6 Orang Dibunuh di Panti Jompo di Kroasia, Korban Tewas Ibu Tersangka!

Disebut sebagai aksi biadab di Kroasia

Jakarta, IDN Times - Seorang pria bersenjata membunuh enam orang dan melukai enam lainnya di panti jompo di Daruvar, yang terletak 129 kilometer sebelah timur Zagreb. Pada Senin (22/7/2024), polisi segera menangkapnya setelah dia melarikan diri dari tempat kejadian.

Lima orang korban tewas di tempat dan satu orang lagi tewas di rumah sakit karena luka yang diderita. Wali Kota Daruvar Damir Lnenicek mengatakan, panti jompo itu dihuni sekitar 20 orang saat penembakan terjadi.

1. Salah satu korban adalah ibu tersangka

6 Orang Dibunuh di Panti Jompo di Kroasia, Korban Tewas Ibu Tersangka!ilustrasi bendera Kroasia (Unsplash.com/Chris Curry)

Kepala polisi Nikola Milina menjelaskan, dari enam orang yang tewas, lima orang merupakan warga dan satunya lagi adalah seorang pegawai. Dari enam orang yang terluka, empat di antaranya kini dalam kondisi serius.

Dilansir Associated Press, salah satu korban tewas itu adalah ibu dari tersangka sendiri. Tersangka merupakan mantan polisi yang ikut perang pada 1991-1995 di Kroasia dan mendapat penghargaan sebagai veteran perang. Milina mengatakan, pihak berwenang sedang menyelidiki motif di balik serangan itu. 

Beberapa polisi mengetahui bahwa tersangka telah beberapa kali menyebabkan insiden kekerasan di masa lalu.

"Orang bilang dia sangat agresif, alkohol dan sebagainya," kata Zlatko Sutuga, warga kota Daruvar.

Baca Juga: Uni Eropa Kritik Hungaria, Kurang Dukung Ukraina

2. Kejahatan yang biadab

Perdana Menteri Kroasia Andrej Plenkovic mengonfirmasi jumlah korban tewas. Dia juga telah menyerukan penyelidikan menyeluruh sambil menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban.

"Kami terkejut. Ini benar-benar tindakan mengerikan atas pembunuhan sekelompok orang, terhadap ibu dan orang-orang lanjut usia lainnya yang kebetulan berada di sana. Kami mengutuk kejahatan ini," katanya, dikutip VOA News.

Insiden tersebut telah mengejutkan kota kecil Daruvar yang berpopulasi sekitar 8.500 jiwa. Presiden Kroasia Zoran Milanovic menyebut insiden itu sebagai kejahatan biadab yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Dia menyerukan kepada semua institusi yang kompeten untuk berbuat lebih banyak dalam mencegah kekerasan di masyarakat, termasuk kontrol terhadap kepemilikan senjata api.

3. Pengakuan para saksi

Ada banyak senjata yang disimpan di rumah-rumah pribadi di Kroasia setelah pecahnya Yugoslavia pada 1990-an. Namun, penembakan di negara Balkan tersebut jarang terjadi.

Dilansir AFP, salah satu karyawan toko buku di seberang rumah panti jompo awalnya tidak yakin dengan apa yang terjadi.

"Saya mendengar sesuatu yang terdengar seperti suara tembakan, tapi saya tidak yakin. Kemudian dua pegawai rumah itu berlari ke toko buku dan meminta bantuan saya. Saya menelepon polisi dan ambulans," katanya.

Pegawai tersebut berkisah tentang insiden penembakan. Dia mengaku sembunyi di bawah tempat tidur, sedangkan bosnya menyelamatkan diri lewat jendela menuju toko buku.

"Saya sedang menumpuk obat-obatan dan kemudian saya mendengar suara tembakan," ujarnya.

Usai penembakan tersebut, polisi menutup panti jompo yang terletak di sepanjang jalan di Daruvar, tempat sekelompok kecil orang berkumpul dan menyaksikan tim forensik memasuki kediaman tersebut.

Baca Juga: PM Georgia Sebut Trump Mampu Akhiri Perang Ukraina

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Rama

Berita Terkini Lainnya