Presiden Ukraina Sebut Hamas dan Rusia sebagai Teroris 

Zelenskyy mengkritik tindakan Hamas atas Israel

Jakarta, IDN Times - Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, mengaitkan serangan Hamas terhadap Israel dengan invasi Rusia di Ukraina. Zelenskyy juga mengkritik Iran atas konflik tersebut.

Pada Senin (9/10/2023), Zelenskyy menyebut pejuang Hamas serupa dengan Rusia. Dia juga menyebut pemimpin Jalur Gaza itu sebagai organisasi teroris dan Rusia disamakan dengan negara teroris.

“Iran tidak bisa mengatakan bahwa mereka tidak ada hubungannya dengan apa yang terjadi di Ukraina jika mereka menjual Shahed ke Rusia. Iran tidak bisa mengatakan bahwa mereka tidak ada hubungannya dengan apa yang terjadi di Israel, jika para pejabatnya mengklaim mendukung apa yang terjadi di Israel,” kata Zelenskyy, dikutip Al Jazeera.

"Niat yang diumumkan berbeda-beda, namun intinya sama. Anda melihatnya. Anda melihat darah yang sama di jalanan. Tembakan yang sama terhadap mobil sipil. Ini adalah tubuh orang-orang yang disiksa," kata pemimpin Ukraina itu.

1. Iran tidak terlibat dalam konflik yang melanda Rusia dan Hamas

Serangan Hamas berhasil meledakkan pagar pemisah yang dijaga ketat. Hamas juga mengerahkan para pejuangnya ke komunitas Israel yang berada di sepanjang perbatasan Jalur Gaza.

Serangan mendadak tersebut telah memicu perang besar antara Israel dan kelompok bersenjata Palestina. Sejauh ini pertempuran telah menewaskan lebih dari 1.100 orang dari kedua pihak.

Di sisi lain, Iran membantah telah memasok drone Shaded buatannya kepada Moskow untuk melancarkan perangnya di Ukraina. Teheran juga mengatakan bahwa pihaknya tidak terlibat dalam serangan yang dilancarkan Hamas kepada Isreal.

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken mengatakan, tidak ada bukti keterkaitan Iran di balik konflik Hamas-Israel. Namun, Blinken menyebut ada hubungan jangka panjang antara Iran dan Hamas.

Baca Juga: Korea Utara Bela Hamas: Perang Terjadi karena Penindasan Israel

2. Rusia diduga berikan senjata untuk Hamas

Dilansir Voa, sejauh ini Rusia belum memberikan isyarat mendukung pihak mana dalam konflik yang berlangsung antara kelompok Hamas dan Israel. Namun, pemimpin Hamas dikabarkan telah melakukan perjalanan ke Moskow beberapa kali dalam beberapa tahun terakhir.

Pejabat intelijen Ukraina, Andrii Yusov mengatakan bahwa mereka memperoleh informasi soal agen Rusia yang mengambil senjata yang disita di Ukraina, dan mulai menyerahkannya kepada perwakilan Hamas.

"Intelijen Ukraina memiliki informasi bahwa beberapa senjata sitaan yang diambil di Kiev telah diserahkan (oleh Rusia) kepada perwakilan Hamas," kata Yusov.

Dia juga memperingatkan akan lebih banyak tuduhan tidak benar, bahwa pejuang Hamas menyerang Israel dengan senjata Ukraina. Langkah tersebut dilakukan Rusia guna menciptakan kesan bahwa Ukraina mengambil peralatan tersebut dan menjualnya.

3. Perang Hamas dan Israel menguntungkan bagi Rusia

Menurut Institut Studi Perang Amerika pada 7 Oktober lalu, Kremlin menggunakan serangan Hamas di Israel sebagai kampanye informasi dengan tujuan mengurangi dukungan AS dan Barat terhadap Ukraina.

Laporan juga mengutip propagandis Rusia, yang mengatakan bahwa Moskow akan mendapat keuntungan atas konflik yang terjadi antara Israel dan Hamas. Menurut Rusia, konflik akan mengalihkan perhatian sementara untuk Ukraina, dan akan berfokus untuk meredakan konflik di Timur Tengah.

“Kremlin telah meningkatkan beberapa operasi informasi sejak serangan Hamas di Israel pada tanggal 7 Oktober, terutama menuduh Barat mengabaikan konflik di Timur Tengah demi mendukung Ukraina dan menyatakan bahwa komunitas internasional akan berhenti memperhatikan Ukraina sambil menegaskan kembali perhatian ke Timur Tengah," kata analis. 

Baca Juga: Blak-blakan Dubes RI untuk Palestina soal Serangan Hamas ke Israel

NUR M AGUS SALIM Photo Verified Writer NUR M AGUS SALIM

peternak ulat

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya