31 Anak Ukraina Dipulangkan dari Rusia
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Ketua badan amal Save Ukraine, Mykola Kuleba, pada Sabtu (8/4/2023) mengatakan telah menyambut 31 anak-anak Ukraina yang dipulangkan dari Rusia. Mereka dianggap telah secara ilegal diambil oleh Moskow.
Sejak invasi Rusia ke Ukraina pada Februari tahun lalu, Ukraina memperkirakan hampir 19.500 anak-anak Ukraina telah dibawa Rusia. Kiev mengecam aktivitas itu sebagai deportasi ilegal.
Anak-anak yang baru saja dipulangkan berasal dari wilayah Kharkiv dan Kherson. Rusia menyangkal telah menculik anak-anak dan mengatakan mereka memindahkan anak-anak demi keselamatan.
1. Rusia bantah menculik anak-anak Ukraina
Saat menyambut puluhan anak yang kembali dari Rusia, Kuleba menyebut bahwa anak-anak itu dibawa secara ilegal oleh Rusia.
"Hari ini kami menyambut pulang 31 anak lagi yang telah diambil secara ilegal oleh Rusia dari wilayah pendudukan," kata Kuleba dikutip France24.
Foto-foto yang beredar di media sosial menunjukkan beberapa anak Ukraina membawa koper beroda, dengan mencangklong tas besar yang berisi penuh barang-barang. Mereka terlihat berjalan di sebuah jalan lebar yang lengang.
Moskow pun membantah tuduhan penculikan dan mengatakan pemindahan itu demi keselamatan anak-anak.
Baca Juga: Pertama Sejak Perang Dingin, Rusia Dakwa Spionase Jurnalis AS
2. Misi penyelamatan paling sulit
Editor’s picks
Save Ukraine telah membantu anak-anak dan kerabat mereka melintasi perbatasan wilayah yang dikuasai oleh pasukan Kiev. Kelompok itu membantu membawa pulang anak-anak dengan logistik, transportasi dan perencanaan yang diperlukan untuk perjalanan panjang.
"Sekarang misi penyelamatan kelima hampir selesai. Sangat istimewa terkait jumlah anak yang berhasil kami kembalikan dan juga karena kerumitannya," kata Kuleba dikutip RTE.
Kuleba memberi pujian kepada ibu-ibu heroik, yang telah melakukan perjalanan untuk mengambil anak-anak mereka. Misi itu dinilai salah satu misi paling sulit yang pernah mereka lakukan.
Seorang nenek, yang ikut menjemput dan seharusnya bertemu dua cucunya, meninggal dalam perjalanan. Kedua anak-anak tersebut sampai saat ini masih tinggal di Rusia.
3. Tinggal bersama tikus dan kecoak
Dalam penjelasannya, Kuleba mengatakan bahwa tidak ada seorang pun di Rusia yang berusaha menemukan orang tua mereka di Ukraina. Kerabat anak-anak yang mencoba melakukan penjemputan hatus diinterogasi 13 jam oleh Dinas keamanan Rusia (FSB).
"Ada anak-anak yang berpindah lokasi lima kali dalam lima bulan, beberapa anak mengatakan bahwa mereka hidup dengan tikus dan kecoak," jelas Kuleba dikutip Al Jazeera.
Anak-anak Ukraina itu dibawa ke tempat yang disebut kamp musim panas dari Kharkiv dan Kherson. Tiga orang anak yang berhasil dipulangkan mengatakan, mereka dipaksa tinggal selama empat hingga enam bulan dan dipindahkan dari satu tempat ke tempat lain.
"Kami diperlakukan seperti binatang. Kami ditutup di gedung terpisah," kata Vitaly, anak asal Kherson.
Baca Juga: AS-Ukraina Bantah Klaim Rusia Kuasai Bakhmut
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.