89 Migran Tewas di Laut Mauritania akibat Kapal Terbalik

Sembilan orang berhasil diselamatkan

Jakarta, IDN Times - Kantor berita Mauritania mengabarkan, 89 jenazah migran tewas ditemukan setelah kapal yang mereka tumpangi terbalik di lepas pantai. Insiden terjadi pada Senin (1/7/2024) dan puluhan orang lainnya dilaporkan masih hilang.

Penjaga pantai Mauritania melakukan pencarian dan menemukan jenazah tersebut di Samudera Atlantik, sekitar empat kilometer barat daya negara tersebut. Kapal itu berencana berangkat menuju Eropa.

Dalam satu dekade terakhir, ada puluhan ribu migran yang tewas karena melakukan penyeberangan. Sebagian besar dari mereka tenggelam di laut atau hilang karena kapal yang ditumpangi mengalami kecelakaan.

1. Sembilan orang diselamatkan, termasuk anak perempuan berusia lima tahun

89 Migran Tewas di Laut Mauritania akibat Kapal TerbalikIlustrasi (Unsplash.com/Jametlene Reskp)

Kapal diketahui meninggalkan perbatasan Gambia-Senegal enam hari lalu untuk menuju Eropa. Sedikitnya 170 orang migran berada di dalam kapal tersebut.

Dilansir The Guardian, menurut para penyintas, jumlah penumpang yang masih hilang sekitar 72 orang. Penjaga pantai berhasil menyelamatkan sembilan orang, termasuk seorang anak perempuan berusia lima tahun.

Rute migran untuk menyeberangi Atlantik adalah rute yang sangat berbahaya. Ini karena arusnya yang kuat dan para migran melakukan perjalanan dengan kapal yang penuh muatan, sering kali tidak memiliki layar dan tanpa air yang cukup.

Meski begitu, popularitas rute ini semakin melonjak karena meningkatnya kewaspadaan jalur penyeberangan migran lain di Laut Mediterania.

Baca Juga: Ini Kata Palestina soal Indonesia-Malaysia Kirim Pasukan ke Gaza

2. Peningkatan jumlah pelayaran migran di Samudera Atlantik

Jalur migrasi di Samudera Atlantik di sebelah barat benua Afrika tersebut telah mengalami peningkatan penyeberangan. Ini termasuk jumlah migran yang tiba di Kepulauan Canary Spanyol pada 2023, yang meningkat dua kali lipat dalam satu tahun.

Dilansir Barron's, Kepulauan Canary terletak sekitar 100 kilometer dari titik terdekat lepas pantai Afrika Utara. Banyak perahu kayu panjang yang dinekal sebagai pirogues, berangkat dari tempat yang lebih jauh seperti Maroko, Sahara Barat, Mauritania, Gambia dan Senegal menuju wilayah itu.

Caminando Fronteras, badan amal Spanyol menjelaskan, lebih dari 5 ribu orang tewas ketika mencoba mencapai Spanyol melalui laut dalam lima bulan pertama tahun ini.

3. Migran tewas tenggelam terbanyak tercatat di Mediterania

89 Migran Tewas di Laut Mauritania akibat Kapal TerbalikIlustrasi tenggelam. (Unsplash/Nikko Macaspac)

Ada dua wilayah khusus yang menjadi fokus penyeberangan ribuan migran Afrika Barat dan Utara menuju Eropa, yakni melalui Laut Mediterania dan Samudera Atlantik. Mereka melakukan perjalanan untuk mencari pekerjaan dan peluang hidup lebih baik.

Dilansir CNN, laporan Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) pada 2024 menjelaskan, penyeberangan di Samudera Atlantik dianggap sangat berbahaya. Panjangnya perjalanan ke Eropa, membuat para migran sering terjebak di laut dalam waktu lama.

Selain itu, kapal yang mereka tumpangi juga tidak memadai. Rute Samudera Atlantik sendiri tidak memiliki operasi penyelamatan khusus seperti di Laut Mediterania.

Dilansir laman resmi OCHA, rilis laporan IOM pada Maret 2024 menyebutkan tenggelam adalah penyebab kematian paling umum para migran sejak 2014. Lebih dari 36 ribu kematian tercatat di jalur migrasi dalam satu dekade terakhir.

Korban tewas tenggelam terbanyak di Mediterania dengan 28 ribu orang, sedangkan di rute Atlantik, ada 4.126 yang tewas. Lebih dari 23 ribu orang hilang dan diperkirakan tewas di laut, banyak di antaranya hilang akibat kecelakaan kapal massal, yang berarti jenazah mereka tidak pernah ditemukan.

Baca Juga: Uni Eropa Kutuk Aksi Israel Perluas Permukiman di Tepi Barat

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya