14 Orang Tewas akibat Rudal Rusia Hantam Mal di Ukraina

Rusia sibuk melawan tentara Ukraina di wilayah Kursk

Jakarta, IDN Times - Pusat perbelanjaan kota Kostiantynivka, Donetsk, pada Jumat (9/8/2024), dihantam rudal yang diluncurkan dari pesawat Rusia dan menewaskan 14 orang. Serangan itu juga melukai 43 orang.

Rekaman video yang beredar di media sosial menunjukkan, asap hitam mengepul dari gedung yang terkena serangan. Orang-orang terlihat berlarian untuk mencari korban yang selamat.

Serangan juga merusak empat rumah, sembilan toko, tempat cuci mobil dan merusak 12 mobil.

1. Serangan yang menargetkan keramaian

14 Orang Tewas akibat Rudal Rusia Hantam Mal di UkrainaPresiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy (Twitter.com/Volodymyr Zelenskyy)

Serangan itu merupakan serangan kedua yang terjadi di kota Kostiantynivka dalam satu tahun terakhir. Sebelumnya, rudal Rusia menghantam sebuah pasar terbuka pada September dan menewaskan 17 orang.

"Ini adalah satu lagi serangan yang ditargetkan di tempat keramaian, satu lagi aksi teror yang dilakukan Rusia," kata kepala regional Donetsk Vadym Filashkin, dikutip dari Al Jazeera.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menagtakan bahwa Rusia akan bertanggung jawab atas serangan teror tersebut.

"Kami akan melakukan yang terbaik untuk memastikan bahwa dunia terus mendukung Ukraina dalam mendukung pertahanan kami dan menyelamatkan nyawa rakyat kami," ujarnya.

Baca Juga: Donasi ke Ukraina, Warga AS-Rusia Terancam 15 Tahun Penjara

2. Rusia tidak menyebut spesifik target serangan dalam pembaruan laporan

Dilansir ABC News, operasi penyelamatan saat ini sedang dilakukan. Pusat perbelanjaan itu dilaporkan hancur. Kementerian Pertahanan Rusia tidak secara spesifik menyebut serangan terhadap mal dalam laporannya pada Jumat.

Mereka mengatakan, pasukan Rusia telah melakukan 19 serangan dengan senjata presisi dan menyerang kendaraan udara tak berawak sejak Sabtu, termasuk infrastruktur lapangan terbang, peralatan pertahanan udara, toko perakitan dan penyimpanan UAV penyerang.

Tren peningkatan korban sipil di Ukraina mengalami kenaikan. Hal itu disampaikan oleh Misi Pemantauan Hak Asasi Manusia PBB di Ukraina (HRMMU). Lembaga itu mengatakan, Juli adalah bulan paling mematikan bagi warga sipil Ukraina.

3. Rusia sibuk melawan tentara Ukraina di wilayah Kursk

14 Orang Tewas akibat Rudal Rusia Hantam Mal di Ukrainailustrasi (Pexels.com/Mikhail Volkov)

Di sisi lain, serangan pasukan Ukraina yang menerobos pertahanan Kursk di wilayah Rusia selatan telah membuat sibuk militer Rusia. Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan, bala bantuan dikerahkan menuju Kursk, termasuk mengerahkan berapa peluncur roket dan senjata artileri.

Dilansir Associated Press, pertempuran terjadi di pinggir barat kota Sudzha, sekitar 10 kilometer dari perbatasan. Kota ini punya pusat transit pipa untuk ekspor gas alam Rusia ke Eropa.

"Situasi operasional di wilayah Kursk masih sulit," kata Alexei Smirnov, pejabat gubernur wilayah.

Lebih dari 3 ribu orang telah dievakuasi akibat serangan Ukraina tersebut.

Sejauh ini, hanya ada sedikit informasi mengenai serangan pasukan Kiev. Hal itu karena tujuan strategisnya dinilai tidak jelas. Para pejabat Ukraina menolak mengomentari serangan lintas batas itu.

Analis pertahanan Chatham House di London, Mathieu Boulegue, mengatakan bahwa Kiev tampaknya memiliki tujuan yang jelas meski tidak mengatakannya.

"Gerakan pasukan darat yang terkoordinasi merupakan respons terhadap tujuan militer yang jelas" katanya.

Menurutnya, serbuan lintas batas itu telah membuat takut masyarakat Rusia dan memberi tamparan keras terhadap Presiden Vladimir Putin. Serangan merupakan simbol besar untuk unjuk kekuatan bahwa perang tidak terhenti.

Baca Juga: Rusia Tuding AS Punya Agenda Merusak Kaukasus Selatan

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Rama

Berita Terkini Lainnya