AS-Inggris Serang Houthi di Yaman, 16 Orang Tewas

Houthi klaim korban tewas adalah warga sipil

Intinya Sih...

  • Houthi melaporkan 16 warga sipil tewas dalam serangan gabungan AS dan Inggris di Yaman.
  • Serangan udara tersebut menargetkan fasilitas Houthi, menyebabkan 35 orang terluka.
  • AS dan Inggris dilaporkan melancarkan serangkaian operasi sejak Januari karena serangan kapal komersial oleh Houthi.

Jakarta, IDN Times - Kelompok pejuang Houthi di Yaman melaporkan bahwa serangan gabungan Amerika Serikat (AS) dan Inggris menewaskan 16 orang. Mereka menyampaikan hal itu pada Jumat (31/5/2024).

AS dan Inggris melancarkan operasi gabungan serangan udara pada Kamis, menargetkan fasilitas bawah tanah, peluncur rudal dan lokasi komando serta fasilitas Houthi lainnya. Mereka menyebut operasi tersebut sebagai respons terhadap lonjakan serangan terhadap kapal-kapal di Laut Merah dan Teluk Aden.

1. Houthi klaim korban tewas merupakan warga sipil

AS-Inggris Serang Houthi di Yaman, 16 Orang Tewasilustrasi (Unsplash.com/Jeff Cooper)

Serangan gabungan melibatkan jet tempur FA-18 AS. Jet tempur itu diluncurkan dari kapal induk USS Dwight D. Eisenhower di Laut Merah. Inggris mengerahkan jet tempur Typhoon FGR4.

Dilansir The Guardian, selain 16 orang yang tewas, 35 orang juga dikabarkan terluka akibat serangan tersebut.

Houthi mengatakan, serangan terjadi di Hodeida dan di luar kota Sana'a. Semua yang tewas di Hodeida disebut merupakan warga sipil. Sedangkan di dekat Sana'a, serangan menghantam dekat bandara dan peralatan komunikasi di Taiz.

"Kami mengonfirmasi agresi brutal terhadap Yaman ini sebagai hukuman atas posisi dalam mendukung Gaza, (AS-Inggris) mendukung Israel untuk melanjutkan kejahatan genosida terhadap Jalur Gaza yang terluka dan terkepung,," kata juru bicara Houthi, Mohammed Abdulsalam.

2. Houthi klaim serang balik kapal induk AS

Pejabat Houthi Mohammed al-Bukhaiti, mengancam AS dan Inggris dengan pembalasan lebih lanjut. Dia mengatakan akan menghadapi eskalasi saat ini dengan balasan eskalasi.

Dilansir Associated Press, juru bicara militer Houthi Yahya Saree, mengklaim pasukannya membalas serangan itu dengan meluncurkan drone dan rudal balistik yang menargetkan kapal induk AS.

Tapi pejabat AS yang berbicara dengan syarat anonim mengatakan, kapal induk Eisenhower baik-baik saja.

"Serangan tersebut dilakukan untuk membela diri dalam menghadapi ancaman berkelanjutan yang ditimbulkan oleh Houthi. Ada ancaman berkelanjutan yang ditimbulkan oleh Houthi," kata Perdana Menteri (PM) Inggris Rishi Sunak.

3. Houthi klaim jatuhkan beberapa drone andalan AS

AS-Inggris Serang Houthi di Yaman, 16 Orang TewasPesawat nirawak milik AS (Twitter.com/U.S. Air Force)

AS dan Inggris telah melancarkan serangkaian serangan terhadap Houthi sejak Januari. Hal itu dilakukan karena kelompok tersebut menyerang kapal-kapal komersial di Laut Merah dan Teluk Aden yang dianggap mengganggu rantai distribusi global.

Dilansir The Canadian Press, Houthi telah melancarkan lebih dari 50 serangan, menewaskan tiga pelaut, menyita satu kapal dan menenggelamkan kapal lainnya sejak November.

Houthi juga mengklaim telah menjatuhkan beberapa drone andalan milik AS, MQ-9 Reaper. Pada Rabu, Houthi mengklaim menjatuhkan salah satu senjata tersebut dengan rudal permukaan-ke-udara..

Sejak Mei, tiga drone AS diperkirakan telah hilang. CBS News menyebut, setiap drone harganya sekitar 30 juta dolar (Rp487,6 miliar). Jadi total AS kehilangan 90 juta dolar (Rp1,4 triliun).

Baca Juga: Kelompok Houthi di Yaman Bebaskan 113 Tahanan Perang

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya