25 Orang Tewas saat Israel Serang Bangunan Sekolah di Gaza

Pertempuran baru di Gaza bahayakan proses perundingan

Intinya Sih...

  • Israel melancarkan serangan udara di Gaza, menewaskan 25 orang dan merusak bangunan sekolah.
  • Jenazah korban termasuk perempuan dan anak-anak, serta puluhan warga lainnya tewas dalam serangan Israel.
  • Serangan tersebut mengganggu proses negosiasi gencatan senjata yang sedang berlangsung di Gaza.

Jakarta, IDN Times - Israel melancarkan serangan udara terbaru yang menewaskan 25 orang di Gaza pada Selasa (9/7/2024). Serangan itu mengenai bangunan sekolah yang dijadikan sebagai tempat pengungsi di al-Awda di Abassan, dekat kota Khan Younis, Gaza selatan.

Serangan Israel dilaporkan menghantam gerbang sekolah al-Awda. Militer Israel mengatakan, pihaknya sedang menyelidiki laporan tersebut.

Ini merupakan serangan udara keempat Israel dalam beberapa hari. Serangan lainnya terjadi di pusat kota Gaza, bagian utara dan bagian timur Gaza. Israel mengerahkan tidak hanya jet tempur, tapi juga helikopter dan artileri serta mengerahkan tank.

Baca Juga: Anak-anak di Gaza Butuh 8 Jam Sehari Cari Makanan

1. Israel dan pemerintah AS dianggap bertanggung jawab

25 Orang Tewas saat Israel Serang Bangunan Sekolah di Gazadampak serangan Israel di Gaza (Twitter.com/UNRWA)

Jenazah korban serangan Israel diangkut ke Rumah Sakit Nasser di Khan Younis. Juru bicara rumah sakit Weam Fares mengatakan, korban tewas termasuk tujuh perempuan dan anak-anak. Jumlah korban mungkin masih akan bertambah.

Dilansir Al Jazeera, serangan itu mengenai tenda-tenda para pengungsi yang ada di depan sekolah tersebut.

Direktur Kantor Media Pemerintah Gaza Ismail al-Thawabta mengatakan, puluhan orang lainnya tewas dalam serangan Israel di Gaza tengah. Setidaknya 60 warga tewas dalam serangan Israel pada Selasa.

"Kami menganggap pendudukan (Israel) dan pemerintah AS bertanggung jawab atas pembantaian mengerikan terhadap warga sipil," katanya.

2. Perintah evakuasi Israel membingungkan

Penduduk di Gaza tengah mengatakan, tank-tank Israel memasuki lingkungan Tal al-Hawa, Shujayea dan Sabra. Serangan memaksa orang-orang meninggalkan rumah mereka. 

Dilansir VOA News, Hamas dan sekutunya mengatakan, mereka bertempur dengan senapan mesin, mortir dan rudal anti-tank. Mereka mengklaim berhasil membunuh dan melukai tentara Israel, tapi tidak ada rincian jumlah korban.

Di sisi lain, Israel memerintahkan evakuasi beberapa distrik di bagian timur dan barat Gaza. Kantor Hak Asasi Manusia PBB (UNHCR) menyatakan keprihatinannya terkait operasi tersebut.

Pada Minggu, Israel menyerukan agar warga sipil pindah ke barat kota, tapi tentara Israel kemudian mengintensifkan serangan di koridor tersebut.

"UNHCR telah berulang kali menyampaikan kekhawatiran bahwa perintah evakuasi IDF membingungkan, dan seringkali menginstruksikan orang untuk pindah ke daerah di mana operasi militer IDF sedang berlangsung," katanya.

"Kami mengulangi seruan kami kepada Israel untuk melakukan segala upaya untuk menjamin keselamatan warga sipil di Gaza," tambahnya.

Baca Juga: Israel Kaji Usulan Baru Hamas soal Gencatan Senjata di Gaza 

3. Pertempuran baru membahayakan perundingan gencatan senjata

25 Orang Tewas saat Israel Serang Bangunan Sekolah di Gazailustrasi kendaraan tempur Israel (Twitter.com/Israel Defense Forces)

Serangan Israel diketahui terjadi di Kota Gaza dan pusat kota Deir al-Balah serta di sekitar kamp pengungsi. Israel menyebarkan selebaran yang mengimbau warga mengungsi ke Gaza selatan.

Dilansir The Guardian, di kamp Nuseirat dekat Deir al-Balah, serangan udara Israel mengenai gedung bertingkat yang menewaskan 17 orang, termasuk 14 anak-anak. Pekerja darurat mencari jenazah dan korban yang selamat di bawah reruntuhan.

"Mereka mengungsi pada malam hari setelah sekolah kamp Al-Nuseirat diserang. Mereka mengatakan bahwa mereka akan tidur di rumah, mengkhawatirkan anak-anak, dan terjadi pembantaian di dalam rumah. Mereka tidak aman di sekolah maupun di rumah," kata Yasser Abu Hamada, warga setempat.

Serangan Israel terjadi ketika para mediator internasional membuat kemajuan dalam perundingan gencatan senjata. Namun, ketua Hamas Ismail Haniyeh mengatakan, pertempuran terbaru di Gaza dapat mengatur ulang proses negosiasi.

Dia menuduh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu sengaja berupaya menggagalkan perundingan gencatan senjata.

Baca Juga: Korban Tewas di Gaza Mencapai 38.153 Orang

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya