasi dalam menjatuhkan sanksi terbaru kepada perusahaan-perusahaan yang diduga kuat mendukung mesin perang Rusia.

"Rusia telah mengubah perekonomiannya menjadi alat untuk melayani kompleks industri militer Kremlin," kata Wakil Menteri Keuangan Wally Adeyemo, dilansir The Moscow Times.

"Tindakan Kementerian Keuangan hari ini terus melaksanakan komitmen yang dibuat oleh Presiden Biden dan rekan-rekannya di G7 untuk mengganggu rantai pasokan dan saluran pembayaran pangkalan industri militer Rusia," jelasnya.

Departemen Perdagangan juga mengatakan pihaknya mengambil tindakan agresif untuk membatasi pasokan produk yang dibuat di AS atau diberi label seperti itu yang dijual ke Rusia dan Belarusia karena invasi Moskow terhadap Kiev.

2. Puluhan perusahaan China terkena sanksi

Hampir 400 entitas dan individu yang terkena sanksi baru dari AS. Selain perusahaan-perusahaan yang berbasis di Rusia, perusahaan lain khususnya yang berbasis di China juga diyakini membantu Moskow menghindari sanksi Barat.

Dilansir Reuters, di antara perusahaan yang terkena sanksi adalah 63 perusahaan teknologi dan pertahanan yang berbasis di Rusia. Tiga di antaranya adalah perusahaan teknologi keuangan. Di China, ada 42 perusahaan yang menjadi target.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengucapkan terima kasih kepada AS atas sanksi tersebut. Dia mengatakan, sanksi akan semakin melemahkan kemampuan Moskow untuk melakukan perang agresif di Ukraina.

"Tekanan terhadap agresor harus dipertahankan dan ditingkatkan terus-menerus selama Rusia melanjutkan agresinya," katanya.

Baca Juga: AS Sanksi Eks Presiden Haiti terkait Perdagangan Narkoba

3. Warga Italia dan Turki termasuk yang terkena sanksi

AS Jatuhkan Sanksi kepada Ratusan Perusahaan Pendukung Rusiailustrasi (Unsplash.com/Meg Jerrad)

Dalam pernyataan yang dikeluarkan Departemen Keuangan di laman resminya, mereka menyadari upaya perusahaan Rusia untuk memfasilitasi penghindaran saksi. Perusahaan tersebut kemudian membuka cabang baru di luar negeri.

AS memperingatkan regulator dan lembaga keuangan asing harus berhati-hati dalam berususan dengan cabang atau anak perusahaan lembaga keuangan Rusia di luar negeri.

Departemen Luar Negeri AS di sisi lain, telah menargetkan entitas dan individu yang terlibat dalam produksi dan ekspor energi, logam dan pertambangan Rusia. Ini termasuk produsen pesawat nirawak (UAV), dukungan Belarusia untuk Rusia serta entitas lain di sektor logistik udara, anak perusahaan energi nuklir Rusia dan aktor-aktor lain yang terlibat.

Untuk individu yang terlibat dalam pemasok amunisi Rusia yang dicatat adalah warga Italia bernama Giulio Sfoglietti (Sfoglietti). Dia terlibat jaringan pengadaan yang melibatkan fasilitator Turki untuk membeli peralatan militer, amunisi dan senjata lain.

Hayri Tahirbeyoglu (Tahirbeyoglu) adalah individu di Turki yang terkena sanksi. Dia bagian dari perusahaan amunisi, senjata dan perlengkapan militer. Lalu ada Taha Savunma Sanayi Ve Ticaret Anonim Sirketi (Taha Savunma) yang bekerja dengan Sfoglietti dalam pengadaan amunisi dan senjata untuk kemungkinan penggunaan akhir di Rusia.

Baca Juga: Rusia Dakwa Jurnalis CNN Asal AS yang Masuk ke Kursk

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya