11 Orang Tewas Terkena Roket di Dataran Tinggi Golan Israel

Hizbullah bantah bertanggung jawab atas serangan

Jakarta, IDN Times - Pihak berwenang Israel mengatakan sedikitnya 11 orang tewas di lapangan sepak bola di Majdal Shams, Dataran Tinggi Golan. Pada Sabtu (2/7/2024), juru bicara militer Israel Daniel Hagari menuduh Hizbullah yang melakukan serangan tersebut.

Dataran Tinggi Golan adalah wilayah Suriah yang dicaplok oleh Israel dalam Perang Enam Hari pada 1967. Serangan roket terbaru di wilayah tersebut juga melukai 19 orang lainnya.

1. PM Netanyahu ancam akan balas Hizbullah

11 Orang Tewas Terkena Roket di Dataran Tinggi Golan IsraelPM Israel Benjamin Netanyahu (Twitter.com/Benjamin Netanyahu)

Roket diluncurkan beberapa jam setelah Israel melancarkan serangan udara di Lebanon selatan yang menewaskan tiga pejuang Hizbullah. Serangan itu merupakan yang paling mematikan terhadap warga Israel sejak perang yang dimulai Oktober lalu.

Dilansir CBS News, Hagari menjelaskan bahwa dari mereka yang tewas semuanya berusia antara 10 hingga 20 tahun.

"Intelijen kami jelas. Hizbullah bertanggung jawab atas pembunuhan anak-anak yang tidak bersalah," katanya.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memperingatkan Hizbullah bahwa mereka akan menanggung akibat yang besar atas serangan tersebut.

"Sesuatu yang belum mereka bayar sejauh ini," ujarnya.

Baca Juga: Perang dengan Israel, Begini Hizbullah Jaga Kerahasiaan Komunikasi

2. Hizbullah bantah bertanggung jawab atas serangan

Di sisi lain, Hizbullah dengan cepat membantah bertanggung jawab atas serangan pada Sabtu. Juru bicara Mohamad Afif menyangkal tuduhan telah menargetkan Majdal Shams.

"Kelompok Perlawanan Islam tidak ada hubungannya dengan insiden ini," katanya, dikutip dari Al Jazeera

Hizbullah dan Israel telah terlibat baku tembak hampir setiap hari di perbatasan Israel-Lebanon sejak 8 Oktober. Hizbullah menyerang Israel karena solidaritasnya terhadap Palestina.

Serangan lintas batas Hizbullah telah menimbulkan kekhawatiran bahwa konflik Israel-Hamas bisa memicu konflik kawasan yang lebih besar.

3. PBB minta semua pihak menahan diri

Insiden di Majdal Shams berisiko memicu perang habis-habisan antara Israel dan Hizbullah. Dalam sebuah pernyataan, PBB mengatakan agar semua pihak mengendalikan diri secara maksimal.

"Mengingat adanya risiko konflik yang lebih luas yang akan menelan seluruh wilayah dalam bencana yang tidak dapat diperkirakan," katanya, dikutip BBC.

Majdal Shams merupakan salah satu dari empat desa di Dataran Tinggi Golan. Wilayah itu merupakan tempat tinggal sekitar 25 ribu kelompok agama dan etnis Druze yang berbahasa Arab.

Pemimpin komunitas Druze, Sheikh Mowafaq Tarif, mengatakan bahwa insiden itu merupakan pembantaian yang mengerikan yang telah melewati garis merah.

"Negara yang baik tidak boleh membiarkan kerugian terus-menerus terhadap warganya dan penduduknya. Hal ini telah menjadi kenyataan yang terjadi di masyarakat utara selama sembilan bulan terakhir," katanya.

Baca Juga: Israel Bom Gaza Tengah, 30 Orang Tewas dan 100 Terluka

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Rama

Berita Terkini Lainnya