34 Warga Rohingya Tewas imbas Perahu Tenggelam di Bangladesh

Tentara Arakan klaim junta rekrut kelompok Muslim bersenjata

Jakarta, IDN Times - Bangladesh menemukan 34 jenazah warga Rohingya yang kabur dari Myanmar setelah perahu mereka tenggelam. Pada Kamis (8/8/2024), pejabat Bangladesh mengatakan perahu yang penuh sesak itu berusaha menyeberangi sungai menuju negaranya.

Perahu tenggelam pada Selasa. Korban tewas awal yang ditemukan ada 10 orang. Polisi menjelaskan, para korban berasal dari desa di negara bagian Rakhine, Myanmar. Perahunya tenggelam di sungai Naf, dekat pulau Shahpari di Bangladesh.

1. Sekitar 1.000 warga Rohingya menuju Bangalesh dalam beberapa minggu terakhir

34 Warga Rohingya Tewas imbas Perahu Tenggelam di BangladeshIlustrasi (Unsplash.com/Jametlene Reskp)

Jumlah korban tewas insiden perahu tenggelam tersebut mengalami perkembangan ketika mayat-mayat terdampar di pinggiran sungai. Dari 34 orang yang tewas, mereka termasuk anak-anak.

Dilansir The Irrawaddy, anggota dewan setempat Abdus Salam, mengatakan bahwa saat ini mayat-mayat itu sedang dikurburkan.

"Orang-orang Rohingya melarikan diri (untuk) hidup mereka dari Myanmar," katanya.

Administrator kota perbatasan Teknaf Bangladesh, Adnan Chowdhury mengatakan, setidaknya 1.000 warga Rohingya telah melarikan diri dari Rakhine menuju Bangladesh dalam beberapa minggu terakhir.

Baca Juga: 1.040 Kamp Pengungsi Rohingnya di Bangladesh Kebakaran

2. Warga Rohingya melarikan diri karena takut serangan Tentara Arakan

Pada Rabu, warga Rohingya lain yang mengungsi dan melarikan diri tiba dengan perahu berbeda di Bangladesh. Abdul Kalam, salah satu pengungsi, mengatakan berasal dari kota Maungdaw di Rakhine.

"Tentara Arakan (AA) membunuh kami, mereka ingin mengusir kami dari Rakhine. Saya melihat banyak pertumpahan darah. Mereka membunuh Rohingya," katanya, dikutip dari Barron's.

Pertempuran di Rakhine telah meningkat sejak November ketika pasukan AA menyerang junta militer. Pada Rabu, AA mengklaim junta telah melatih kelompok bersenjata Muslim untuk melakukan pembunuhan, penjarahan, penculikan, pemerasan dan pembakaran di Maungdaw.

3. Pengungsi Rohingya direkrut junta untuk ikut berperang

34 Warga Rohingya Tewas imbas Perahu Tenggelam di Bangladeshilustrasi (Unsplash.com/Filip Andrejevic)

Bangladesh telah lama menjadi rumah bagi sekitar satu juta pengungsi Rohingya. Sebagian besar mereka adalah korban perang pada 2017, setelah tindakan keras militer yang kini menguasai Myanmar.

Dilansir Dawn, sejak Mei lalu, kelompok nasionalis Rohingya bersenjata telah melakukan pertemuan di kamp pengungsi di Bangladesh. Mereka berupaya merekrut pemuda untuk dinas militer di Myanmar, menargetkan anak lelaki berusia 14 tahun.

"Situasinya semakin memburuk dari hari ke hari. Kelompok tersebut melakukan penangkapan sepanjang waktu, menargetkan siapa saja, terutama pekerja sukarelawan dari komunitas kami, seperti guru dan pekerja bantuan kemanusiaan. Mereka telah mengadakan pertemuan di setiap kamp untuk tujuan ini," kata Mahmudul, seorang pekerja kemanusiaan Rohingya.

Lebih dari 500 pengungsi Rohingya telah ditekan kelompok bersenjata untuk bergabung perang yang masih berlangsung di Myanmar.

Baca Juga: Facebook Disebut Memperparah Penderitaan Genosida Etnis Rohingnya

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Rama

Berita Terkini Lainnya